👑Part 4👑

209 29 4
                                    

Happy reading

👑



Jevano yang masih memandang Hana sedikit kecewa dan menopang kepalanya dibahu Hana, ini adalah posisi ternyamannya.

Hana terdiam seraya menggigit sendok ice creamnya. Mengapa Jevano selalu saja membuat jantungnya berdebar? Hana benar-benar tidak merasakan apapun jika Haikal yang melakukannya.

"Kok diam? Jantung kamu deg-degan ya?" Jevano dengan lancangnya mengeluarkan pertanyaan itu, dan itu juga kebiasaanya.

Dasar tidak peka, tidakkah Jevano tau Hana telah menjadi korbannya dalam hal perasaan? Wahai Jevano Lee sadarlah, Gadis yang ada disampingmu ini sangat menyukaimu.

Hana menjauh dari laki-laki itu hingga kepala Jevano terjatuh ke tanah.

"Aduh Han!" rengeknya, seraya mengusap kepalanya yang baru saja beradu dengan rumput.

"Emang kamu siapa berani buat aku Deg-degan?"

Elak Hana senormal mungkin, andai saja kakinya tidak melangkah jauh dari Jevano. Laki-laki itu pasti akan mendengar debaran Jantungnya.

"Kalau kamu nggak suka aku, berarti kamu robot," cemooh Jevano, mengejar Hana yang kini menggiring sepedanya.

"Nggak, aku boneka lucu," sangkal Hana.

'boneka lucu yang buat kamu senyum, tapi aku nggak bisa miliki senyum kamu' batin Hana. Sudah kebiasaan baginya bebicara didalam hati, karna dirinya tidak berani berterus terang.

"Ayo pulang, udah sore."

Jevano mengambil alih sepeda Hana dan mengayuh sepedanya meninggalkan gadis itu.

"Jevano!" teriak Hana mengejar Jevano yang telah berada jauh didepannya.









"Njuuun Bantuin!" rengek Jemian dengan pose imut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Njuuun Bantuin!" rengek Jemian dengan pose imut. Namun Juna masih memandang Jemian dengan Boombastic side eye-nya.

Membuat Jemian harus melompat-lompat seperti kodok di tempat tidur Juna, ia terlihat putus asa setelah kehilangan kesempatan untuk berbaikan dengan Kimi.

"Lo turunin dulu tu gensi, Baru gue bantuin!"

Sama seperti Jemian, Juna juga memperlihatkan tampang putus asa pada sahabatnya itu, putus asa karna Jemian selalu meminta masukan namun tidak pernah ia kerjakan.

Truly Friend? [AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang