03; New Student

1.2K 111 26
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Amara sudah sampai duluan di sekolah. Kaki jenjang miliknya berjalan menulusuri koridor, sekolah sudah mulai ramai mengingat setengah jam lagi bel masuk akan berbunyi. Tangannya merogoh saku depan tasnya untuk mengambil sebuah benda, dipasangnya benda itu di telinganya. Lalu, alunan musik pun mengayun indah.

Gadis itu menatap keseliling, cuaca pagi ini agak sedikit dingin. Sweeter hitam yang melekat pada tubuhnya mampu membantu menghangatkan.

"Belum pada dateng," ucapnya. Dia memutuskan duduk di sebuah kursi panjang yang ada di koridor, sambil menunggu keempat sahabatnya.

Tak lama dari itu suara gelak tawa terdengar di sepanjang koridor. Diam-diam Amara tersenyum, dia hafal betul suara tawa itu. Apa dia bisa tertawa seperti itu lagi? tawa bahagia tanpa beban. Jujur, dia rindu mendengar suara tawanya sendiri.

Di sisi sebelah kanan terlihat Adera yang sedang berjalan anggun. Seragamnya tertutup oleh hoodie kuning yang dia kenakan hari ini. Ada sebuah jepit rambut bergambar bunga matahari di kepalanya, guna mempercantik tampilan rambutnya.

Lalu, di sebelah Dera ada si mungil bermuka barbie, Eca. Hari ini, gadis itu tampak menggunakan sweeter juga berwarna pink. Rambutnya tergerai indah dan tertata rapih, ada bandana pink yang membuat gadis itu semakin imut.

Keisya berdiri di samping Eca. Rambut ombrenya hari ini dibiarkan terikat satu. Jaket berwarna ungu sudah melekat sempurna di badan langsingnya. Terakhir  ada Ran di sisi sebelah kiri dengan dengan rambut yang dicepol asal. Seragam yang tidak dikancingkan sama sekali hanya menyisakan kaos oblong berwarna putih di dalamnya. Kedua lengan seragamnya di lipat, sudah persis pereman sekolah.

Amara beranjak dari duduknya lalu, ikut bergabung bersama keempatnya. Saat mereka berjalan beriringan, aura kecantikan dari semuanya semakin terpancar. Banyak pasang mata yang memperhatikan kelimanya. Tatapan kagum dan iri tak mereka hiraukan.

"Tumben datang pagi banget Ra," ujar Kesiya tanpa mengalihkan pandanganya dari handpohone miliknya.

"Gak juga," balas Amara singkat.

"Eca perhatiin nih ya, Kei dari tadi di mobil gak berhenti main HP. Lagi apa sih?" tanya Eca penasaran.

"Wah, ternyata lo sweet  juga ya, Ca. Sering merhatiin gue gitu. Awas lo tar naksir lagi sama gue," canda Keisya dengan alis yang dinaik turunkan.

"Temen lo gak waras," celetuk Ran.

"Amit-amit. Eca masih suka cowok ya," balas Eca tak terima.

Keisya terkikik geli, "Biasa stalkerin cogan. Ganteng-ganteng banget anjir," jerit Keisya saat melihat foto-foto yang ada dilayar Handphonenya.

"Yang namanya Cogan udah pasti ganteng. Kalau dekil, burik, hitam, baru itu namanya siluman monyet," sahut Eca dengan lugu.

Kadang keluguan, kepolasan serta kejujuran Eca bisa membawa keberuntungan bagi mereka. Tapi, terkadang gadis itu lebih sering minta dihujat.

AMARA STORY [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang