BAB 13

6.3K 481 8
                                    

Syrena tidak habis pikir. Selama mengobrol, kelihatan sekali perempuan bernama Aurel ini mencari perhatian Regan di depannya secara langsung. Bahkan tak segan-segannya dia memainkan tubuhnya dekat-dekat ke Regan, hingga membuat Syrena terbakar api cemburu dan menghabiskan tiga gelas alkohol.

Wajah Syrena sudah memerah dan Eros bahkan sudah menghentikannya untuk kembali menghabiskan gelas keempat, tapi Syrena malah mendorong tubuh Eros menjauh dan menuangkan wine ke gelasnya lagi.

Tidak ada yang berniat menghentikan Syrena, bahkan Regan sendiri hanya diam menatapnya. Setelah Syrena meminum gelas keempatnya sampai habis, dia memandang Regan yang ternyata sudah mengalihkan perhatiannya kepada Aurel.

Melihat itu membuat Syrena sangat kesal. Terlebih ketika Aurel memberi gerakan yang terlihat intim, tapi Regan tidak berniat untuk menolaknya sama sekali.

"Gue pengin main game."

Suara Syrena yang kesadarannya hampir setengah membuat semua pasang mata melihatnya.

"Kamu udah mabuk, lebih baik pulang, Sy," ujar Sebastian dengan suaranya yang lembut.

Syrena menolak saran itu. Masih dengan tubuhnya yang linglung, Syrena menuangkan wine itu ke dalam gelas kosong dan meletakkannya ke tengah meja.

"Apa pun pertanyaan yang diajukan oleh penanya, harus dijawab dengan iya. Tidak boleh yang lain. Harus iya. Kalau nggak mau jawab, bisa minum wine-nya."

"Ini game apaan?" tanya Eros.

"Sering gue mainin di Amrik," jawab Syrena yang kemudian menepuk pipinya karena mulai merasakan efek dari alkohol.

"Oke, lah. Tapi habis ini kamu harus pulang, ya?"

Syrena menganggukkan kepalanya kepada Sebastian. Kemudian dia mulai mengambil botol dan memutarnya untuk menentukan siapa yang akan menjadi korban untuk ditanya oleh masing-masing orang.

Dan siapa yang menyangka bahwa korban pertama adalah Syrena sendiri yang membuatnya tidak suka karena dia berharap korbannya adalab Regan atau Aurel. Entah kenapa meskipun dia setengah sadar, Syrena sudah memikirkan hal yang ingin dia tanyakan kepada mereka berdua.

"Gue dulu," jawab Eros antusias yang sama mabuknya dengan Syrena.

"Nggak usah aneh-aneh."

Eros mengangguk dan langsung bertanya, "Sy, kalau gue ajak balikan, lo mau?"

Syrena langsung memukul bahu Eros dengan keras. Dia sudah menduganya. Eros pasti akan bertanya tentang hal yang aneh. Syrena yang kesal lagi-lagi memukul Eros, tapi lelaki itu meresponnya dengan sebuah tawa.

Syrena tidak ingin menjawab. Dia akhirnya meminum wine itu sampai habis dan membuat semua orang yang melihatnya tercengang.

"Sy, kamu baik-baik aja, kan?" tanya Anita setelah Syrena berhasil menghabiskan tiap tetesannya.

Syrena mengangguk dan kembali mengisi wine ke dalam gelas.

"Padahal tinggal jawab doang loh, Sy," ujar Eros yang direspon oleh Syrena dengan sebuah gelengan.

"Lanjutin," ucap Syrena yang akhirnya mau tak mau membuat Sebastian bertanya kepadanya.

"Sy, nyesal nggak kenalan sama Eros?"

Syrena tahu Sebastian adalah pria yang memahaminya. Jadi, Syrena menjawab, "Iya." yang membuat semua orang merasa kasihan dengan Eros.

"Sy, kamu beneran nggak suka Eros?" tanya Anita melanjutkan.

"Iya."

Dua kali Eros disakiti oleh kakak dan iparnya dan lelaki itu hanya bisa menundukkan kepalanya dengan kekesalan. Hingga akhirnya tiba giliran Regan untuk bertanya.

Hi, Syrena [Sequel Hello, Ky]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang