teduh

41 11 1
                                    

afifah, itu adalah nama malaikat alendra ya dia umi dari ale dan jga gheandra selaku adik perempuan alendra.

umi afifah membuka lintu kamar anak laki2nya itu yang kian tumbuh besar kemudian meraih ujung kepalanya serta mengelusnya sayang.

"le lendra?" umi berucap sembari mengguncang tubuh laki laki yg masih terlelap itu padahal sekarang jarum jam menunjuk pukul 06.15

lenguhan dari bibir laki laki itupun bersuara pertanda ia setengah sadar.

"bangun sholat trus cepet beres2 sekolah" ingat umi kepadanya

alepun terbangun dan langsung duduk. " yaallah mii lendra telat? udah mi lendra mau bersih2 dulu" ale berucap sraya menyibak slimutnya lalu berlari kearah wc.

umi hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan anak itu.

setelah menunaikan sholatnya tadi ale sekarang sudah siap dengan seragam yang tak beraturan dasi ga dipakai, rambut yang tak pernah disisir dan satu lagi atribut sekolahpun dia tak lengkap padahal sekarang hari senin. camkan senin.

"ghea siapin sepatu abang!" ucaonya sedikit berteriak adiknya itu memang sedang memakai sepatu.

"Ga bisa apa siapin sendiri kan yg sekolah elo" gheapun tak kalah berteriak

"timbang lo siapin susah amat lo jga nebeng enaknya doang" saut ale lagi

umi nya yang sedang menyiapkan sarapanpun merasa terganggu denger suara yang sama keras dari kedua anaknya itu.

"abii rumah kita uda disulap jadi hutan ya" sindir umi kencang seraya menyuguhkan kopi untuk abi.

abi yang sedang membaca koranpun menyahut " Padahal rumah kita masih bisa dikatakan layak loh mi" tak kalah lagi sindiran dari andra selaku abi dari ale dan jga ghea.

"iya iya ni gue siapin dasar manja!" ucap ghea mencak mencak.

"bang cepet sarapan ini uda mau telat" alepun hanya mengangguk

"ghea sayang kamu uda sarapan?" tanya umi

"alhamdulillah mi udah ghea mau nunggu di teras aja mi" jawab ghea

"cepetan abisin lo kaya siput, lammmmbaaddd" ledeknya meniru suara kera yang ada di acara pada zaman dahuluu.

--

pagi ini sekolah nampak ramai dengan siswa dan siswi yang sedang berjalan kearah lapangan untuk melaksanakan upacara hari senin, mereka berbondong bondong menuju kawasan yang anti sun, alias matahari ding. yang cewe ngeluh aduh perawatan nih.., Duh skinker gue mahal uy.., atau duh item gue kalo kena matahari. dan yang cowo sumpah gue males keliat guru.., duh tu pa yoyo ngeliatin mulu, lo aja didepan kita kaga lengkap ini. riweh.

ale dan ghea sudah memisahkan diri, ntahlah lebih baik katanya mengasingkan diri, sebenarnya ghea tak buruk akademis yang lumayan, ketua dari anak paskibra, dan dia peraih mendel tari tradisional, muka tidak diragukan lagi. tapi kata mereka lbih baik saling ngasingkan diri dan mereka rasa mereka nyaman.

upacara sudah dilaksanakan 15 menit yang lalu matahari sudah semakin tinggi dan tak kunjung disudahi.

adis gadis itu sesekali mengelap pelipismya dengan tanya sendiri esekali mulutnya mendumal yg membuatnya semakin gemas itu yang dilihat ale.

"kapan coba ini selese ga tau panas ish" gaduhnya sejak tadi mendumal.

tapi entahlah kali ini ia merasa ada yang menutupi matahari tersebut adispun mendongak kearah itu

betapa terkejutnya ia saat itu kala ale memutupinya dengan tubuh jakungnya itu.

" lo ngapain? bukannya kelas lo ujung sana!" sudesnya tapi memelankan suaranya agar tak terdengar yang lain.

hanya lengkungan mulut yang ale berikan.

"lo kira gua bakal luluh digituin cihh" decihnya lagi.

alepun kemudian mendekatkan mulutnya kearah telinga adis, adis yang melihat itupun mrmundurkan wajahnya jantungnya seakan berdegup lebih cepat dari biasanya.

"el..ll..lo mau nga..ngapain?" gugupnya

"Kalopun lo ga luluh bukan nerarti lo ga suka bukan?" ucap ale sembari mengedipkan matanya dan senyum yang tak pudar seakan mengejek adis.

hening tak ada lagi sautan dari adis ia melamun memikirkan ucapan dari ale tadi, huh apakah ia menyukai tindakan cowo itu? entahlah perasaannya saat ini hanya senang dan bahagia baru ia rasakan lagi setelah bertahun lamanya.

tak terasa upacarapun selesai siswa/i pun berhambur keluar dari barisan ada yang menuju kantin, ada yang menju kelasnya masing2 atau sekedar duduk bersantai di bawah rindang pohon.

tujuan ale saat ini adalah kelas ghea ya, ia tadi lupa buku ghea tertingal ditasnya.

setelah melewati lorong kelas sebelas ketemulah kelas ghea.

"mohon ijin, ghea ada?" ucapnya alus.

sautan cewe2 yg mendengar suara alepun mendadak ricuh.

'beneran ka ale ke kelas kita'

' setelah sekian lama akhirnya ada yg bening juga'

'jodoh awa ituuu'

'eh ko nanyain ghea sii'

"ribut banget deh kalian!" ucap seseorang yang ia ketahui yaitu adis gadis itu ternyata sekelas dengan adiknya wohhh adiknya bakal jadi narasumber mendadak.

"diss, liat diis itu ka ale yaallah indah sekali ciptaanmu ya rabb" ucap billa sejak tadi menyikut adis.

divapun kmudian melenggang kearah ale dan berteriak "GHEA ini ada cogan nyarilooo"

ghea yang merasa terpanggilpun mendongak ia sebenRnya sejak tadi terusik dengan suara ricuh tadi tapi ia bodoamat.

'bangale ngapain sii dateng2' gumamnya dalem hati.

iapun berjalan menemui alendra. " ia kenapa?" ucap ghea.

"kaku amat lo dah kaya serbet kering ni buku lo btw jan repotin gue lagi" itu ucapan ale sebelum ia pergi dan ia kesal dengan jawaban asal abangnya itu.

kemudian tanpa berpikir panjang gheapun masuk kedalam kelas dan duduk dimejanya.

"eh dis kira kira ada hubungan apaya ghea sama ale?" ucap diva kepoo

"dipsa lo kalo mau tau lo tanya lah ndiri ngapa ribut dia gua" ucap adis mulai ga santai.

"ye biasa aja dong saodah napsuan" ucap dipa lagi.

"gua juga penasran sii tapi apa arti kepo kalo tak dapat infoo" cecar billa sembari bernyanyi.

"dih lo sekarang dah kaya orkes melayu" ucap adis lagi

"omonganluu diss" ucap dipaa menggantung.

"emang paling benerr hahah" ucap mereka bebarengan.

IG: @revafdiaaa

'BobaaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang