Happy Reading ❤️
Luka Lovers 💔Move On itu nggak gampang memang
Melupakan adalah sesuatu yang sulit walau cerita sudah usai
Tapi, jika sesuatu yang menyakitkan dibiarkan tidak akan pernah selesai
Kita harus bisa berjalan kembali sembari mengikhlaskan dan menerima kenyataan.
Tidak mudah
Tidak akan sembuh, seperti luka yang dibiarkan saja disaat keadaan sedang basah
Harus diobati dengan perlahan
Agar kita terbiasa dengan keadaan
***~Move On - Glenn Sebastian🎧
"Gue masih nggak percaya kalau Bokapnya Melmel tukang Ojek Online, secara style Melmel kan modis, barang-barangnya juga branded semua, nggak mungkin aja gitu kalau dia anak dari tukang Ojek Online," ujar Rico pada Galen yang tengah sibuk mengunyah keripik singkong dan Dira yang duduk di sebelahnya.
Saat ini mereka sedang berada di rooftop. Di tengah perjalanan tadi Shana di panggil oleh Bu Susi, alhasil Galen mengajak kedua sahabatnya dari pada sendiri seperti orang hilang. Alex tidak bisa ikut karena harus mengikuti remidial Fisika di ruang guru.
Rico terus menscroll ponselnya, kepoin berita yang sedang trending hari ini. "Kok lo bisa tau sih Len kalau Bokapnya Melmel tukang Ojek Online?"
"Iya, dan lo nggak bilang-bilang," sahut Dira.
Galen mengangkat bahunya acuh. "Pas gue pesen taxi Online, di dashboard nya ada foto Melmel sama Bokapnya." Galen menuangkan orange juice ke dalam gelas dan meneguknya hingga tandas. "Nggak penting juga, mungkin Melmel punya alasan kenapa dia bohong sama kita."
Dira berdecak tidak suka. "Tapi sikapnya nggak bisa dibenarkan juga, Len. Gue sebel banget dengernya, berarti selama ini dia nggak pernah percaya dong sama persahabatan kita. Biar apa coba dia bohong kalau dia anak orang kaya, lagian kita temenan kan nggak pernah mandang kaya miskinnya."
Rico mengangguk membenarkan perkataan Dira. "Bener Ra, gue juga agak kesel sama sikapnya. Tapi yang masih bikin gue penasaran kenapa dia ikut-ikutan bully Shana di gudang waktu itu? Dia punya masalah apa sama Shana?"
"Hilang akal mungkin," cetus Galen dengan wajah datar. Dia meletakkan toples yang berisi keripik singkong di atas meja setelah itu membaringkan dirinya di sofa dan mulai memejamkan mata. Tidur adalah aktivitas tervaforit dalam hidupnya. "Dan yang itu nggak bisa gue maafin." lanjutnya sebelum benar-benar tidur.
Hening.
Mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing. Dira dan Rico sibuk dengan ponselnya sementara Galen sibuk dengan mimpinya. Untuk sesaaat jari milik Dira berhenti bergerak ketika salah satu postingan muncul di beranda Instagramnya. Dia memperhatikan postingan itu lalu menoleh pada Galen dan Rico secara bergantian.
"Len," panggil Dira sambil memperhatikan wajah Galen yang terlelap.
Tidak ada respon dari cowok itu, tapi Dira tau Galen belum sepenuhnya tidur.
"Len," panggil Dira lagi.
Masih tidak ada respon.
Dira berdecak kesal. "Sumpah ya lo nyebelin banget, gue tau lo belum tidur."
"Berisik." jawab Galen masih dengan memejamkan mata.
Dira tidak peduli, dia memutar bola matanya jengah. "By the way lo balikan ya sama Meisya?"
Rico melirik ke arah Dira sembari terkekeh karena Galen kembali tidak merespon. Otak setengah pintar miliknya berputar mencari cara bagaimana membangunkan Galen, tidak lama senyum menyebalkan kini tercetak dengan sempurna di wajah cowok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUKA [END]
Teen Fiction(Sebelum baca dimohon persiapkan hati kalian terlebih dahulu karena terdapat banyak LUKA di dalamnya) -Aku, Kamu, dan Masa Lalu- Namanya Naushafarina Qanshana, mereka biasa memanggilnya Shana, si gadis gila, atau crazy girls. Shana adalah gadis pe...