Awal Sekolah

450 205 135
                                    

"Siapa sangka benci jadi cinta? Memang benar apa kata orang, benci sama cinta itu perbedaannya sangat tipis,-"
-Naya Salsabila

Hari pertama masuk sekolah memang sangat ditunggu-tunggu, seperti Nay misalnya. Sebenarnya yang ditunggu-tunggu bukan gurunya ataupun pelajaran, melainkan seseorang yang spesial baginya.

Seperti biasa awal mula ajaran baru belum banyak kegiatan, begitu pula belum banyak teman Nay yang meminjam alat tulis kepadanya. Hari berganti hari, PR pun mulai menumpuk. Dan tidak terkejut lagi kalau banyak teman-teman Nay yang mengerjakan PR di sekolah.

Karena Nay termasuk anak pintar atau bisa dikatakan ia merupakan bintang kelas selama 2 tahun ini, jadi tidak diragukan lagi kalau banyak teman-temannya yang meminta jawaban PR. Karena Nay menganggap bahwa semua orang yang ada dikelasnya semuanya merupakan teman baiknya, jadi tak ada perbedaan dimatanya. Termasuk orang spesialnya yang dia kagumi.

Karena kepandaiannya, jadi banyak teman-temannya yang menyukai nya, selain pandai Nay juga baik kepada siapapun. Seperti biasa, jika ada temannya yang membutuhkan alat tulis ia selalu menolongnya, terkadang juga ia memberikannya dengan cuma-cuma.

Alasannya bukan karena barang tersebut sudah kotor atau yang lainnya, akan tetapi Nay tahu pasti temannya juga pasti akan membutuhkannya lagi. Nay juga berpikiran kalau semisal ia hanya meminjamkannya kalau orang tersebut tidak mau modal sendiri tentu saja orang tersebut akan meminjamnya sampai habis lantas untuk apa ia tak memberikan langsung saja pada temannya.

Hal ini yang menjadi salah satu teman kelas laki-lakinya menyukai Nay. Raiyan adalah seseorang yang pertama kali menyukai Nay.Bukan perihal materi (alat tulis) yang selalu ia berikan saat Raiyan membutuhkannya, akan tetapi Nay merupakan orang yang baik, pandai, ikhlas dalam memberi dan tulus dalam menolong.

Tanpa sepengetahuan Nay, Raiyan diam-diam mulai memendam rasa pada Nay. Awalnya Raiyan bisa menyembunyikan perasaannya selama 1 tahun lebih. Akan tetapi, lama-kelamaan hal tersebut diketahui oleh Nay.

Pagi cerah menyambut pelajaran favorit Nay, yaitu matematika. Seperti biasa, setelah pelajaran berakhir tentunya Bu guru selalu memberikan PR kepada siswanya. Dan seperti biasa pula ketika bel istirahat berbunyi, Nay dan teman sebangkunya yang bernama Nisa bukannya pergi ke kantin melainkan mereka berdua selalu terlebih dahulu mengerjakan PR tersebut di sekolah.

Pada waktu yang bersamaan, di dalam kelas terdapat 5 orang termasuk Nay dan Nisa. Dan 3 lainnya yaitu, Raiyan, Riki dan Saemus. Entah apa yang dilakukan mereka bertiga? Setahu Nay, biasanya mereka bertiga sudah berkumpul di kantin untuk membeli makanan.

Namun berbeda dengan hari itu. Sebenarnya Nay tidak terlalu memperdulikan mereka bertiga karena Nay sedang asyik menghitung soal matematika.

Awalnya suasana kelas biasa-biasa saja, namun tiba-tiba Riki dengan sengaja mengatakan

"Raiyan love Nisa."

Lalu dengan refleks Raiyan menjawab

"Bukan Nisa.. tapi Nay."

Sontak Nay langsung terkejut mendengar hal tersebut. Bukan karena ia tidak menyukainya melainkan Nay tidak menduga bahwa selama ini Raiyan, teman dekatnya, teman yang selalu bersama di dalam kelas maupun di luar kelas, teman jajan bareng, teman yang selalu memberinya selembar uang untuk Nay dan kedua teman dekatnya ternyata menyukainya.

Walaupun di kelas hanya ada 5 orang, namun berita tentang Raiyan menyukai Nay langsung tersebar ke teman lainnya. Otomatis mulai hari itu Nay benci pada Raiyan. Dan mulai saat itu juga Nay sudah tidak pernah menerima pemberian uang ataupun meminjamkan alat tulisnya pada Raiyan.

Segenggam HarapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang