XI. MENGENALNYA

2.2K 212 3
                                    

🎶🎶🎶
Ku terpikat pada tuturmu
Aku tersihir jiwamu
Terkagum pada pandangmu
Caramu melihat dunia
Kuharap kau tahu bahwa ku terinspirasi hatimu
Ku tak harus memilikimu
Tapi bolehkah ku selalu didekatmu
🎶🎶🎶

•••

"Hadeh capek" gumamku sambil merebahkan badanku di kasur.

Hari ini aku mendapatkan shift siang dan tentunya pada malam hari banyak sekali pasien yang berdatangan untuk membeli obat atau sekedar mengecek kesehatan mereka.

Aku mengambil ponselku. Aku melihat grup ciwi-ciwiku sangat ramai. Entah mereka membahas apa yang jelas aku enggan untuk nimbrung ke dalam grup. Aku melihat kontakku. Dan aku baru ingat. Aku belum memberi nomor WAku ke Mas Putra. Aku pun mengeklik tombol pencarian. Setelah muncul aku pun membuka foto profilnya. Aku terkejut bukan main.

"Ha? Dia tentara? AD? Sama kaya mas sepupuku dong".

Setelah mengetahui itu dalam hati aku ingin mengurungkan niatku untuk chat dia. Tapi belum sempat aku mengeklik tombol back home dia online.

"Oh my lord. ONLINE!"

Okelah dengan niat yang seluas lautan aku memberanikan diri untuk chat dia.

"Assalamualaikum, maaf mas mengganggu, aku Adara Pratiwi yang beberapa hari lalu minta nomor wanya mas di facebook."✔️✔️

Dan dia balas

Mas Putra
"Waalaikumsalam, ok."

Damn...........

"Gila dingin banget nih cowok. Enggak perlu basa basi apa gitu main jawab OK aja. ini hati oy." Gumamku.

Okelah dari pada lebih malu lagi aku pun hanya membaca chatnya dia saja. Dan aku pun beralih untuk membuat status. Dan status yang aku pilih adalah lagu dangdut milik Via Vallen-Sayang.

Setelah selesai membuat status aku pun menaruh ponselku dan bergegas keluar kamar untuk mengambil minum. Setelah kembali aku pun mengambil ponselku dengan tangan kiri sedangkan tangan kanan memegang gelas berisi air. Aku membuka statusku dan melihat berapa yang menonton statusku. Dan orang pertama yang melihat tersebut adalah Mas Putra.

Tersedak sedak aku dibuatnya.

"Ha? Dia simpan nomorku? Oke oke tahan tahan Ra." Ucapku untuk menenangkan diriku sendiri.

Tak lama setelah itu layar ponselku berubah hitam. Dan ternyata Mas Putra video call aku.

"Ketiban apa kamu Raaaa." Gumamku sambil mencari gincu.

Ya gincu adalah senjata andalanku. Setelah memoles gincuku yang aduhai aku pun mengangkat video call dari Mas Putra.

"Assalamualaikum dek."

Sapanya ramah tapi sedikit dingin.

"Waalaikumsalam mas."

"Lagi sibuk?"

"Oh enggak mas."

Tanpa dia sadari tanganku gemetar sambil memegang ponselku

"Kamu temannya Niko kan?"

"Iya mas."

"Kamu masih ingat saya?"

(iya iyalah masih ingat pake nanya lagi) dalam hatiku.

"Oh jelas ingat mas."

KAU, KOTAK OBATKU [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang