24

2.7K 369 80
                                    

SUZY : Maaf, hari ini aku tidak bisa membuatkan sarapan.

MYUNGSOO : Baiklah. Have a nice day~

TUNGGU... baiklah?

Woah, woah, woah!

Kuhempas ponselku ke atas ranjang dengan kesal. Bagaimana bisa Myungsoo langsung mengiakan, alih-alih bertanya kenapa aku tidak bisa membuatkannya sarapan pagi ini. Harusnya, Myungsoo bertanya kenapa, maka akan kujawab karena kejadian semalam dan karena komentar di foto yang sempat kuposting itu—sekarang unggahannya sudah di take down agar tidak terendus sajangnim—mendadak viral di dunia maya.

Aku tahu sistem cocokologi dan sok tahu ala netizen tidak akan jadi berita di media online—mereka hanya akan mengonfirmasi rumor yang tersebar melalui masternim-masternim itu, tapi kan tetap saja aku bisa di maki oleh sajangnim dan asistenku yang super cerewet itu jika sampai mereka membaca kolom komentar. Makanya, take down unggahan itu adalah ide yang cermelang.

Kuembuskan napas, lalu melirik ke ponsel yang tiba-tiba berdering dengan nomor sajangnim di sana. Wow, pria baya itu benar-benar memiliki kontak batin denganku sepertinya. Bagaimana bisa baru kupikirkan sudah menelepon saja. Dengan sedikit enggan, kuraih ponselku dan berdeham sekali sebelum menjawab panggilannya.

"Ini Suzy."

"YYA! ASTAGA..."

Aku sampai menjauhkan ponselku saat mendengar suara teriakan sajangnim diujung panggilan. Ya ampun, masih pagi sudah marah-marah.

"Sajangnim, kalau aku sampai tuli ulah teriakanmu. Aku akan menghantuimu!"

"Sebelum itu terjadi sepertinya aku yang lebih dulu menghantuimu. Astaga, kenapa kau selalu memosting foto-foto yang menimbulkan kegaduhan laa?"

Kok tahu!?

Kuambil tablet milikku dan membuka aplikasi SNS, aku perlu make sure kalau memang postingan itu sudah kuhapus. Dan memang sudah kuhapus. Wah, apakah sajangnim adalah mata-mata?

"Kau lupa tidak hanya kau yang memegang akun SNS-mu?"

Oh iya...

Aku—tidak, kami, di agensi memiliki tim media sosial yang selalu melihat 24/7 kegiatan atau apa saja yang diunggah oleh idol mereka; seperti hal-nya aku.

Kuembuskan napas. "Sudah ku take down. Lagipula itu bukan seperti yang ada di gosipkan oleh netizen di kolom komentar itu." kataku, membela diri.

"Kita bicarakan di kantor. Gun sudah dijalan akan menyusulmu. Bersiaplah." Ucap sajangnim. Lalu menutup teleponnya.

Kujambak rambutku sambil menengadah ke atas. Ini semua salah Myungsoo!

***

Setelah yakin kalau aku penampilanku sudah mencangkup tiga S alias; Shinning, Shimering, Splendid. Aku langsung mengambil tas berwarna softpink dan melangkah menuju pintu apartemen dan membukanya.

Kedua mataku langsung membeliak saat melihat Myungsoo yang juga keluar dari dalam apartemennya. Dia menatapku, tersenyum, dan aku buru-buru menutup pintu apartemenku kembali.

Sesaat, aku terdiam. Tunggu, untuk apa aku bersembunyi hanya karena melihat Myungsoo? woah, aku pasti sudah gila.

Berdeham sekali, aku lantas meraih gagang pintu dan menariknya. Tetap stay cool dan tidak boleh terkesan gugup—meskipun aku tidak tahu aku sedang gugup karena apa—aku langsung menutup pintuku hingga terkunci.

Aku sempat mendapati penutup luka yang kutempel di wajah Myungsoo masih disana, dan diam-diam aku tersenyum dalam hati. Menyetel kembali mimik wajah, aku lantas menatap Myungsoo kembali.

The Celebrity And Her Perfect Match | MYUNGZY COUPLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang