18. {CS-Stupidity}^Pamit 2

54 9 0
                                    


💜HappyReading💜
.
.
.
"Hati ini sudah terluka."

****

"kak Vero main nya yang bener dong?!" Teriak Wendy kesal, Vero sendiri memiih diam. Perasaan dirinya sudah bermain dengan baik, kenapa malah ia yang disalahkan? "Wen?"

"Apa?"

"Udah jam 2 malem. Pulang gih!" ucapan Mixel disalah artikan oleh Wendy. "kok Kak Mixel ngusir Wendy sih? Wendy kan pengen nginep disini."

Mixel menepuk pundak Vero pelan, "Ver suruh pulang!"

"Nggak bisa Wendy, lo cewe sendiri." Wendy langsung menggeleng, "Emang kenapa kalo wendy cewe sendiri disini? Wendy kan cuma mau numpang tidur aja. Dulu juga Wendy pernah nginep disini nggak papa." Rajuk nya menatap kesal ketiga nya, ralat bukan betiga tapi berdua, Vero dan Mixel. Agam sudah tidur pulas dikursi.

"Nanti Kak Vero sama kak Mixel tidur dilantai, kaya biasa. Nanti Wendy yang tidur dikasur." Wendy memasang wajah seimut mungkin membuat Vero frustasi sendiri. "Yaudah lo boleh nginep disini." kata Mixel membuat Wendy tersenyum senang, lalu memeluk mereka berdua.

"Makasih kak Mixel."

"Ayo tidur, gue matiin lampu nya ya,"

"Iya."

"Tidur nyenyak semua nya."

Vero melihat Mixel sudah terlelap begitu cepat, lalu dia melirik Wendy diatas tempat tidur. Wendy terlihat tidur dengan Tenang. Dia menatap langit-langit kamar, memikirkan beberapa hal yang mungkin akan terjadi besok. Dimana besok Wendy akan memberikan jawaban nya. Perasaan tak tenang datang begitu saja, sebenarnya dia berpikir bahwa kemungkinan Wendy menerimanya.

Tapi lihat saja nanti. Bagaimana pun keputusan Wendy harus dia terima. Seperti nya ini sudah terlalu malam, waktu nya untuk tidur.

Suara ramai diluar rumah tak membangunkan ketiga pria yang sedang tidur pulas, mereka terbangun pukul 10 pagi, itu juga karena dibangunkan oleh bi sri Art rumah Mixel.
Vero menguap beberapa kali, memang dirinya masih mengantuk. Selepas sarapan seperti nya dia akan tidur lagi. Sarapan disiapkan oleh bi Sri, banyak sekali makanan diatas meja, itu belum semua nya.

"Xel gue sarapan dirumah aja ya." Vero pamit kepada Mixel, tapi Mixel menolak. "Udah disini aja." Mixel baru saja mandi jadi terlihat sangat segar sekali. Selagi menunggu bi Sri menyiapkan makanan, Vero memilih untuk mandi terlebih dahulu. Tadi ada bi Ella yang mengantarkan baju dan perlengkapan mandi nya yang lain.

Vero menuruni anak tangga menghampiri Mixel yang tengah duduk anteng dikursi. "Agam kemana?"

"Balik dulu ke rumah."

"Ohh,"

Menunggu Agam kembali untuk sarapan bersama itu sangat lama sekali. Perut sudah keroncongan Agam kemana? Mixel sudah makan dua buah apel, Vero tak suka apel dan memilih makan pisang saja.

"Woyyyyy..... Ver.... Xel....?!" Teriak Agam dari luar, memanggil mereka berdua, namun Mixel maupun Vero tidak ada yang keluar. Karena mereka sudah biasa mendengar Agam berteriak. Jadi maklumi saja ya.

"Ikh lo pada, gue panggil bukan nya nyaut malah diem kek jombie," Agam mendengus kesal sambil menghampiri

"Udah berisik Makan cepet!" Tanpa babibu lagi, mereka langsung mengambil nasi secukupnya. Ini bukan sarapan lagi, tapi ini sudah termasuk jadwal makan siang. Mereka makan dengan khidmat. tidak ada sama sekali yang bermain ponsel ataupun berbicara, bahkan yang terdengar hanya suara dentingan Sendok dan garpu yang bertabrakan. Sampai selesai makan pun mereka masih menjaga etika nya. Tidak ada makanan yang tersisa.

B A D - P A R T N E R || wendy's || END || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang