Hari kehari kandungan Stella membesar, dan hari ini hari yang ia tunggu-tunggu.
"Awhh! Mas ... Massss!" jerit Stella tiba-riba di malam hari buta, membuat Velan langsung terbangun.
"Tunggu dulu ya, aku ambil kunci dulu," ucap Velan yang sudah mengambil kunci mobilnya. Lion masih tertidur pulas.
Mereka mulai berangkat ke rumah sakit rujukan Stella dahulu. Stella meringis beberapa kali.
"Sabar sayang, aku di sini oke," ucap Velan menenangkan Stella sambil mengelus-elus perut Stella yang sudah kontraksi.
Stella sudah berada di ugd rawat darurat, Stella menjerit sekuat tenaga sesekali juga ia berzikir untuk menenangkan bayinya. Hari ini, hari kelahiran putra keduanya.
"Ibu siap-siap ya, Bapak juga sekuat tenaga nahan tangan ibunya," intruksi Dokter kepada Stella yang sudah memgang kuat tangan Velan.
Velan senantiasa memegang dan mengelus kening Stella dengan lembut, Dan mengingatkan Stella kepada Allah Swt.
"Ayo kita mulai!"
Jam-jam pun berlalu, jam pukul 3 tepat terdengarlah suara bayi yang begitu indah dengan tangisannya.
"Mas Alhamdulillah, Ini anak kita?" tanya Stella tak menyangka, doa-doa mereka di sepertiga malam akhornya terkabulkan. Velan dan Dokter mengangguk, Dokter Rosi langsung meletakkan Bayi laki-laki tersebut di dada Stella dengan tenang.
"Lion mana?" tanya Stella yang juga mengkhawatirkan adiknya, Lion baru sampai dan membawa berita baru.
Velan tersenyum, "Di luar tuh," ucap Velan, tak lama Lion mulai masuk sambil membawakan buket bunga dan buah-buahan hasil uang jajan yang ia tabung selama di Singapura.
"Gantengnya, Masya allah Tabarakallah ka," ucap Lion yang mulai meletakan buket, buah-buahan di meja. Lion mulai memeluk kakaknya dengan sayang.
"Selamat sudah menjadi ibu yang baik, Makasih udah rawat Lion. Ehm, maaf surat-surat itu, jangan bilangin mama nanti ya, oh iya-" ucap Lion sangat senang sampai lupa dengan Velan di belakangnya.
"Kenapa Li?" tanya Stella penasaran. Lion tersenyum, "Ummi habis telpon Lion, tadi Lion telpon mama buat kasih tau kakak mau lahiran. Dan mereka sekeluarga termasuk keluarga bang Velan ke sini," ucap Lion, Stella dan Velan langsung tersenyum dan sesekali Velan mencium lekat kening Stella.
"Nama bayinya siapa, Ka?" tanya Lion yang sudah duduk di sofa. sedangkan Velan sudah mengecup kening Bayi laki-lakinya dan sang istri.
"Cium mulu, entar aja ya kalau mau manjanya. Aku tau ko, dirimu rindu," ujar Stella sambil mecincingkan matanya kepada Velan, Velan menyengir.
"Sekali lagi deh, tapi suruh lion dulu keluar ada adegannya, hehe," ucap Velan mulai ngaco, ya semenjak dia sakit demam dahulu ia mulai manja dan terjadilah Stella hamil.
"Kamu ini ada-ada aja," ujar Stella, Lion mulai bangkit dan paham dengan kasmaran kakaknya.
"Lion mau beli minuman aja di mini market dekat Rs, jadi puas-puas deh sana," ujar Lion yang mulai memakai jaket denimnya dan kunci motornya. Velan langsung tersenyum devil.
"Aku gak tahan nih, Bayinya di pindahin ke box dulu," ucap Velan, Benar-benar gawat nih. Gak tau tempat kalau udah gini Velan tuh.
"Kesian bayinya!" rengek Stella, Velan menggeleng. Velan sudah meletakan Bayi yang ia berikan nama Athlas Vernando Prayes itu pun mulai tertidur lelap, sudah ia adzankan juga. Jadi bebas untuk Velan bermanja riya.
Beberapa jam sudah berlalu, Stella sudah tertidur dengan pulas dan Velan masih memegang erat tangan Stella.
Bayi laki-laki mereka ia namai
Athlas Vernando Prayes, Sangat tampan dan gagah dengan nama itu."Kan bikin iri aja jiwa jomblo gue," ucap Lion yang baru saja pulang dari nongkrongnya bersama teman-teman yang kebetulan cafenya dekat rumah sakit ini.
Akhirnya Stella dan Velan tidak ada kesalah pahaman lagi, berantem tiada lagi dan hubungan mereka semakin rukun dan mesra.
TAMAT.
Vote dan Komen❤
Syukron katsir
KAMU SEDANG MEMBACA
VELANSTELLA
General FictionIni tentang Stella Radhina Reyes. Yang diperebutkan banyak pemuda. Dia Cantik, anggun, sholehah, dan juga sedikit pendiam. Mampu saja membuat banyak pemuda terpesona oleh kemolekan dirinya dan lantunan ayat suci al-qur'an nya. Bagaimana rasanya...