"Hyeong, bisakah kau tidak pergi" rengek Chen pada Minseok. Pasalnya, besok adalah hari keberangkatan Minseok untuk menjalani wajib militer.
"Jika bisa, aku pun tidak ingin menjalani kewajiban ini, Chen. Tapi kewajiban ini sudah diterapkan di negara kita, dan kita tidak bisa menolak peraturan tersebut" jawab Minseok, ada sedikit nada sedih disana.
"Tapi kau bisa membayar denda, hyeong"
"Tidak, Chen. Tidak semudah itu" jawab Minseok lesu. Chen tetap keras kepala untuk bisa melarang Minseok pergi.
"Apanya yang tidak mudah, hyeong?! Kau tinggal membayar denda, dan itu selesai!! Apa susahnya, eoh?! " sadar atau tidak dia telah membentak kekasihnya itu.
"Chen tenanglah. Kenapa kau seperti ini, eoh. Percayalah, aku tidak akan lama disana, aku akan kembali lagi, Chen" Minseok mencoba menenangkan kekasihnya itu.
"Kau bilang itu tidak lama?! Hampir dua tahun kau disana, kau pikir itu hanya sebentar, eoh?! Kau kira aku bisa menunggumu selama itu? Tidak Minseok, aku tidak bisa menunggu mu selama itu! " Chen masih meninggikan nada bicaranya, bahkan dia langsung memanggil Minseok tanpa ada embel2 'hyeong'. Ini pertama kali nya Chen berkata seperti itu padanya.
Minseok langsung tersadar dari keterkejutannya itu, dan dia langsung berkata "Kalau begitu, jangan menungguku, Chenie".
Minseok pergi dari hadapan Chen dengan wajah yang kecewa.
"Aarrrgh Chen! Kau bodoh! Bodoh!" Rutuk Chen.
.
.
.
.
.
Sesampainya diruang tengah, Minseok melihat semua dongsaeng2 nya disana sedang menonton tv.
"Minseokie-hyeong, kau mau kemana?" tiba-tiba Kai bertanya.
"Aku mau memotong rambutku, Kai"
"Kau sendiri, hyeong? Dimana Chen hyeong" kali ini Sehun yang bertanya.
"Iya aku sendiri saja, Hunie. Chen sedang beristirahat dikamar, mungkin dia sedang lelah" jawab Minseok berbohong.
"kalau begitu, kau pergi denganku saja, hyeong" Sehun langsung berdiri "kajja" lanjutnya langsung menggandeng tangan Minseok.
.
.
.
.
.
Setelah selesai mencukur rambutnya, kini Minseok dan Sehun sudah berada di sebuah taman.
"Huwaaa, Hunie rambutkuuuu" rengek Minseok sambil memegang kepalanya.
"Hahaha, Seokie hyeong kau semakin lucu dengan gaya begitu. Lihatlah pipimu ini, semakin terlihat bulat" ujar Sehun sambil mencubit pipi bulat Minseok.
"Yak, Hunie, hentikaann"
"Aish aku gemas padamu, hyeong. Sini-sini aku ingin sekali menciummu" Sehun menahan Minseok, mendekatkan wajahnya ke wajah Minseok sambil memaju-majukan bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hangsang Saranghandago Chenie
FanfictionSuatu 'KENYATAAN' yang telak menghantam keras hati seseorang. Mungkin bukan hanya mengecewakan dan juga menyakiti hati seseorang saja, tapi kenyataan itu juga mampu membuat semua orang merasa terpukul mungkin juga sampai menangis mendengarnya. Twosh...