"Apa kita saling memandang di dalam mimpi?"
Now playing : Day6 - I Need Somebody
•••
Semenjak percakapan terakhir mereka berjalan tidak sesuai ekspektasi, Johnny semakin gencar mendekati Celia walaupun Celia tidak meresponnya lebih.
"Kak?" tegur Celia hendak menanyakan di mana letak toilet di kampus ini.
"Eh, iya Dek?" Johnny berbalik.
"Johnny lagi." Celia menggeleng. "Toilet di mana ya, Kak?"
"Lurus dari sini. Sebelum ruang administrasi belok kanan. Untuk toilet wanita di sebelah kiri ya." Celia mengangguk tidak lupa berterima kasih kepada Johnny lalu berjalan sesuai arahan Johnny tadi. Mau bagaimana pun, status mereka di sini hanya sebatas kakak tingkat dengan mahasiswi baru. Celia harus tetap sopan kepada Johnny.
Hari ini merupakan hari terakhir kegiatan ospek. Melelahkan, namun Celia mampu melewati hari-harinya dengan baik. Celia tidak bodoh karena tidak menyadari Johnny yang seolah berusaha kembali dekat dengan dirinya. Celia selalu waspada kepada Johnny karena ia merupakan kakak tingkatnya di sini, mungkin tidak banyak atau tidak sama sekali yang tahu hubungan mereka sebelumnya. Celia tidak ingin terjadi gossip aneh tentang dirinya.
"Loh?" kaget Celia ketika melihat Johnny yang bersandar di dinding luar toilet wanita. Johnny belum menyadari dirinya yang baru saja keluar dari toilet. Johnny masih memejamkan matanya. Bisa Celia lihat betapa lelahnya menjadi panitia dalam kegiatan besar seperti ini. Ingin rasanya Celia menjadi tempat sandaran dimana Johnny bisa berbagi keluh kesahnya. Seandainya mereka belum berpisah karena keegoisan Johnny pasti tidak seperti ini jalannya.
"Kenapa melamun? Ayo kembali ke barisan." Celia tersentak lalu berjalan menuju kelompoknya dan meninggalkan Johnny yang menatapnya dari jauh.
"Bagaimana aku bisa ngelupain kamu, Cel?"
•••
Suara tepuk tangan semakin riuh ketika Johnny selesai memberikan pesan dan kesan kepada seluruh mahasiswa baru yang berkumpul di tengah lapangan ini. Selanjutnya Joy memberikan arahan mengenai acara lanjutan mereka malam ini. Malam keakraban. Banyak mahasiswa baru yang menantikan malam ini. Terlebih Sheila yang tidak hentinya bercerita kepada Celia tentang bagaimana serunya malam keakraban itu dari kakaknya. Celia sesekali menanggapi ucapan Sheila.
Malam ini cenderung informal. Kakak tingkat yang biasa terlihat galak ternyata orang yang konyol. Seperti contohnya Lucas yang tidak henti membuat lelucon kepada mahasiswi-mahasiswi lainnya. Irene yang terkesan jutek ternyata kakak tingkat yang populer dan friendly.
"Aku mau ke sana, ikut gak? Atau mau nyumbang lagu?" tanya Sheila sambil membersihkan celananya yang terkena pasir.
"Ikut deh! Nanti aku diganggu jin kalau sendiri." Sheila tertawa lalu menjulurkan tangannya membantu Celia untuk berdiri.
Sheila mengajak Celia untuk mendekat kepada gerombolan mahasiswa yang sedang menyanyikan lagu secara akustik. Awalnya Celia ragu untuk bergabung karena tidak banyak yang ia kenal. Tapi karena Sheila yang memaksa akhirnya Celia ikut bergabung. Walaupun masih ragu, Celia mengambil tempat di sebelah laki-laki yang ia kenal, Hwang Renjun. Yang membuat Celia gugup sekarang adalah lagu yang mereka bawakan adalah lagu favoritnya dulu dengan Johnny. Sialnya lagi, Johnny tiba-tiba datang dan mengambil alih gitar yang dipegang Mark.
"Why am I alone?"
"Nareul dulleossan saramdeul soge."
"Why am I alone?"
"Hollo namgyeojin jigeum nugunga piryohae."
"Jigeum nugunga piryohae."
Johnny bernyanyi sambil menatap Celia. Tidak ada yang menyadari itu karena semua sibuk bernyanyi mengikuti Johnny. Celia salah tingkah dan menunduk. Johnny tidak melepaskan pandangannya dari Celia sampai perempuan itu beranjak pergi dari duduknya.
"
Aku butuh seseorang. Dan itu kamu."
•••
(05.05.20)
KAMU SEDANG MEMBACA
Me After You || Johnny✓
Fiksi Penggemar"Kak? Kakak pernah dengar kalau apa yang sering kita lakukan itu bisa mesugesti?" Johnny mengangguk. "Kakak percaya?" Celia mendongak menatap Johnny yang kini menatapnya sambil menggenggam tangannya erat. Johnny berdesis, "Mungkin? Kenapa, kamu hab...