HYUN , 9 tahun
Aku suka menggambar dinding di jalanan karena aku setiap hari berada di luar rumah. Aku tidak mau kembali ke rumah.
Saat aku kembali ke rumah, ayah akan memukul ku. Aku tidak tahu apa alasan ayah melakukan hal itu, ayah sering memarahiku dan memukulku sampai berdarah.
Saat itu, aku pulang dari sekolah. Aku masuk kedalam rumah dan memeluk ayah tapi aku tidak ingat jelas apa yang terjadi setelah itu, antara aku di tampar atau dimarahin.
"Kamu liat apa ha?!" Ayah
Aku di tampar dan lempar ke udara.
Saat itu, aku takut melihat matanya yang berwarna merah dan bau alkohol yang sangat kuat. Aku tidak bisa menangis karena saking takutnya.Dia bukan ayahku tapi beneran ayahku tapi bukan.Kakak perempuanku selalu menyembunyikanku saat ayah pulang dalam keadaan mabuk tapi justru kakak menjadi korban kekerasan ayah. Aku tidak bisa berbuat apa-apa karena saat itu aku masih sangat kecil dan itulah traumaku.
Suatu hari aku menggambar dinding di jalanan. Aku tidak tahu apa yang aku gambar, hanya coretan tanpa arti, Sama seperti hati aku.
Saat sedang menggambar, tiba tiba ada polisi yang menangkapku karena ini merupakan tindak kriminal. Aku lalu dibawah ke kantor polisi untuk diintrograsi.
-
-
-
KANTOR POLISI
Saat aku berada di kantor polisi, aku melihat seseorang yang mirip dengan ayah. Aku keringat dingin dan merinding, aku teringat kekerasan waktu itu.Setelah selesai introgasi, aku lalu diberi peringatan tidak melakukannya lagi.
Esok harinya sepulang sekolah...
Aku melihat seorang cewek yang sedang menggambar dinding. Dia tampak sepertiku. Aku lalu menghampirinya.
"Kamu sedang apa?" Hyun
"Aku tidak tau apa yang aku lakukan, tapi ini membuatku tenang"
"Aku juga suka menggambar dinding, aku hyun" hyun
"Aku lia" liaSejak saat itu, kami sering bersama dan menggambar bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
trauma
Fiksi PenggemarTrauma psikologis merupakan jenis kerusakan jiwa akibat suatu situasi buruk yang bersifat traumatik atau tidak bisa dilupakan. Cerita ini tentang penyakit mental yang didasari lingkungan atau trauma masa kecil. Menceritakab 7 tokoh dengan trauma mer...