Flashback..
"Brengsek lo..." teriak Reival kala melihat seseorang yang mengendarai motor ingin menabraknya saat ia keluar dari bandara malam itu, orang itu membuat semua barang yang akan Reival masukan ke bagasi taxi menjadi berantakan dibawah.
Suasana saat itu sepi karna pada saat itu jarum jam berada diangka 11.25 malam.Reival menghampiri orang yang hampir menabraknya tadi, orang itu terjatuh tak jauh dari taxi yang akan ditumpangi nya.
"Maksud lo tadi apa hah?!" teriak Reival. Orang itu berusaha berdiri, dan menatap Reival. "Nara? Lo Nara kan?" tanya Reival memastikan orang tersebut bahwa itu Nara, mantan Anya.
"Kak Rei?" Nara bertanya balik mereka saling bertatapan "Maaf kak, tadi gue gak sengaja kepala gue pusing banget" sambungnya, karena kondisi Nara saat itu mabuk.
Saat hari kenaikan kelasnya kondisi Nara kacau, karena dia selalu ditekan oleh ayahnya untuk menjadi juara kelas, dia selalu di tuntut untuk menjadi yang pertama. Nara udah berusaha untuk ngelakuin semua yang diminta ayahnya sampai akhirnya dia lelah dengan semua tuntutan ayahnya dan akhirnya dia memutuskan untuk pergi ke club.
"Lo ikut gue aja, motor lo biar gue suruh orang buat nganter kerumah lo"
Mereka berdua memasuki taxi yang akan ditumpanginya, diperjalanan banyak hal yang mereka bahas, terutama tentang Anya.
"Lo pacarnya Anya kan?" Reival membuka pembicaraan mereka
"Gue udah lama udahan sama dia" jawab Nara, "Waktu itu gue malah nyia-nyiain dia, cuma gara-gara cewe club"
"BERANINYA YA LO SELINGKUHIN ANYA" bentak Rei sambil menarik kerah baju Nara, supir taxi yang melihat kejadian itu berusaha menghentikan Rei
"Udah, kalian jangan ribut di taxi saya" kata supir taxi itu
"Tu..tu tunggu kak, bukan gitu maksud gue, gue gak ada niatan sams sekali buat selingkuin Anya" Rei melepaskan tangannya dari kerah baju Nara sambil menatap Nara dengan tajam, menunggu Nara menyelesaikan kalimatnya.
"Jadi waktuitu gue pergi ke club bareng temem-temen, gue gak sadar apa yang gue lakuin karna waktu itu gue minum terlalu banyak. Waktu gue mau pulang, diparkiran ada cewe yang nyamperin gue, dia nawarin gue pulanh bareng dia, karna kondisi gue saat itu gak memungkinkan buat gue ngendarain motor sendiri, cewe itu bantu gue jalan dan masuk ke mobilnya. Gue gak sadar, ternyata ada yang merekam gue sama cewe itu, direkaman itu seolah-olah gue lagi pelukan sama dia dan masuk kemobilnya. Sampai sekarang gue gak tau siapa yang ngerekam itu semua dan kenapa rekaman itu bisa sampai ke tangan Anya. Percaya sama gue kak, gue sama sekali gak ada hubungan apapun sama dia, setelah dia nganterin gue pulang kita gak pernah ketemu lagi, bahkan gue gak tau dia siapa. Gue udah berusaha jelasin ke Anya, tiap hari gue ketemu dia gue selalu coba buat jelasin, semua chat yang gue kirim gak pernah dia bales, tiap gue telpon dia selalu di matiin. Lo percaya sama gue kan kak?"
"Gue emang udah kenal lo dari lama, gue juga tau lo kaya gimana. Tapi lo tetep aja salah, lo udah nyakitin Anya"
"Gue gak maksud kaya gitu, gue juga udah berusaha jelasin ke dia kak, tapi dia gak pernah mau buat ngomong sama gue"
"Lo tau Anya tinggal dimana sekarang?"
"Sejak bokapnya nikah lagi, kondisi mental tante Bella jadi terganggu, Anya sekarang tinggal di apartment dan setau gue selama ini adik dari mamanya yang membiayain dia hidup. Dan apa lo tau kak? Kejadian itu terjadi dihari yang sama saat lo pergi ninggalin dia gitu aja, dan malam harinya, vidio gue yang waktu itu samapi ke tangan Anya. Gue gak tau kondisi dia saat itu kaya gimana, gue berusaha jadi orang yang nemenin dia waktu nge-down tapi dia udah terlanjur kecewa sama gue, gue juga bingung harus ngapain saat kondisi dia saat itu, gue langsung nelpon Vina dan ngasi nyuruh dia nemenin Anya dirumahnya yang dulu. Waktu itu Vina belum tau soal kejadian gue di club, sampai akhirnya dia ngeliat sendiri vidio itu dan dia jadi benci sama gue. Gue bingung kak harus ngapain, gue berusaha cari lo ke semua tempat, dan akhirnya gue dapet kabar lo pergi ke Amerika." Nara menceritakan itu semua sambil menundukan kepalanya, Anya begitu berharga baginya
"Nar, lo tau? Tiga tahun lalu gue pergi tanpa pamit ke Anya, waktu itu bokap gue dapet kabar kalau nenek gue meninggal dan perusahaan bokap gue bangkrut. Dan malam itu juga keluarga gue langsung berangkat ke Amerika. Gue lupa ngabarin Anya karna saat itu gue sendiri juga panik, nenek gue meninggal. Sampai sekarang gue gak pernah ngobrol sama Anya, tiga tahun ini gue berusaha cari tau dia dimana. Gue kira dia baik-baik aja, karena gue mikir lo ada buat Anya, tapi ternyata lo udah gak sama Anya lagi satu tahun lalu"
"Nar, gue mohon sama lo. Jangan lo kasi tau Anya kalo gue ada di Indo, gue takut Anya gak bisa nerima gue lagi, gue gak siap ketemu sana dia setelah semua yang gue lakuin ke dia." sambung Reival
Nara masih menundukan kepalanya, dan Rei meneteskan air matanya. Ia menyadari apa yang telah di lakuin ke Anya, sahabatnya dari kecil yang sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri, dan siapa sangka bahwa Rei menyimpan perasaan pada Anya.
"Gue janji, gue bakal jagain Anya sebisa gue. Gue bakal berusaha ngelindungin dia dari orang-orang yang iri sama dia. Karna disekolah dia bukan siswa biasa. Dia jadi model andalan sekolah, di sekolah juga Anya ngejar cowo primadona sekolahan kita, gak jarang kakak kelas banyak yang pengen ngebully dia" jawab Nara, dan hanya di tatap oleh Rei, dengan harapan Nara bisa menjaga litte princess nya Reival
-
Malam itu dua remaja yang duduk dalam taxi tersebut bergelut dengan pikirannya masing-masing. Menyesali perbuatannya terhadap seorang gadis yang tak pernah salah.
Flashback off
Dua bulan lalu mereka bertemu, dan sudah dua bulan juga Reival berada di Indonesia. Rencananya Reival bakal sekolah di SMA yang sama dengan Anya. Satu hal yang mereka syukuri Anya tetap kuat menjalani hari-harinya
-----------------------------
Udah segitu dulu ya guys, diatas cuma sekilas flashback kejadian yang dulu. Kejadian dua bulan lalu waktu Nara ketemu Reival.
Semoga kalian tetep betah ya ❤🌹
KAMU SEDANG MEMBACA
ANYARA (hiatus)
Teen FictionAkhirnya gue sadar, semua yang udah gue lakuin percuma. Karna sekuat apapun gue ngejar lo dan ternyata hati lo gak pernah kebuka buat gue, gak ada hasilnya selama ini perjuangan gue. Sekarang gue pamit, dan gue janji gak akan ganggu lo lagi -Anya *h...