Part 5

3.9K 458 67
                                    

(Namakamu) melangkah keluar rumah untuk menyusul iqbaal yang sedari tadi sudah menunggunya di luar rumah, memang setelah balikan (namakamu) meminta iqbaal untuk mengantarnya kerumah dikarena kan dia akan ada meeting bersama ka vina di rumahnya. Jadi iqbaal membiarkan gadisnya untuk menyelesaikan pekerjaannya lebih dulu, dan malam ini mereka berdua berencana untuk dinner bersama keluarga iqbaal.

Gadis ini memakai outfit dress selutut dengan flatshoes senada dengan warna dress nya, dengan memakai jam tangan melingkar di tangan kirinya. Rambutnya ia biarkan terurai, dan tak lupa juga membawa jepitan untuk rambutnya.

"Ibay..." Panggil (namakamu).

Iqbaal yang semula menunduk menatap ponselnya, dan langsung menatap kekasihnya yang terlihat sangat cantik. Menatap nya lebih dalam, seolah dunianya hanya ada (namakamu) sekarang.

(Namakamu) yang risih dan merasa aneh dengan tatapan iqbaal, dia merapihkan tataan rambutnya "Kenapa? Jelek ya? Ga pantes?" Ujar (namakamu) pelan.

"Kamu cantik banget, udah lama gak liat" iqbaal mengerjap matanya berkali kali, agar tidak terlihat terlalu mencintai gadis dihadapannya.

Iqbaal menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, membukakan pintu untuk kekasihnya. Gadis itu masuk dan tak lupa dengan senyum manis sambil mengucapkan terimakasih kepada iqbaal.

Iqbaal pun menjalankan mobilnya kerumahnya, kebetulan teh ody sedang ada di rumah karena tau kabar baik kedua adiknya menjalani hubungan kembali.

"Udah lama banget gak ketemu bunda ayah sama teteh" jelas (namakamu) membuka obrolan, karena sedari tadi iqbaal hanya fokus menyetir.

"Iya, kamu sombong sih gak pernah main setelah kita break" jawab iqbaal enteng, (namakamu) hanya diam.

"Sebenernya gak enak kalo main gitu, aku juga gamau ya bay hubungan kita kali ini dikasih tau ke publik dulu"

"Kenapa?"

"Cuman takut, maksud nya bukan takut dibully. Takut di cap cewe gak bener aja, kemarin aku marah banget sama kamu, terus pas kamu ngajak aku balikan langsung mau... Murah banget gak sih hahaha" gadis disebelah iqbaal tertawa hambar menatap kearah jalanan, iqbaal mengeulurkan tangannya untuk mengusap pipi (namakamu).

"Enggak lah, kalo pun mereka ada yang nilai kamu kaya gitu biarin aja. Gausah di dengerin"

"Aku gak pernah ngedengrin mereka, aku cuman baca. Kalo dipikir pikir iya juga sih, aku deket cowok lain terus pas kamu balik eh ke kamu lagi"

"Sssttt udah ah kamu ngomongnyw ngawur banget"

"Bay circle pertemanan aku udah ancur banget, aku sekarang udah minum sering ikut party juga..."

"Gaapapa lah yang penting kamu bisa jaga diri, aku gak bakalan marah. Kontrol diri kamu (nam), aku tau kamu masih punya benteng pertahanan yang kuat. Aku percaya kamu gak bakalan terlalu terjun bebas di pertemanan yang sampe pake barang terlarang" (namakamu) hanya bisa mendengarkan ucapan iqbaal, seolah itu pelajaran baru yang akan dia gunakan untuk kehidupan dia kedepannya.

"Sayang dengerin aku, circle kamu gak ancur kok. Wajar orang seumuran kamu party live music, minum... Aku juga kan minum, tapi masih batas wajar kan"

(Namakamu) menganggukan kepalanya mengerti, dia memeluk iqbaal dari samping dan menatap iqbaal dari dekat "Bay makasih, kamu udah sabar banget ngadepin aku yang masih kecil tapi udah sok dewasa ini"

"Hahaha apasih, aku yang harusnya bilang makasih ke kamu. Kamu udah terima aku jadi pacar kamu lagi, jangan galak kaya kemarin ya? Sakit hati nih aku kalo kamu galak"

"Iya iya gak lagi, janji" (namakamu) melepaskan pelukan itu, sadar kalo iqbaal sedang mengendarai mobil. Takut jika terjadi hal yang tidak di inginkan, dia membuka ponselnya dan mendapatkan notifikasi dari gangga.

QueridaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang