Bab. 38 [It is not the end of Story]

1.1K 93 11
                                    


Erzukas dan Iqueena terbang dengan terburu-buru. Mereka akan melaporkan sesuatu yang penting.

“Iqueena, aku tak pernah tahu kau bisa terbang secepat ini!” ucap Erzukas, berusaha untuk selalu menyamai kecepatan terbangnya agar tetap berada disamping Iqueena.

“Karna aku tak pernah mengizinkanmu untuk tahu.” Balas Iqueena sekenanya.

“Benarkah? Kau bisa berkomunikasi dengan tanaman, terbangmu juga laju, kau bisa berfungsi sebagai perisai. Selain itu, apa ada hal lain yang tidak ku ketahui darimu?” tanya Erzukas.

Iqueena memperlambat laju terbangnya, memicingkan mata ke arah Erzukas, “Kurasa, kau akhir-akhir ini sedikit tidak sopan padaku, Pengawal!” dia memberi penekanan pada kata ‘pengawal’.

Erzukas mengeryitkan kening mendengarnya, “Tentu saja!” cengirnya kemudian, “Mana ada seorang pria yang bersikap sopan kepada pacarnya?”

Iqueena memutar bola matanya, menatap Erzukas dengan tatapan tak percaya, “Pa..Pacar?”

Erzukas mengangguk dengan bersemangat.

“Kenapa kau harus menggunakan istilah manusia yang sangat menggelikan itu? Aku tak suka mendengarnya.” Jawab Iqueena jujur.

“Oh, benarkah? Lalu aku harus memanggilmu apa?” Erzukas memberi jeda sejenak, “Istri? Ahh berarti kita harus segera menikah agar aku bisa melakukannya.” Dia tersenyum manis kepada Iqueena.

Iqueena berdecak sebal sekaligus gemas dengan tingkah Erzukas yang menurutnya sangat kekanak-kanakan, “Terserah kau saja!” ucapnya tak ingin memperpanjang perdebatan diantara mereka.

Sontak Erzukas memandang Iqueena dengan tatapan setengah terkejut, “Benarkah? Kau tak boleh menarik ucapanmu itu, kau ingat! Berjanjilah padaku untuk tidak menarik ucapanmu itu kembali!”

Tanpa menghiraukan Erzukas, Iqueena kembali memperlaju terbangnya. Dia harus segera menemui para petinggi kerajaan dan melaporkan apa yang dia dan Erzukas temukan. Sebenarnya, akan lebih cepat jika para petinggi belum kembali ke perkampungan Nymph, tapi Iqueena sedikit terlambat karena disaat dia mencari-cari para petinggi di perkampungan negeri Florateria, mereka semua sudah tidak ada.

Namun sebelum memperlaju terbangnya, Iqueena berbalik menghadap Erzukas.

“Oh iya! Masih ada satu hal lagi yang tidak kau ketahui,” dia mendekatkan mulutnya ke telinga Erzukas, membuat jantung peri itu berdebar untuk beberapa saat, “Aku sudah bisa membuat mini-pocket ku sendiri.” bisik Iqueena pelan, kemudian melaju meninggalkan Erzukas.

Erzukas terpaku untuk beberapa saat, dia menggeleng-gelengkan kepala untuk menyadarkannya dari sesuatu yang menggetarkan jantungnya, kemudian menambah laju terbangnya menjadi dua kali lipat guna menyusul Iqueena.

“Iqueena, tunggu aku!”

“Iqueena, tunggu aku!”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Fairy Florateria {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang