Part 10

1.4K 163 24
                                    

Happy Reading
...

Langit baru mengingat janjinya dengan Humairah, saat Ia sudah dalam perjalanan pulang ke rumah.

"Astaga, Langit bego, gimana bisa gue lupa kalau malam ini ada janji dengan Humairah! Jangan-jangan, Humairah masih nungguin lagi di sana." Langit putar balik, menuju Restoran Seribu Rasa.

Sesampainya di Restoran Seribu Rasa, Langit langsung mencari keberadaan Humairah, dan ternyata Humairah tidak ada di sana.

Langit juga sempat menanyakan kepada Resepsionis Restoran, Langit menunjukkan foto Humairah yang Ia ambil dari profil Whatsaap Humairah, pihak Resepsionis mengatakan kalau tidak pelanggan dengan wajah seperti itu yang mampir di Restoran mereka malam ini.

"Jadi, Humairah juga gak datang?"
...

Mobil Humairah sudah berada di garasi, artinya Humairah sudah berada di rumah.

Langit buru-buru, masuk ke dalam rumah. Untuk memastikan kalau Humairah memang sudah berada di rumah.

"Humairah." Langit mengetuk pintu kamar Langit.

"Iya Mas, ada apa?"

"Buka pintunya dulu, ada yang mau saya bicarakan."

Humairah membuka pintu kamar, dan Langit menemukan sesuatu hal yang mengganjal dari Humairah, mata Humairah tampak sembap seperti orang yang baru menangis.

"Mata kamu kenapa sembap gitu?" tanya Langit terus terang.

"Oh ini Mas, aku tadi ngeliat video yang sedih-sedih di youtobe, jadinya kebawa suasana, terus akunya kebablasan nangis," dusta Humairah. Sebenarnya bisa saja Humairah berkata jujur, tetapi Humairah tidak ingin terlihat lemah di mata Langit.

"Astaghfirullah, ampuni hamba Ya Allah." Humairah langsung memohon ampun sesaat setelah mulutnya mengeluarkan pernyataan bohong tadi.

"Oh begitu, kamu tadi gak datang ke Restoran tempat kita janjian?"

"Eh iya Mas, maaf ya tiba-tiba aku ada urusan dan aku lupa memberikan kabar sama Mas."

"Iya gak masalah kok."

Tatapan Langit berhenti pada satu titik, ada sebuah koper yang disandarkan di dinding kamar Humairah.

"Itu kamu ngeluarin koper buat apa?"

"Jadi gini Mas, sebenarnya aku mau minta izin besok sih. Tapi karena Mas udah nanyain, aku izin sekarang aja kali ya. Hari rabu, rencananya aku mau berangkat ke Mesir Mas, untuk melakukan penelitian, bersama rekan-rekan Dosen yang lain. Dan besok aku mengisi Seminar di Surabaya, jadi besok pagi-pagi sekali aku udah harus berangkat ke Surabaya. Kemungkinan nantinya selesai kegiatan di Surabaya aku gak pulang lagi, langsung berangkat ke Mesir dari sana aja Mas."

"Kok mendadak Humairah?"

"Enggak mendadak kok Mas, aku cuma ngerasa Mas juga gak akan peduli-peduli amat, jadi aku izinnya menjelang keberangkatan aja."

"Ekhm, gak gitu juga dong Humairah. Jadi rencananya kamu di Mesir berapa lama?"

"Paling cepat sekitar dua minggu Mas, kemungkinan paling lama mungkin tiga minggu, tergantung kondisi juga sebenarnya Mas."

"Lama banget? Seriusan kamu bakal selama itu di sana?"

"Iya Mas, boleh kan ya?"

"Hmmm, iya saya juga gak mungkin melarang, ini kan bagian dari pekerjaan kamu. Kamu hati-hati di sana, jangan lupa bawa persediaan obat."

"Iya Mas, ada lagi yang mau Mas sampaikan?"

"Hmmm, gak ada lagi. Selamat malam kalau gitu, istirahat yang cukup."

Ada Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang