DO

121 5 0
                                    

Happy reading, readers:>
Semoga kalian suka sama cerita ke dua aku.


_____

Seorang laki laki paruh baya yang duduk di depan gadis remaja berpakaian bad dengan dibatasi oleh meja yang bertuliskan kepala sekolah sedang manatap gadis didepannya dengan mimik wajah yang tidak tenang.

Beliau menyerahkan amplop putih panjang kepada gadis remaja tersebut.

"Itu surat pengeluaran kamu dari sekolah ini, kasihkan ke orang tua kamu dan besok kamu tidak usah lagi sekolah di sini!" tegas beliau.

"Loh pak kok saya yang harus di keluarin! Saya gak terima pak!" bruntal gadis tersebut yang bername tag Kayla.

"Nggak terima bagaimana! Jelas-jelas kamu yang udah buat salah!" tegur Pak Suparman.

"Coba deh pak, gimana reaksi bapak jika ada orang yang dibully dengan seenaknya dengan cara main kasar? Bapak gak bakal terima dan bakal maju kan??" jelas Kayla dengan nada tinggi.

"Tapi kelakuan kamu itu terlalu berlebihan, dan akhirnya membahayakan seseorang!" tegas Pak Suparman.

"Terserah bapak!" pasrah Kayla lalu pergi meninggalkan ruang kepala sekolah dengan cara tidak sopan.

Merasa sudah tidak melihat gadis itu di hadapannya lalu beliau memijit pelipisnya supaya rasa pusing itu hilang.

***

"What! Lo dikeluarin? Dari sekolah? kok bisa sih??"

"Ya bisa lah! Orang yang dia lukain itu iblis, secara tuh iblis anak yang punya sekolahan," lanjut temannya.

"Terus lo mau gimana sekarang? Lo udah berapa kali dikeluarin, masa lo gak kapok?"

"Terus gimana sama nyokap bokap lo??"

"Ga tau, pusing gue" ucap Kayla sambil memijat pelipisnya supaya rasa pusingnya hilang.

"Ya elah, lo mah!"

"Gue bilang gue pusing! Kalau kalian mau nyerocos mulu, mending kalian diem! Ga usah banyak bacot!" kesal Kayla, lalu dia berdiri meninggalkan tempat duduk yang berada di kantin.

"Lo sih!"

"Lo tuh!"

"Lah kok gue?"

"Tau ah, mending gue cabut!"

"Gue ikut!"

Kayla bersama dua temannya yang bernama Ara Delfani dan Davina Aurelia sedang berada di kelas, tetapi teman-teman kelas lainnya berada di kantin karena memang sedang istirahat.

"Gue mau cabut! bosen gue." Ucap Kayla dengan malas lalu menyampirkan tasnya di lengan kirinya kemudian melangkahkan kakinya menuju parkiran lalu kembali kerumah untuk mengistirahat badannya. Masa bodo dengan marahan orang tuanya. Toh besok juga Kayla akan bersekolah di tempat berbeda dan suasana baru.

"Gue ikut! Males gue habis ini pelajaran kimia" ucap Devina lalu mengambil tas dan segera menyusul Kayla.

"Lah gue?" tanya Ara menunjuk dirinya sendiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TroubelmakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang