KELUARGA ABDULLAH ✔️

Keluarga Abdullah #04 | Amarah dan Kemesraan*

*Assalamualaikum! Karena sedang dalam masa revisi,maka saya meminta maaf jikalau kalian semua kurang nyaman ya! Dan juga jangan lupa untuk VOTE DAN COMMENT YA! Syukron..
.
.
.
.
.
.
.

" Puluhan tahun itu adalah hidupku "

_🌿_

Masa kini....

Suasana hari Ahad di pondok pesantren ini tidaklah jauh berbeda dengan suasana sebelum-sebelumnya,akan tetapi hari ini lebih meriah karena acara pernikahan cucunya adik ipar saya.

Yang tak lain adalah pernikahannya Hamira Abdullah,dan karena kegiatan sebelum pernikahan atau akad banyak maka semua santri dikerahkan untuk membantu.

Itupun juga sama yang terjadi dengan saya,yang saat ini masih mengecek semua bahan dapur di ladang.

" Assalamualaikum! Ustadzah! " Salah seorang abdi pondok datang,yaitu Neng Nia-nama panggilnya di sini.

" Wa'alaikumsalam,eh Neng Nia ada apa? " Tanyaku

" Begini Ustadzah, Ustadzah dipanggil sama Ustadz Abu! Diminta ke ruangan beliau di kantor! " Jawabnya

" Enggeh,saya akan kesana tapi nanti ya Neng!. Sanjang nggeh kaleh Ustadz Abu,Kulo nembe teng kebun. Mengkih nggeh!¹ " jawabku,karena memang saat ini sedang begitu sibuk di kebun.

" Enggeh Ustadzah,nggeh empon Kulo pamit riyen² nggeh, wassalamu'alaikum! " Pamitnya

" Wa'alaikumsalam! " jawabku

Saya tidak tahu kenapa saya tiba-tiba dipanggil oleh beliau,apakah ada masalah dengan mereka? Astaghfirullah kenapa seudzon saya

" Kang! Kalau sudah seperti yang saya bilang, langsung dibawa di dapur dalem ya! Lalu suruh di cuci! Nanti saya akan kesana,tapi saya harus ke kantor dulu wassalamu'alaikum! " Ucapku

" Baik Ustadzah, wa'alaikumsalam! "

Oh ya sedari tadi kita ngobrol tetapi belum kenalan,saya yakin diantara kalian sudah ada yang mengenal saya! Tetapi saya hadir dengan status yang berbeda

Assalamualaikum! Perkenalkan nama saya Irna Wati,panggil saja Ustadzah Wati sama seperti yang lainnya memanggil saya.

Saat ini saya sudah menikah dengan pemilik pondok pesantren Al Dullah ini,beliau baik, perhatian,dan adil. Amiin

Saat ini di sini sedang ada acara seperti yang saya bilang tadi,tetapi saya tidak tahu kenapa tiba-tiba beliau memanggil saya untuk ke kantor, mudah-mudahan baik-baik saja ya Rabb...

Sesampainya di kantor saya seperti mendengar suara orang yang aku kenal, mudah-mudahan firasat ku salah ya Rabb..

" Assalamualaikum! " Salamku

" Wa'alaikumsalam! " Jawab beliau,dan ketika aku masuk aku terkejut.

Apakah firasat ku benar ya Rabb? Kenapa ini seperti yang aku rasakan? Mudah-mudahan engkau memperlancar segalanya ya Rabb..

" Ada apa Mas? Kok wajahmu kayak gitu? Ada masalah apa? " Tanyaku,dan kuhampiri dia seraya kuelus bahu beliau agar lebih rileks.

" Lihat kedua adik mu itu! Pergi ke mall tidak bilang-bilang, jalan-jalan tanpa tahu disini sedang ada banyak sekali pekerjaan! " Ucap beliau.

Suami saya itu kalau marah serem,bahkan dulu putri saya sempat takut dekat dengan Abinya itu. Tetapi itu tidak berlangsung lama,karena beliau paham jika kemarahannya bahaya.

Nama beliau adalah Falah Abdullah,lelaki penuh dengan tanggung jawab itu sering dipanggil dengan sebutan Ustadz Abu/Ustadz. Falah

Lelaki lembut tetapi penuh dengan ketegasan saat ini sedang marah,saya tahu itu. Tetapi kalau dibiarkan mereka berdua akan sangat takut kepada beliau,ya Rabb tolong bantu hamba-Mu ini ya Rab...

" Lina,Fara kalian kembali ke dalem dulu ya! Biar saya yang urus Ustadz,dan setelah itu kakak minta Lina untuk membuatkan susu hamil buat Fara! " Ucapku kepada mereka yang masih menangis itu

" Baik kak! Wassalamu'alaikum! " Pamitnya

" Wa'alaikumsalam! " Jawab kami

Lina Meira dan Fara Zakir,mereka adalah istri kedua dan ketiga Ustadz Falah. Janganlah kau terkejut,karena saya sudah biasa akan hal itu

Mereka wanita yang baik,lembut hati maupun perilaku nya. Tetapi ada kalanya mereka masih seperti anak kecil,walupun mereka sudah memiliki anak yang sudah dewasa pula

Dan itu pula yang saat ini aku yakin yang membuat beliau begitu marah kepada mereka berdua,tetapi aku tidak ingin hal ini lebih parah lagi.

Apalagi Fara sedang hamil,hal ini sangat tidak baik untuknya dan juga kandungannya bisa-bisa nanti mereka berdua dalam bahaya.

" Abang jangan begitu! Mereka mungkin masih merasa marah karena masa mudanya direnggut paksa oleh takdir mereka! " Tegur ku

" Apalagi Fara sedang hamil,dan juga Lina habis sembuh dari sakitnya! Biarkan mereka bersenang-senang dengan cara mereka sendiri! Kalau Abang sudah tidak bisa menahan amarah lagi,kan bisa panggil Irna! " Ucapku

" Abang paham sayang! Tetapi mereka sudah tidak melihat kondisi di sekitar,apalagi sedang ada acara besar seperti ini! Setidaknya mereka menantu di dapur atau tidak bantu mengecek semua perlengkapan di dalem! " Jawab beliau

" Tetapi jangan marah! Irna tidak suka jika bang marah-marah seperti tadi! Irna yakin Abang pasti membentak mereka? Terlihat dari wajah mereka yang sangat takut melihat Abang! " Ucapku .

" Marah menguasai Abang! Tetapi Abang bisa apa? Jika mereka Menag sudah salah! " Tetap pada pendiriannya

" Ya sudah! Irna mau lihat mereka dulu,Abang ada acara? " Tanyaku yang saat ini sedang duduk di pangkuannya

" Abang ada acara diluar! Mungkin nanti malam Abang pulang telat,jaga mereka semua dan juga jaga dirimu sendiri! Love you.. "

" Apa sih Abang! Too, ya sudah kalau begitu Irna siapkan dulu keperluannya dan sekalian ketemu mereka. Nanti kalau sudah siap,Irna titipkan kang pondok atau siapa ya mas! " Ucapku

" Iya bidadariya saya! Ya sudah kalau begitu Abang juga harus menemui Wara,karena ada beberapa hal yang harus dibahas! " Ucapannya

" Ya sudah kalaubegitu Irna pamit! Wassalamu'alaikum! " Pamitku seraya mencium tangganya,dan beliau balas mencium keningku dan bawahnya hidung. Astaghfirullah...

_🌿_

Mini Translate 📖

1).Sanjang nggeh kaleh Ustadz Abu,Kulo nembe teng kebun. Mengkih nggeh! [ Bilang ya sama Ustadz Abu,saya sedang/lagi di kebun. Nanti ya! ]

2).nggeh empon Kulo pamit riyen [ ya sudah,saya pamit dulu/terlebih dahulu ]

PS: jika ada perbedaan tulisan lama dan sekarang,itu memang beda. Apalagi di translate an no satu yang memang kehapus-wkwkwk. Jadinya mohon maaf ya!.

Dan juga jangan lupa untuk VOTE DAN COMMENT YA!

© Keluarga Abdullah