Secrets reveals

833 74 1
                                    

Di hari ulangtahunku, ada cewek cantik bilang kalau dia menyukaiku dan memintaku untuk jadi pacarnya, namanya Alexa. Aku menerima Alexa, selain karena aku single, Alexa juga cantik, meskipun aku belum menyukainya aku senang melihat wajahnya. Alexa akan jadi cewek pertama yang pacaran dengan ku.

Sebenarnya ada beberapa alasan lagi kenapa aku setuju pacaran dengan Alexa. Alexa adalah orang baru dalam hidupku. Aku kenal dia dari teman ku. Temanku yang tau kalau aku hanya interested to girl. Temanku sengaja mengenalkan ku pada Alexa. Baru seminggu kami berhubungan, Alexa langsung bilang kalau dia menyukaiku.

Sesekali, aku ingin lepas dari Kirana, sesekali aku ingin Kirana tahu kalau aku bisa tanpa dia. Pikirku. Dan itu juga jadi beberapa dari sekian alasanku menerima Alexa.

Aku berbohong pada Kirana, aku bilang kalau aku punya firasat akan bahagia kalau aku menjalani hubungan dengan Alexa. Padahal aku hanya ingin melihat ekspresi Kirana... Dan dia biasa saja.

Kirana memang hanya menganggapku sebagai teman.

Kurang dari dua minggu, hubunganku dengan Alexa kandas. I found out that she was just playing around with me. Alexa punya pacar, dan dia ternyata straight.

Aku tidak terlalu sakit ketika aku mendengar tentang dia dan pacarnya. Karena dari awal aku belum memiliki perasaan padanya. Aku hanya bingung, hebat Alexa, ia bisa melakukan hal yang sangat intense padaku sementara ia punya yang lain untuk diperhatikan juga. How can? 🤷🏻‍♀

Saat aku mengetahui tentang pacarnya, saat itu juga aku memutuskan hubungan ku dengan Alexa. Kita impas, aku menjadikannya pelampiasan dan dia hanya bermain main dengan ku. Tapi Alexa bersikeras kalau dia tidak playing around dan benar benar menyukaiku. Dia bahkan bilang akan memutuskan hubungannya dengan pacarnya. Tapi aku tidak menghiraukannya. 

Perasaan ku terhadap Kirana memang luar biasa. Aku bahkan tidak bisa memalingkan perasaan ku meski ada pelampiasan yang nyata di depanku.

Hari ini harusnya Kirana pulang. Kebetulan aku hanya kuliah di jam pagi. Jam 9.30 aku sudah kembali kerumah. Aku berniat menggantikan Donny menjaga warung supaya aku bisa melihat mobil keluarga Kirana lewat. Karena Kirana tidak memberi tahu ku kapan ia pergi dan sampai Jakarta.

Tepat jam 14.00 aku di kejutkan dengan suara yang tadinya kukira pembeli.

"Eh!" Kata Kirana agak menghentak membuatku kaget.
"Tumben yang jaga mbak mbak. Biasanya mas mas..." Lanjut Kirana menggoda ku.

Lalu aku tertawa sembari melempar 3 butir beras pada Kirana.

"Mau Royco sapi dong. Serenceng." Pinta Kirana. Yang sedikit membuatku jengkel.

"Heh, jadi lu kesini mau beli Royco? Bukan mau ketemu gue? Gak nanyain kabar sama sekali..." Kataku agak sedikit mengintimidasi kirana.

Kirana tertawa kecil "santuy dong. Lagian, tiap hari video call an emang masih perlu nanyain kabar? Eww..." Kata Kirana dengan nada yang sangat lembut.

Aku diam hanya menaikkan pundak ku yang maksudnya 'whatever'. Aku mengambil Royco nya dan memberikan pada kirana.

"Gue emang pengen kesini nyamperin lu, tapi nyokap nyuruh sekalian beli Royco..." Jelas Kirana, sembari memberikan uang pas untuk membayar Royco.
"Tadi pagi gue udah kesini tau! Lu gak bilang ada kuliah pagi..." Lanjutnya.

"Lu aja gak ngasih tau kapan lu nyampe..."

"Okay impas ya. Haha, Gue kasih Royco nya dulu bentar..." Kirana pulang.

Lalu aku memanggil Donny untuk kembali berjaga di warung. Tapi Donny sedang tidur. Ah, baiklah sesekali aku menjaga warung.

Kirana datang lagi. "Sekarang lu gantiin Donny nih?" Tanya Kirana sembari duduk di motor Donny yang ada di samping warung.

Kinanti & Kirana (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang