🍃🍃🍃🍃Happy reading😘😘😁
Saka dan Aya sedang dalam perjalanan menuju taman hiburan dengan Saka yang mengemudi.
Saka dan Aya sibuk berbincang-bincang untuk menghilangkan kebosanan selama perjalanan yang macet.
Aya sibuk mengoceh sambil memakan cemilan dalam mobil yang sempat dibeli Saka ketika dalam perjalanan tadi. Aya mengeluh ingin cemilan dan minuman terpaksa lah dengan senang hati Saka menghentikan mobilnya di supermaket yang di lalui mobilnya.
Bunyi kriuk-kriuk terdengar dari mulut Aya. Saka melirik Aya yang menikmati cemilannya.
Merasa dilirik oleh sang Ayah, Aya mengalihkan pandangannya kepada Saka.
"Ayah ngapain lihatin Aya, Ayah mau juga?"
" Uum boleh."
" Yaudah nih, Ayah bisa milih mau yang mana."
Aya mengangsurkan beragam cemilan dalam kantong plastik kepada Saka.
"Mau yang mana??"
"Terserah aja."
"Ini aja deh, ini enak. Aya dulu suka beli ini di kampung." Aya mengambil satu bungkus besar chitato dan memberikannya kepada Saka.
Saka diam saja saat Aya memberikan bungkusan chitato sehingga Aya jengkel.
"Kok ngak diambil tadi katanya mau ini. Ayah nih gimana sih ah."
" Ayah ngak bisa makan dalam keadaan nyetir begini sayang."
"Lah terus? Tadi katanya mau." Kekeh Aya tidak paham dengan kemauan Saka.
" Suapin dong." Ujar Saka sambil mengulum senyumnya.
" Uughh..Ayah manja ya." Walaupun mengatakan hal tersebut Aya tetap menyuapi cemilan itu kedalam mulut Saka.
"Ya ngak papa dong mintanya sama gadis Ayah kok."
" Iya iya terserah Ayah aja. Yang fokus nyetir nya jngan lihatin Aya terus. Aya ngak bakalan pergi kayak Ayah ninggalin Aya."
Aya mencerocos tidak sadar bahwa perkataannya membuat Saka terdiam.
Sadar kalau Aya terlanjur banyak omong, Aya mengutuk dirinya dalam hati. Buru-buru Aya menambahkan ucapannya.
" Tapi sekarang kan Ayah ngak ninggalin Aya lagi ya kan. Iya dong.."
Aya bertanya dan menjawab sekaligus dengan riang bermaksud menghilangkan suasana canggung barusan.
Saka tersenyum tipis kemudian mengusap kepala Aya dengan sayang.
"Maafin Ayah ya sayang." Ujar Saka lirih menatap mata Aya.
Aya mengangguk kan kepalanya dengan cepat dan tersenyum memamerkan gigi putihnya.
" Udah Aya maafkan."
Aya kemudian memasukkan chitato lagi kedalam mulut Saka sebelum Saka berbicara lagi. Seperti itu sampai cemilan itu habis tidak membiarkan Saka merasa bersalah lagi karena omongannya.
Saka minum air mineral yang disodorkan Aya ketika lampu merah. Aya mengalihkan pandangannya ke trotoar jalan ketika melihat seorang anak laki-laki didorong dengan keras oleh laki-laki lainnya. Tampaknya seperti preman.
Aya menepuk tangan Saka tetapi pandangannya masih kepada Anak itu.
" Ayah itu ada kekerasan". Jerit Aya ketika melihat preman itu menampar wajah anak laki-laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ayah angkatku suamiku (Ebook In Playbook/Playstore)
Chick-LitFollow dulu sebelum dibaca ya!!! Cerita sudah ada di ebook google play!! Saka asy syaufiq, nama yang berjabat tangan dengan bapak sebelum meninggal. Dia menerima aku sebagai anak angkatnya atas permintaan terakhir bapak. Seiring waktu berjalan dan p...