Halo, ada yang masih ingat book ini?
Maaf ya kalau aku slow update, happy reading!💜
Taehyung terpengarah melihat betapa banyaknya notifikasi di ponselnya, itu semua berasal dari akun sosial medianya. Karena sejak kemarin dirinya tidak sempat untuk sekedar mengecek ponselnya sebab dirinya sedang tidak enak badan akibat insiden dua hari yang lalu.
Taehyung membuka beberapa pesan yang masuk dan melihat mention dari beberapa orang yang menyebutkan dirinya. Dan betapa terkejutnya Taehyung melihat beberapa foto dirinya terpampang jelas disana. Bahkan banyak sekali komentar teman-teman sekolahnya yang menjelek-jelekkan dirinya. Taehyung mengumpat dalam hati sambil terus membaca komentar teman-temannya. Bahkan disaat seperti ini pun tidak ada satupun yang mau membela dirinya, semua orang hanya melihat apa yang mereka dapatkan di sosial media tanpa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
Taehyung melempar ponselnya di atas ranjang, Taehyung sangat yakin bahwa ada seseorang yang sudah menjebaknya. Taehyung menyumpahi dirinya sendiri yang mudah percaya dengan orang lain. Taehyung harus segera pergi ke sekolah, dia harus meluruskan kesalah pahaman ini sebelum makin banyak orang yang percaya akan berita hoax yang sudah menyebar bahkan hampir di seluruh website sekolah.
Taehyung datang ke sekolah seperti biasanya namun baru saja dia memarkirkan sepedanya Taehyung sudah mendapatkan tatapan jijik dari teman-temannya. Namun Taehyung sama sekali tidak memperdulikan bahkan sampai dirinya berjalan di koridor sekolah pun berbagai pasang mata tidak henti menatap kearah dirinya, Taehyung berjalan dengan tergesa-gesa hingga dia melihat beberapa foto dirinya terpajang di mading sekolah. Taehyung mengeram kesal sambil merobek foto-foto dirinya lalu membuangnya sembarangan arah. Sungguh menjijikkan, iya Taehyung akui memang apa yang terpajang disana sangat menjijikkan. Taehyung tidak bisa berhenti mengumpat setelahnya.
“Taehyung, akhirnya kamu sekolah juga, mari ikut saya ke kantor”
Taehyung terperanjat saat melihat wali kelasnya datang menghampiri dirinya, dengan tatapan mengintimidasi wali kelas Taehyung memberi isyarat bahwa Taehyung harus segera mengikuti dirinya,
Taehyung terdiam cukup lama saat dengan tegas wali kelasnya membicarakan perihal berita yang sudah menyebar di sekolah. Taehyung menunduk sambil memainkan jemarinya, degup jantungnya tidak bisa di elakkan. Taehyung bahkan merasakan atmosfir di sekitarnya terasa menegangkan. Keringat sebesar biji jagung menetes dari pelipisnya padahal dia berada dalam ruangan yang berAC.
“Taehyung, saya sangat tidak bisa mempercayai apa yang telah kamu lakukan di luar sekolah, saya sangat kecewa. Taehyung kamu adalah murid yang pintar saya tidak menyangka bahwa perilakumu sangat bertolak belakang dengan prestasimu”
“Taehyung kamu tahu betul jika sekolah ini adalah sekolah yang cukup populer dan terpandang, saya sangat menyayangkan perilakumu yang kelewat batas. Saya tidak akan pernah bisa membayangkan jika sekolah ini nantinya di cap buruk.”
Taehyung melihat kearah wali kelasnya namun kembali menundukkan kepalanya, Taehyung ingin memberitahu bahwa ini adalah sebuah kesalah pahaman namun Taehyung mengurungkan niatnya. Taehyung merasa percuma saja dia memberitahu pasti tidak akan ada satu orang pun yang akan mempercayainya disaat ada bukti yang cukup kuat memberitahu bahwa Taehyung memang bersalah.“Taehyung, saya akan memanggil orang tuamu untuk kasus ini. Saya akan membicarakan hal penting kepada orangtuamu hari ini”
Setelah mendengar hal itu, Taehyung merasa dunianya hancur dalam sekejap mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Memory (VMin)
Fanfiction[SLOW UPDATE!] [Friendship Fanfiction] Hanya sebuah kisah dimana Park Jimin bertemu dengan manusia aneh bernama Kim Taehyung.