🔹🔸🔹Pauvre Enfant
.
.
Jika bukan karena suara isakan anak kecil yang ada di antara mereka, maka Nana maupun Ji Goon tak akan mau untuk bangun. Ingatkan mereka bahwa mereka baru tidur pukul 3 dini hari, dan sekarang mereka harus terbangun pukul 7 pagi.
Nana terbangun dengan wajah kusutnya, hampir berteriak jika saja ia tak melihat si bungu sedang terisak dengan mata terpejam. Ji Goon tampak khawatir, dan Nana pun berinisiatif untuk mengecek suhu tubuh anak itu. Dan hasilnya..
PANAS..
Ini bahkan sudah termasuk demam yang sangat tinggi. Nana panik dan langsung membawa Jin dalam pelukannya. Ia menepuk-nepuk punggung Jin dan mencoba menenangkannya.
" Sayang.. Kita bawa ke rumah sakit ya.." ucap Nana. Entah sadar atau tidak, kini nada suaranya tak lagi dingin.
" Tapi sekarang badai masih berlangsung sayang.. Kita harus menunggu badai mereda dulu.." ucap Ji Goon. Ia memang baru melihat di berita bahwa beberapa akses jalan di tutup karena ada pohon tumbang di beberapa tempat. Dan Ji Goon tak mau ambil resiko karena hal itu.
" Aku takut demamnya makin tinggi. Anak seumurannya rawan jika terkena demam sayang.." ucap Nana.
Ia tak bisa menyembunyikan naluri keibuannya, terlepas dari rasa bencinya pada anak ini, kini anak ini sedang dalam keadaan tak baik, dan Nana harus berdamai dengan egonya dulu. Setidaknya nyawa seseorang kini tergantung pada egonya.
Nana terus menepuk-nepuk punggung Jin dengan lembut, berharap anak itu akan merasa relax dan demamnya bisa turun. Bayangkan saja demamnya kini mencapai 39 derajat. Ditambah lagi ia terus terisak.
" Kau tenang ya.. Mommy disini.." ucap Nana. Ji Goon menatap Nana dengan pandangan yang sulit diartikan. Ia senang sekaligus khawatir. Senang atas perubahan Nana, walaupun mungkin ia tak menyadari ini. Dan khawatir pada keadaan putra bungsunya.
" Mommy.. Apa kami.boleh masuk..?" tanya Namjoon, ia mengintip di balik pintu mencoba memastikan.
Nana mengangguk dan mempersilahkan anak-anaknya masuk. Mereka langsung menghampiri Jin dan mengusap-usap kepala Jin. Mereka sangat sedih melihat kesayangan mereka sakit seperti ini, padahal biasanya Jin tak pernah samlai seperti ini. Tapi sekarang? Melihatnya saja mereka tak tega.
" Mommy.. Apa Jinnie belum membaik juga?" tanya Jungkook.
" Dia pasti baik Kookie.. Bantu doakan saja ya.." ucap Nana.
Tak lama Jin tertidur juga. Nana meletakkan Jin di kasur dan menempelkan kompresan di dahi Jin. Ia mengusap-usap kepala Ji sekedar memberinya ketenangan saja.
Dan ya.. Usaha Nana membuahkan hasil juga, meski belum signifikan. Setelah ia berjuang dari tadi, demam Jin lumayan turun, dan kini ia tertidur dengan tenang. Tentunya dengan Nana di sisinya dan juga keluarganya yang lain. Ayahnya, kakak-kakaknya, Laun, dan yang terpenting ibunya.
Singkatnya...
Lengkap.
🔹🔸🔹TBC???
😅😅Up nya makin gaje yaahh?? Author lagi agak gabut pemirsaahhhh.... Hehehe mangap yeee...😄😄😄🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Pauvre Enfant { Complete }
RastgeleDia adik kami.. Meski nyatanya kalian tak menganggap dia anak kalian maka tak apa.. Diaa tetap adik kami..