BAB 12

7.8K 531 36
                                    

Selagi Regan mengurus administrasi, Syrena memilih untuk duduk di ruang tunggu dan mengedarkan pandangan ke UGD yang tampak sibuk dengan pasien-pasien. Syrena merasa tidak nyaman di sini, tapi Regan lama sekali mengurus administrasinya.

"Kamu...."

Suara yang tidak asing membuat Syrena menoleh dan dia terkejut saat melihat pria yang ditemuinya di bandara ada di sini. Syrena berdiri dan tersenyum melihatnya. "Kamu kerja di sini?" tanya Syrena ketika melihat jas putih yang dikenakannya.

"Iya, dokter residen sebenarnya."

Syrena paham. Jika dia adalah dokter residen, pasti sekarang sedang sibuk-sibuknya.

"Kamu di sini ngapain?"

"Meriksa aja, sih."

"Sakit?"

Syrena menggelengkan kepalanya. "Cuma pusing aja."

"Meskipun pusing, jangan dianggap sepele. Oh iya, kita belum kenalan. Nama kamu siapa?"

Benar juga. Kemarin mereka tidak sempat bertukar nama dan hanya fokus membahas novel.

"Syrena, kamu siapa?"

"Aku Reno. By the way, boleh tukar nomor? Rasanya nggak etis kita udah tukar nama, tukar pendapat, tapi nggak saling tukar nomor."

Syrena agak ragu. Masalahnya sekarang bukanlah saat yang tepat untuk mereka saling bertukar nomor.

"Nanti. Ketika kita bertemu lagi untuk ketiga kalinya, aku akan memberikan nomorku."

"Oke, aku rasa kita juga terlalu cepat, tapi aku harap kita akan bertemu."

Syrena tersenyum. Jika Tuhan mempertemukan mereka untuk ketiga kalinya, Syrena percaya bahwa bertukar nomor dengannya bukanlah hal yang sulit.

"Reno...."

Suara wanita yang memanggil namanya membuat Syrena menoleh dan di pintu UGD, muncul wanita yang sedang duduk di kursi roda, didorong oleh seorang perawat, berjalan ke arah mereka.

Sepertinya wanita itu tidak asing.

"Mama udah datang."

Ah, Syrena ingat. Wanita ini adalah ibu Reno di pesawat.

"Gimana tensinya selama di mobil?" tanya Reno pada perawatnya.

"Tadi saya sudah memeriksanya, dan tensi Nyonya masih normal."

"Syukurlah, lebih baik segera bawa ke ranjang."

Saat itulah perawat itu mendorong ibunda Reno ke ranjang yang tadi Syrena gunakan.

"Maaf, ya. Kayaknya aku harus izin bekerja."

"Oh iya, nggak masalah. Maaf juga udah ganggu."

"Oke, lah. See you, Syrena."

Syrena hanya tersenyum. Dia bahkan tidak tahu apakah mereka akan bertemu kembali atau tidak.

"Dia siapa?"

Regan yang baru saja selesai mengurus administrasi Syrena, langsung berdiri di sampingnya dengan mata terarah kepada Reno dan ibunya.

"Hanya kenalan," jawab Syrena. "Kenapa lama ngurusnya tadi?"

"Antri," jawab Regan dan bergegas keluar dari UGD.

Syrena hanya tersenyum dan mengikuti Regan dari belakang. Mereka berdua berjalan ke parkiran mobil dengan maksud untuk kembali ke lokasi shooting.

Setibanya di lokasi, Regan langsung melanjutkan proses pengambilan videonya, sedangkan Syrena memilih untuk mengajar anak kecil tentang dasar-dasar dalam menari.

Hi, Syrena [Sequel Hello, Ky]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang