Unwanted Farewell

16 6 0
                                    

    HAI SEMUAAA.
Terimakasih yang telah menunggu kelanjutan cerita ini.
Terimakasih atas dukungan kalian semua.
Maaf bila ada kesalahan kata-kata dalam cerita ini. Kita sama-sama belajar ya😊
HAPPY READING💕
·
·
·

     Restoran kue itu selalu ramai di datangi pengunjung, dari pagi sampai malam. Seakan-akan karyawan yang bekerja disana tiada istirahat karena harus melayani setiap pengunjung yang datang.

     HwaMin’s Cake. Itulah nama restoran kue tersebut. Letaknya di Insadong, Seoul. Jalan tersebut cukup ramai oleh warga Korea maupun wisatawan asing yang berkunjung.

     Restoran kue tersebut milik Kim Byungjin. Kim Byungjin adalah direktur SMA Hwangjoon. Ya benar, dia adalah Ayah dari Kim Jikyung.

     Awalnya restoran tersebut dikelola Hwa Seulna, Neneknya Jikyung. Saat usia Jikyung 10 tahun, Ayahnya yang mengambil alih restoran itu, dan dikembangkan lebih besar sampai sekarang.

     Hwa Seulna adalah seseorang yang keras kepala dan egois. Iya mampu membuat semua orang didekatnya, tunduk terhadap perintahnya. Bukan main, anak tunggalnya pun, Kim Byungjin, salah satunya.

     Tiada yang bisa mengalahkan omongan wanita tua itu. Mau tidak mau, mereka yang diperintah oleh wanita tua ini, harus menjalankannya tanpa kata “tapi”.

     Sangat sulit hidup seperti Kim Jikyung yang selalu diatur oleh Ayahnya. Tapi lebih sulit lagi sang Ayah, yang tidak bisa berkata-kata apapun kepada sang Ibu tentang kehidupannya sendiri.

     Memang sulit bila hidup di bawah aturan orang lain.

     “Aku datang,” ucap lelaki muda nan tampan.

     Rambutnya yang hitam berponi itu tertata sangat rapi. Mata nya yang kecoklatan dan bulu mata lentik membuat wajahnya terlihat lebih menawan. Kulit putih dan tatapan mata yang tajam serta bibir yang lumayan kaku untuk tersenyum, atau bahkan bisa dibilang memang “kaku”, membuat setiap orang yang melihatnya sudah menebak bahwa ia memiliki sifat “dingin”.

      Postur tubuh yang lumayan tinggi dan berisi serta bahu yang lebar membuat dirinya makin terlihat mengagumkan.

      Dialah Kim Jikyung.

     “Cucu ku.. kau sudah datang,” sambut wanita tua yang kini berada di depan tepat Jikyung kini berdiri.

     Wanita tua itu berbadan tegap dan masih terbilang “kuat” meski umurnya yang sudah tidak lagi muda.

     Setiap sore, Hwa Seulna memang selalu mengunjungi restorannya untuk mengecek setiap pekerjaan karyawannya dan memastikan pengunjung selalu datang.

     Ia tersenyum bahagia menyambut cucu tersayangnya.

     Jikyung membungkukkan badan sebagai tanda sopan.

     “Ada apa Halmeoni memanggilku kemari?” (Nenek) tanya Jikyung.

     “Aku ingin meminta tolong kepadamu untuk menggantikanku mengecek pekerjaan karyawan disini. Karena aku harus ke SMA Hwangjoon untuk memastikan pekerjaan Ayahmu dan para bawahannya dalam penerimaan siswa baru,” jawab Seulna.

     “Ne..” (Baik/Iya) ucap Jikyung singkat.

     Seulna menaruh kepercayaan kepada Jikyung. Dia pun yakin Jikyung adalah orang yang bisa diandalkan. Karena suatu saat nanti Jikyung lah yang akan menggantikan posisi Ayahnya.

     Hwa Seulna selain pengelola restoran kue ternama, ia adalah istri dari pemilik SMA Hwangjoon. Sejak suaminya meninggal dunia beberapa tahun lalu, Kim Byungjin mengambil posisi sebagai direktur utama, dan Seulna yang menjadi kepala SMA Hwangjoon menggantikan mendiang suaminya.

Satu RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang