Orang bilang lelaki tidak akan pernah melupakan cinta pertama mereka.
Tapi pada kenyataannya, Haechan, mantan pacar kamu benar-benar sudah lupa denganmu. Padahal kamu adalah satu-satunya perempuan yang datang kedalam hidupnya sebagai orang pertama.
Setiap kali ada kesempatan bahkan kamu selalu menyempatkan waktu untuk menyapanya. Entah di media sosial atau bertemu langsung.
Mungkin pendapat orang mengenai kamu, kamu itu galmove alias gagal move on.
Tapi yang kamu rasakan tidak seperti itu.
Bagi kamu menjaga hubungan agar tetap baik, meskipun orang itu mantan kamu sekalipun sangat penting.Namun sepertinya Haechan tidak begitu.
Buktinya jika kamu menyapanya, lelaki itu hanya senyum singkat tanpa melakukan apapun lagi.
Sudahlah lagipula itu semua sudah menjadi masa lalu, yang seharusnya telah kamu kubur bersama waktu.
Sore itu kamu hendak membeli beberapa keperluan di toserba. Kamu yang baru saja pulang dari kampus, benar-benar menyempatkan diri ke sana.
Namun pada saat itu kamu merasa sesak tanpa sebab, ketika melihat lelaki yang selama ini kamu rindukan sapaannya menggandeng seorang perempuan sambil tertawa lepas.
Padahal dulu saat masih bersamaku, kamu tidak pernah selepas itu. Kamu sudah bahagia ya? Itulah yang saat ini kamu pikirkan.
Kamu hendak pergi, namun tidak jadi ketika lelaki itu melambaikan tangannya ke arahmu.
“Kamu disini?” suaranya masih tetap sama seperti dulu.
Kamu mengangguk. “Sendirian?”
“Iya. ” jawab kamu.
Perempuan di samping Haechan melirik Haechan dengan penuh pertanyaan, lalu Haechan terkekeh kecil. “Sayang kenalin ini temanku saat di SMA, dan kanalkan ini pacarku... ”
Kamu dan perempuan itu saling berkenalan, tapi entah kenapa kamu merasa kurang nyaman dengan ini.
Mungkin tentang pendapat orang mengenai kamu yang gagal move on benar-benar kenyataan. Buktinya kamu merasa kurang nyaman dengan semua ini. Padahal jika dilihat lagi, Haechan baik-baik saja.
“Ok Hae, sepertinya aku harus pulang. Sampai ketemu lagi, aku pamit. ”
Haechan mengangguk.
Begitu kamu melangkah pergi, air matamu lolos begitu saja dari pelupuk mata. Rasanya benar-benar menyakitkan, melihat mantan pacar bersanding dengan seseorang yang lebih baik. Tapi sepertinya itu takdir tuhan, dan bagaimanapun yang namanya takdir tidak bisa dirubah.
Setelah aku, dia akan menjadi perempuan yang sangat berharga untuk kamu Hae. Aku akan berusaha bahagia, jika ternyata sejauh ini kamu sudah bahagia. Kamu membatin.
***
Jujur aku sedih bacanya, bagaimana menurut kalian?