"Really i loved you. Aku ingin membencimu, tapi tidak bisa."
Now playing : Day6 - I Loved You
•••
"Celia, di mana?"
"Di minimarket depan rumah sakit, kamu?"
"Syukurlah, aku kejebak di ruko gitu. Kamu pakai jaket atau apa gitu, Cel?"
Celia menangguk walaupun ia tahu Mark tidak akan melihatnya, "Iya. Aku pakai hoodie kamu, kok. Aku gak kedinginan."
"Good girl! Tetap di sana sampai aku jemput ya? Sorry, aku kira gak bakal hujan makanya aku gak pakai mobil."
Celia tertawa kecil, "Gak masalah, Mark. Mending kamu tunggu aja di sana sampai reda. Kasian kamu kalau maksain ke sini hujan-hujan. Lagian, aku juga bisa nunggu ini, gak keburu juga."
"You are right babe. Nanti kabarin aku kalau di sana sudah reda ya. Wait your Romeo come!" Mark memutuskan sambungan telepon mereka membuat Celia tersenyum salah tingkah.
"Ada-ada aja, Mark."
Celia menyadari bahwa dalam suatu hubungan yang terpenting itu bagaimana cara menjalin komunikasi dengan baik. Membicarakan hal sepele dan saling mengerti. Sederhana namun bermakna. Selama ini, hal itulah yang Celia dan Mark lakukan. Karena mereka sadar, selama apapun status yang mereka jalin tidak menjamin hubungan mereka sehat. Ada yang cuma terjebak dalam hubungan yang toxic dan ada yang berakhir dengan hal sepele.
Bosan, Celia memutuskan untuk membeli beberapa makanan ringan yang ada di minimarket itu.
"Celi?" Celia mendongak mendapati Johnny yang berpapasan dengannya di depan minimarket. Bajunya lumayan basah, mungkin akibat menerobos air hujan.
"K-Kak Johnny? Aduh, Celi gak bawa handuk kecil gitu."
"Gapapa, sudah biasa." Johnny melepas jaket yang melindungi tubuhnya.
Hening, mereka terlalu canggung. Celia yang hendak membuka snack-nya mengurungkan niatnya.
"Mark mana?"
Celia menoleh, "Kejebak hujan. Jadi nunggu reda aja." Johnny menangguk.
"Kakak habis dari mana? Kok nerobos hujan?" tanya Celia.
Johnny menghela napas, "Nancy masuk rumah sakit."
Celia terkejut, matanya membola kaget, "K-kenapa? Ah, maaf, Kak."
Johnny menatap Celia lalu tersenyum, "Gapapa, gak perlu minta maaf,"
Johnny mendongak menatap hujan yang semakin deras, mengeratkan genggaman kedua tangannya yang semakin dingin, ”Sudah lama kita gak bertemu dan ngobrol kayak gini, Cel. Jujur, i miss you a lot."
"Kak, kita sama-sama punya dunia sendiri. Dan juga, we have broken up." balas Celia membuat Johnny terdiam.
"Nancy hamil. Kamu tahu? Sebelumnya, Kakak cerita ini karena Kakak percaya dan menganggap kamu bagian terpenting dari hidup aku. So, yeah."
Celia terkejut untuk ke sekian kalinya. Dirinya masih diam menanti Johnny berbicara.
"Sejak awal ospek, aku berusaha untuk kembali sama kamu. Aku tahu kamu peka sama hal itu. Tapi, ternyata susah ya? Aku bodoh banget habis ninggalin kamu dan gak tau dirinya meminta kembali lagi." Johnny tertawa miris.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me After You || Johnny✓
Fanfiction"Kak? Kakak pernah dengar kalau apa yang sering kita lakukan itu bisa mesugesti?" Johnny mengangguk. "Kakak percaya?" Celia mendongak menatap Johnny yang kini menatapnya sambil menggenggam tangannya erat. Johnny berdesis, "Mungkin? Kenapa, kamu hab...