Bisa kalian bayangkan bagaimana rasa sebuah kopi mocha, ugh— Lalisa sungguh beruntung bisa menyukai kopi itu dari banyaknya varian kopi di dunia.
Campuran dari susu, cokelat, dan espresso itu membuat hati dan jiwa semakin tenang, apalagi aroma cinnamon yang sungguh menghanyutkan ketika dihirup.
Lalisa memang menyukai kopi mocha, tapi ada yang lebih dia sukai selain kopi itu.
Kim Jaehyun.
Astaga, namanya saja bisa membuat Lalisa mabuk akan purnama cinta. Betapa cintanya Lalisa akan kakak kelasnya itu.
Jaehyun adalah pelajar menengah di tahun ketiga, sementara Lalisa berada di tahun kedua.
Sesuatu dari Jaehyun yang paling Lalisa sukai adalah ketika lelaki itu sedang membaca buku, meminum kopinya yang tidak Lalisa ketahui apa jenisnya, dan duduk di kedai kopi langganan Lalisa.
Huhu, bisa kalian bayangkan bagaimana tampannya lelaki itu.
Awal mulanya sebenarnya dari kedai kopi langganan Lalisa. Ketika ia duduk di salah satu meja, Jaehyun datang dan duduk di meja yang berada di depan Lalisa. Siapa yang tidak jatuh cinta pada lelaki tampan itu dalam sekali lihat, semua wanita pasti akan mengejarnya sampai mati sekalipun.
Lalisa yang awalnya ingin mengerjakan tugasnya tidak jadi karena atensinya selalu mencuri pandang pada Jaehyun.
Terakhir, Lalisa mengetahui dari temannya bahwa dia adalah kakak kelasnya di sekolah, dan itu sungguh membuat Lalisa dihantui oleh sosok tampan dari Kim Jaehyun.
Berminggu-minggu Lalisa menjadi stalker Jaehyun, tidak membuat Lalisa menyerah akan apapun rintangannya.
Bahkan Lalisa pernah mendekati Jaehyun, menjadi parasit kakak kelasnya itu selama sehari, tetapi Jaehyun terus-menerus mengabaikannya.
Hei, bukannya Lalisa bodoh atau apapun itu, Lalisa hanya ingin berteman dengan Jaehyun.
Masalah kencan? Tentu saja tidak. Sepertinya kalian salah paham akan maksud Lalisa disini.
Lalisa hanya ingin menjadi teman Jaehyun, dia masih ingin bersekolah lebih dulu dibanding menjalin sebuah hubungan, ugh— memikirkan mempunyai kekasih saja membuat Lalisa ingin muntah.
Pertama kali Lalisa melihat Jaehyun memang terpesona akan wajah tampannya, tapi bukan ingin berkencan, melainkan ingin menjadi teman baik seorang Kim Jaehyun.
Lalisa ingin menjadi teman Jaehyun karena faktor Jaehyun yang memiliki tipe hampir sama seperti dirinya.
—Pertama, Jaehyun itu tidak terlalu famous di sekolah, dia jarang keluar apalagi ke kantin. Kedua, Jaehyun jarang berbicara dan Lalisa menyukai itu. Ketiga, Jaehyun adalah manusia penyendiri, susah didekati, introvert, dan tertutup, membuat Lalisa semakin penasaran akan sosok lelaki itu. Keempat, ternyata Jaehyun menyukai mochaccino sama seperti Lalisa. Kelima, Jaehyun pintar dan err— tampan.
Tiga bulan menjadi stalker ternyata tidak sia-sia, hahaha.
ting!
Ponsel Lalisa berbunyi, menandakan ada pesan masuk. Ia membukanya, mendapati pesan dari Rose yang menyuruhnya ke taman sekolah karena Jaehyun ingin menemuinya.
"Demi apa?!" jerit Lisa tertahan.
Untuk apa Jaehyun menemuinya? —itulah sekelibat pikiran Lisa saat ini.
Gadis itu segera beranjak dari duduknya, meninggalkan kelasnya untuk pergi ke area taman sekolah.
Ketika Lalisa sampai, manik matanya mengarah kesana-kemari. Dia tidak menemukan Jaehyun sama sekali.
puk!
"Omo, kamjagiya!"
Lalisa segera berbalik, kaget akan sosok Kim Jaehyun yang tengah tersenyum padanya.
"Ya ampun, aku kaget." ucap Lisa dengan helaan napas pelan dan mengusap-ngusap dadanya.
Jaehyun tertawa kecil, membuat pipi Lalisa memerah karena senyuman indah yang lelaki itu tampilkan.
Lalisa menatap manik mata Jaehyun, "Ada apa kak manggil aku?" tanyanya tanpa basa-basi.
Jaehyun terdiam sebentar, "Mau jadi kekasihku?"
Sungguh ucapan Jaehyun membuat Lalisa kaget untuk kedua kalinya, gadis itu membulatkan matanya lebar.
Suasana seketika hening, tidak ada jawaban dari Lalisa, gadis itu terdiam dengan matanya yang masih membulat lebar.
Ya ampun, bagaimana ini, aku tidak ingin berkencan tuhan! —batin Lisa.
"Eum... maaf kak, tapi aku tidak ingin berkencan dulu..." lirih Lisa pelan.
Jaehyun mengangguk mengerti, "Oh, gitu ya.." ucapnya. Terlihat raut kecewa dari wajah lelaki itu, tapi ia kembali tersenyum manis.
Sungguh, dua lesung pipi yang terlihat jelas itu membuat Lalisa meleleh bagaikan keju cair saat ini.
Lalisa menatap Jaehyun lekat-lekat, "Tapi... kalau kita berteman gimana kak?" seru Lisa semangat.
Jaehyun tertawa, "Boleh nih?" tanyanya memastikan.
Lalisa mengangguk pasti, "Pasti boleh dong!" serunya senang.
"Ok, mulai saat ini kita resmi berteman." ucapan Jaehyun diiringi tawaan kecilnya.
Lalisa tersenyum bahagia, ternyata usahanya tidak sia-sia selama ini. Yah, tiga bulan bukan waktu yang sedikit bukan? Hahaha!
Diperjalanan balik ke dalam sekolah Lalisa bertanya satu hal yang sedari tadi membuatnya bingung, "Kak, kok kakak langsung mengajakku untuk berkencan, kita 'kan belum kenal?"
Jaehyun tertawa disana, "Kau harus tahu, sejak di kedai kopi aku selalu melihatmu, makanya aku sering kesana karena kau sering disana." jelasnya.
"Ternyata aku juga tahu, kau suka mochaccino 'kan?" lanjutnya.
Lalisa mengangguk pasti dan tersenyum manis.
"Um!"
[END]
oke, ini cerita gajelas sumpah :'3
04.05.20