Aku mengalihkan perhatianku pada seorang cowok yang tanpa permisi meminum minumanku hingga tandas.
"Putus gue sama Lora."
"Yah, emang harusnya dari dulu lo putus."
"Tapi, gue cinta." Ujarnya manja dan berpindah duduk di sampingku sembari mengguncang lenganku.
"Cinta tapi ngorbanin iman lo ya percuma." Sarkasku menjawab pernyataannya.
"Ah, lo nggak asik. Lo kan juga temennya masa seneng lihat dia sedih."
Aku menutup laptopku dan memusatkan perhatian pada cowok yang sedari tadi merengek di depanku ini. "Karena gue temennya gue nggak mau lihat dia sedih lebih lama lagi."
Kulihat dia hanya menghela napasnya perlahan dan mulai membuka ponselnya. Setelah melihatnya sibuk dengan dunianya sendiri aku kembali membuka laptopku dan melanjutkan tugasku yang belum kuselesaikan tadi mengingat sebentar lagi ujian akhir semester akan segera datang. Apalagi sekarang aku sudah berada di kelas akhir.
"Ra, temenin gue seneng-seneng yuk."
Ucapnya tiba-tiba yang membuatku langsung menyipitkan mata penuh curiga. Bukan apa-apa, terakhir kali berkata seperti itu padaku dia berakhir dengan keadaan mabuk di klub malam."Santai bos. Gue nggak aneh-aneh janji deh."
"Gue traktir." Bujuknya lagi karena aku masih terus menatapnya dengan tajam.
"Udah buruan." Ucapnya dan langsung memberesi barangku lalu menarikku keluar dari kafe.
Aku memegangi dada bagian kiriku dan merasakan detak jantungku yang bertambah cepat bersamaan dengan genggaman pada tanganku yang mengerat.
Fathan Sayudra Danindra.
Boleh aku tahu bagaimana akhir kisah kita yang kamu harapkan nantinya?
*****
Nggak tau kenapa akhirnya berani publish cerita ini setelah cukup banyak perdebatan yang terjadi.
Mungkin ini nanti jadi salah satu tulisan yang bakal punya kenangan sendiri buat saya. Jadi sebelum kalian mutusin buat baca ini cuma mau ngingetin kalo saya nggak bakal bisa pastiin secepat apa saya bisa update.
Tapi kalo kalian mau sabar. Saya bakal dengan senang hati berbagi cerita ini dan sama-sama mencoba menyelam ke dunia cewek seperti Nara. Memahami dia, dan belajar kenapa sih sesusah itu cuma buat suka sama cowok yang diluaran sana masih banyak yang nyamain.
With love
malebillu
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJANA
Teen FictionMencintaimu itu bagiku bukan sebuah kesialan. Tapi itu semua kuanggap sebagai pelajaran agar aku mengerti bagaimana rasanya hanya dijadikan pilihan.