PROLOG

16.9K 1.6K 581
                                    

KLIK VOTE DULU!!

"AKU BUKAN BANG TOYIB"


KANGEN GAK?


***


"Ah ah..."

Suara perempuan yang baru saja mendesah memenuhi ruangan. Mata perempuan itu tertutup tidak ingin melihat apa yang tengah terjadi di depannya.

Sementara lelaki yang ada disana mendesah pelan. Dia sedang berusaha memasukkan benda ini ke tubuh perempuan itu tapi belum sampai menyentuhnya, si perempuan sudah berteriak lebih dahulu. Sudah hampir 15 menit, dia tidak jadi-jadi untuk memasukkan benda ini. Rasanya seperti dia ingin melempar perempuan ini ke luar jendela karena terlalu lebay.

"Padahal ini belum masuk loh." Ujar si lelaki.

"Aku kan takut." Jawab perempuan itu membuka mata.

"Kamu tenang aja, gak akan sakit kok."

"Masa sih? Tapi kan itu gede."

Lelaki tadi kembali mendesah kesal, hanya tinggal memasukkannya lalu menarik dan memasukkan lagi saja menjadi sesulit ini. Jika ini acara yang bisa menyerah dengan melambaikan tangan ke kamera, maka dia pasti sudah melambaikan tangan ke kamera itu sekarang.

"Ya makanya biar cepet, kamu diem dulu. Ini keluar terus loh, spreinya jadi ikut kena kan. Kamu mau nyuci ini sprei?"

"Ish, masa disuruh nyuci sprei sih."

"Udah diem dulu!"

Kembali lelaki itu mencoba memasukkan benda tadi dengan perlahan agar si perempuan tidak merasakan sakit. Namun hasilnya kembali terulang.

"Aw Aw aw! Udah masuk belum?" Teriak si perempuan sambil mencengkram pundak sang lelaki.

"Baru sampe depan, belum ditusuk. Coba deh kamu diem dulu, jangan sampai saya salah masukin ke bibir kamu itu yah!" Geramnya.

"Yaudah cepetan atuh!"

Lelaki tadi mencebik, "gimana mau cepet tiap mau dimasukkin udah teriak duluan. Huh, gue gibas jadi ayam penyet lu!" Gumamnya agar perempuan itu tidak mendengarnya.

"Apa?"

"Gak, gapapa. Itu tadi ada cicak lagi kawin di tembok. Kita mulai lagi yah?"

Perempuan tadi mengerutkan kening dan menoleh ke belakang, namun dia tidak melihat apapun. Saat itulah, akhirnya lelaki tadi bisa berhasil memasukkan benda ini ke dalam dengan teriakan dari si perempuan yang kembali menghadap depan. Tidak cukup dengan teriakan, perempuan itu juga langsung menarik rambut si lelaki saat mengeluarkan dan memasukkan benda itu pada salah satu bagian tubuhnya.

"HUAAA DARAHNYA KOK MALAH TAMBAH BANYAK!" Teriak si perempuan melihat ke bawah.

Seperti tidak mau kalah, sang lelaki juga ikut berteriak. Namun isi teriakannya berbeda, "AWW! ADOOHH! PERIH RAMBUT GUE ASTAGFIRULLAH! JANGAN DIJAMBAK RAMBUT SAYA!"

My Kampret Love (JUPITER SERIES #1) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang