27 Oktober 2020
06.49 WibPeringatan :
-bijak dalam menambah bacaan
-Typo tersebar dimana-mana
-VOMENT sebelum membaca, keharusan!!!
Kelanjutan cerita ini bergantung pada pembaca !!!
#Jadilah.Pembaca.Yang.Baik !!!!💭💭💭
Author PoV.
Suasana yang ramai dengan orang-orang yang berlalu-lalang kian kemari, diiringi musik dansa yang sangat romantis, mereka saling berpegangan tangan satu sama lain. Black-Silver. Itulah tema dari acara ini.
Orang-orang tampak berbahagia dengan pasangannya masing-masing, tapi tidak dengan seorang gadis dewasa yang hanya menghabiskan waktunya dengan kebosanan. Ia iri dengan setiap orang yang ia temui, selalu tersenyum seolah tanpa beban di kehidupan mereka. Gadis itu tak lain dan tak bukan adalah Alcys, yang hanya melamun ditengah keramaian sambil menusuk-nusuk cake yang kini dipegangnya.
"Ini sungguh berat." Gumam Alcys sambil melihat makanan yang telah hancur olehnya. "Kau jadi pelampiasan ku?" Tanyanya, ajak bicara pada pada cake tersebut. Alcys sadar, kini cake itu sudah tak lagi berwujud.
"Hei, Alcys?" Teriak seseorang yang sangat dikenali Alcys suaranya. Alcys menoleh pada sumber suara, seketika ia merasa bingung tatapi menemukan kebahagiaannya malam ini.
Dari arah sana, sepasang insan mendekat tuk menghampirinya. Mereka adalah Stevie dan Alex.
Bagaimana Stevie bisa berada disini? Bukankah kemarin malam dia kembali meminta izin untuk pergi bersama Ray?
Dan Alex? Kenapa dia juga berada di acara ini?
Itulah pertanyaan yang membuat Alcys bingung.
Tapi tunggu dulu. Apa Harry, Ray, dan Alex rekan kerja? Oh, tidak. dunia ini memang sangat sempit.
"Stevie?" Balas Alcys dengan antusias. "Dan A-lex?" Lanjutnya dengan suara yang melemah.
"Hallo, bidadari kecil yang telah tumbuh dewasa." Sapa Alex saat didekat Alcys dan mengacak-acak rambut panjang wanita itu. Ini memanglah kebiasaan Alex dari dulu. Julukan malaikat kecil yang tumbuh membesar itu dipakai Alex saat mereka menginjak bangku Sekolah menengah. Tetapi, kejadian ini tidak Alcys temui lagi semenjak Alex menikah.
Pria itu sudah jarang bertemu dengannya dan terlalu sibuk dengan dunianya.
Dengan mati-matian Alcys menahan semua rasa bergejolak dihatinya. Ia sungguh merindukan Alex, sangat rindu.
"Kenapa kalian bisa berada disini? Dan, kenapa kalian bisa bersamaan?" Tanya Alcys yang sudah tak dapat menahan keinginannya. Ia segera merapatkan tubuhnya pada Alex. Merangkul pria itu dengan caranya.
"Hei, apa-apaan kalian ini?" Protes Stevie yang merasa tak pantas melihat adegan ini. Sedangkan Alex, pria itu masih berusaha melepaskan pangutan Alcys dengan lembut.
"Alcys, kita bukan anak-anak lagi." Ujar Alex sambil menggenggam tangan Alcys dan berusaha melepaskan pelukan wanita itu.
"Memang." Jawab Alcys santai tapi tetap berusaha melawan penolakan Alex.
"Kalian tidak menghiraukan aku?" Protes Stevie yang ke dua. "Sungguh tidak pantas." Lanjutnya.
"Aku tidak mengabaikan kamu, Stevie. Tadikan aku bertanya, kenapa kalian bisa berada disini?"
"Aku diajak Ray. Ray rekan bisnis Harry." Ujar Stevie.
"Dan kau, Alex?" Tanya Stevie pada Alex.
"Aku adalah saha-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Tonight [ SLOW UPDATE ✓ ✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓]
Romance✓ Ga ada Prolog-prolog-an !!! ✓ Yang belum follow, silahkan follow dulu sebelum cerita ini ditambahkan. ✓ Jangan lupa tinggalkan jejak setiap chapter nya ✓ Yang kurang kreatif atau bahkan nggak kreatif samasekali, menyingkirlah! ✓ Kalau kepo, langsu...