coffee | lalisa ex-jaemin

6.1K 490 8
                                    

Daegu, 1 Jan 20
00.13 am

Malam ini sudah tahun baru.

Banyak orang diluar sana yang merayakannya, dengan petasan, dengan keluarga, dengan sahabat.

Tapi tidak dengan gadis berponi yang tengah menganggur di jalanan saat ini.

Oh, tolong Lalisa tuhan!

Kenapa dia harus diputuskan oleh kekasihnya pada akhir tahun ini?

Ya. Lalisa diputuskan secara sepihak oleh kekasihnya-Jung Jaemin-tadi, tepat jam sembilan malam, sebelum malam berganti tahun.

Ugh! Kesal, kesal, kesal!

Bagaimana bisa alasan putus mereka sekonyol itu? Bilang saja kalau memang dia sudah tidak mencintai Lalisa lagi, dasar bocah!

[flashsback on]

Jaemin mengirim pesan pada Lalisa sekitar jam empat sore, menyuruh gadis itu untuk menemuinya di taman kota pada jam sembilan kurang.

Lalisa mengikuti kata-kata Jaemin, ia datang dengan wajah cerianya, karena ia mengira ini adalah kencan tahun baru.

"Lisa... kita putus ya?"

Jaemin tidak bertele-tele dalam pengucapannya saat ini, wajah Lalisa muram seketika ketika mendengar kata-kata itu.

"Maafin aku Lisa..."

"Kenapa? Apa alasanmu memutuskanku?" tanya Lalisa angkuh. Ia hanya tak ingin terlihat lemah di depan kekasih-maksudnya mantannya ini.

Jaemin menunduk, "Umur kita... berbeda sangat jauh Lisa. Kau sudah menjadi mahasiswa, sementara aku masih pelajar di sekolah menengah." jawabnya dengan suara pelan.

Lalisa membulatkan matanya, sungguh tidak mengerti oleh alasan Jaemin sekarang. Maksudnya, apa salahnya menjalin hubungan walaupun perbandingan umur mereka jauh?

Lelaki itu menghela napasnya pelan, "Aku... hanya ingin memiliki kekasih yang lebih muda dariku Lisa,"

Apa-apaan ini! Jaemin kau gila ya?!

"dan.. aku ingin kita mengakhiri hubungan kita."

Lalisa menutup matanya rapat. Ingin sekali rasanya ia meninju bocah dihadapannya ini, tapi tidak mungkin, dia akan dikira penjahat oleh orang-orang nantinya.

Gadis berponi rata itu menghembuskan napasnya kasar, "Yaudah, aku juga tidak butuh bocah belas kasihan sepertimu, cih!"

Setelah mengucapkan kata-kata itu, Lalisa segara pergi meninggalkan Jaemin yang menatapnya tak percaya disana.

Menjadikan kekasih pertamanya sebagai seorang mantan.

[flashback off]

"JAEMIN GILA!" teriak Lalisa penuh amarah. Menghiraukan ucapan-ucapan aneh dari orang sekitar yang menatapnya gila.

Lalisa mendudukkan dirinya disebuah bangku taman.

Suasana taman kota masih sangat ramai, dentuman petasan semakin menjadi-jadi, dan dia... patah hati di awal tahun baru ini? Sial sekali dirinya.

"Untung saja aku tidak menangis tadi." gumamnya.

Lalisa menoleh, menatap pada sebuah kedai kopi kecil yang menarik perhatiannya. "Baiklah. Untuk menenangkan diri, mari kita beli minumanmu Lalisa." ucapnya pada diri sendiri.

Lalisa mendatangi kedai kopi itu. Tidak terlalu ramai, bahkan tidak ada satu orang pun yang datang ke kedai kopi ini.

"Permisi?" gadis itu bertanya karena tidak melihat penjualnya sama sekali.

Heran, itulah yang ada dibenak Lalisa saat ini. "Permisi, aku ingin memesan latte-nya satu!" ucap Lalisa dengan nada yang sedikit dinaikkan.

Setelah beberapa detik, seorang lelaki dengan surai ash-grey muncul dengan tiba-tiba dari balik peralatan pembuat kopi.

"Heol, kamjagiya!"

Lalisa kaget akan sosok lelaki itu, membuatnya mengusap dadanya berkali-kali.

Lelaki itu tertawa, "Hahaha! Kau seperti nenek-nenek!"

"Ya! Siapa yang kau panggil nenek-nenek, dasar!" bentak Lalisa kesal. Lelaki kurang ajar memang.

Lelaki itu memberikan Lalisa kertas menu, "Silahkan dipesan nona." ucapnya sopan.

Lalisa yang masih kesal menerima kertas menu itu secara paksa, "coffeelatte-nya satu." ucapnya, lalu menaruh asal kertas menu tadi.

Sembari menunggu minumannya dibuat, Lalisa duduk di salah satu bangku kecil, lalu menatap lelaki pembuat kopi tadi mengerjakan tugasnya.

Tampan sih... tapi kelakuannya kekanak-kanakan sekali, sama seperti Jaemin.

Setelah menunggu beberapa menit, lelaki itu datang membawa pesanan Lalisa, lalu memberikannya pada gadis itu. "Silahkan dinikmati." ucapnya.

Sebelum Lalisa menyesap kopinya, ia menatap tajam pada lelaki yang tak beranjak sama sekali dari tempatnya, masih setia dihadapan Lalisa.

Lelaki itu tersenyum sampai matanya menyipit, membuatnya menjadi seratus lebih tampan di mata Lisa, ah singkirkan pikiran bodoh itu.

"Apa-apaan sih, pergi sana! Sudah saya bayar 'kan?" ucap Lisa ketus.

"Beneran tidak mengingatku? Wah, jahat sekali." ucap lelaki itu tiba-tiba.

Hah? Apa maksudnya? Tidak jelas sekali lelaki ini.

"Hei, Lalisa. Kau sungguh melupakanku ya..."

Tunggu— bagaimana bisa dia..

"Aku Younghoon, Choi Younghoon."

Seketika mata Lalisa membulat, mengingat akan nama yang sungguh ia rindukan selama bertahun-tahun.

[to be continue]

Welcome to this one/twoshoot's random story guys ^3^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Welcome to this one/twoshoot's random story guys ^3^

01.05.20

café ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang