17. Mall

49 11 0
                                    

Happy Reading


◽◽◽

Suasana Mall di pagi menjelang siang ini belum terlalu ramai. Tidak banyak orang berlalu lalang, bahkan belum semua toko di dalam Mall ini buka.

Beberapa restoran atau tempat makan pun belum semuanya buka. Beruntungnya, restoran yang memang ingin di tuju oleh Dion itu sudah di buka.

Saat ini, keenam remaja yang duduk dalam satu meja panjang itu baru selesai memesan makanan. Fia duduk di sebelah Dion, disebelahnya ada Nafla yang takdirnya ia berhadapan dengan Fito. Sedangkan disebelah Fito sana, ada Dimas dan Naufal yang tengah memandangi Fia.

"Lo ngajak kita ke sini karena apa?"

"Jadi, temen lo aja belum tau ngajak mereka karena apa?"

Bukan Dion yang menyahut, justru Nafla yang menyahuti Dimas dengan wajahnya yang ia majukan agar melihat wajah milik Dion.

"Sstt, Nafla, gue udah tau sih."

"Lah, tadi nanya kenapa, eh ternyata udah tau."

"Awalnya sih gue kira cuma ngerayain tanding kemarin, tapi kayaknya ada maksud lain lagi."

Dion dengan tatapan tanya nya nenatap Dimas itu. Tak berbeda dengan Fia, gadis itu sedari tadi bingung. Ia juga bingung kenapa bisa sampai di sini bersama ketiga teman Dion.

"Bukan karena ngerayain jadian kalian, 'kan?"

Kini Fito yang bertanya.

"Eh, enggak, Kak."

Dion tersenyum mendengar jawaban Fia itu. Ya memang belum sih, masih ada sesuatu yang mengganjal di pikirannya.

"Kayaknya malah ngerayain putusnya lo sama pacar lo deh, to."

"Wah, setuju gue sama Kak Dion!"

"Lo seneng banget dengernya, Naf. Suka ya lo sama si Fito?"

Ucap Dimas melipat tangannya di atas meja seraya tersenyum penuh arti pada Nafla.

Kalau seperti ini, yang lain hanya menyimak. Ya, tak mau ikut campur dalam obrolan itu. Fia, Dion, dan Naufal sibuk sendiri di tempatnya masing-masing.

Sedangkan Nafla yang sadar akan ucapan Dimas itu melirik Fito di depannya. Ia semakin kaget karena Fito tengah menatapnya.

"Kalian berdua gak ada temen lagi gitu? Biar gue sama Naufal ada pasangannya lah. Kayaknya si Fito bakal jadi deh sama si Nafla."

"Banyak sih, ada empat lagi. Tapi udah pada pulang."

Jawab Fia seperlunya.

"Bakal jadi gimana sih, Dim? Mereka berdua aja langsung diem-diem an."

"Fito 'kan emang udah biasa diem ya, yon. Nah si Nafla nih, lo kenapa, Naf? Diem aja, atau ucapan gue bener ya? Makanya lo diem."

Antara ingin tertawa dan kasihan, itu yang saat ini Fia rasa. Melihat Nafla di sebelahnya itu, ia jujur kasihan tapi juga ingin tertawa.

"Abis makan ini kalian berdua mending jalan deh, gue serius. Siapa tau kalian jadian nantinya."

Ucap Dimas lagi.

Setelah makanan datang dan tertata rapi di meja, mereka mulai menyantap makanan nya masing-masing. Beberapa kali muncul candaan seperti tadi, Dimas yang masih saja menggoda Nafla dan Fito. Hanya Nafla sebenarnya, karena Fito hanya diam. Nafla yang sesekali membela diri.

◽◽◽

Hari sudah semakian siang, namun waktu yang mereka habiskan di Mall terasa sangat singkat. Untuk jalan-jalan mengelilingi Mall pun tak sempat, karena saat ini mereka masih berada di restoran.

See You [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang