Sorry for typo
Happy reading~Hari ini Haechan ada pelajaran matematika, pelajaran yang sangat tidak ia sukai. Haechan akan selalu terus mengganggu Renjun saat pelajaran berlangsung, karena sungguh ia bosan dan pusing memikirkan angka yang banyak itu.
"Renjunnn~ Renjunnaaa~"
"..."
"Renjunn~"
".."
"Njunnn~~"
"..."
"Njuunnn~ Echan bosan Njunn~ kepala Echan pusing ayo ke uks~"
"Berhentilah merengek Channie, fokus saja belajar" oke sekarang Renjun gemas dengan tingkah laku Haechan yang terus merengek untuk tidak ikut pelajaran matematika. Kepala Haechan yang ditidurkan di atas meja membuat pipi chubby nya menjadi terhimpit dan itu membuat Renjun harus menahan diri agar tidak mencubit gemas pipi itu.
Waktu terus berjalan dan membuat Haechan tambah pusing ia tidak paham tentang pelajaran tersebut. Pasrah sudah dengan keadaannya saat ini, Haechan akan tidur sampai jam pelajaran selesai.
Bel berbunyi menandakan pelajaran selesai dan membiarkan siswa untuk istirahat di kantin.
"Haechan bangunnn~ sudah istirahat, kau tak lapar apa?" ucap Chenle
"Enggh~ sudah istirahat saja, kajja aku sangatt lapar"
Mereka berjalan menuju kantin. Belum jauh mereka melangkah Haechan melihat Mark dan antek-anteknya berjalan bersama menuju kantin, dengan cepat ia berlari dan menemui Mark sang pujaan hati.
Kali ini aku akan bicara dan bertatap langsung dengan Mark oppa, yeaahh harus berhasil aku tak mau jadi secret admirer seperti orang-orang yang berakhir sad ending karena telat mengungkapkan perasaan - batin Haechan
Chenle dan Renjun ikut berlari saat tau Haechan berlari menuju kantin.
Sampai di kantin Haechan mengedarkan pandangannya mencari Mark ke seluruh kantin, setelah lama mencari akhirnya ia menemukan Mark sedang duduk di pojok kantin yang jauh dari kata keramaian. Ia berjalan menuju meja tersebut dengan wajah penuh senyuman yang manis."Permisi"
Mark dan yang lain menolehkan kepala mereka ke sumber suara. Mark menaikan alisnya saat melihat gadis yang familiar itu menghampiri nya dengan wajah yang malu-malu? Maybe.
"Maaf Sunbaenim bolehkah aku duduk di sini? Meja yang lain sudah penuh" tanya Haechan
Mereka pun melihat sekeliling dan benar saja semuanya sudah penuh. "Ahh silah.."
"Tidak"
Huh?
"Hey Mark ayolah dia.."
"Aku bilang tidak ya tidak"
"Please Sunbaenim aku sudah sangat lapar~"
"Apa peduliku?"
Sebelum Haechan membuka suaranya, Renjun dan Chenle sudah datang menghampirinya dengan nafas terengah-engah sambil membawa pesanan mereka bertiga. "Haechannie ini pesananmu" ucap Renjun
"Mm gomawo njunn~"
"Please Sunbaenim~" lanjut Haechan sembari menunjukkan puppy eyes nya
"Uh aku sudah tidak tahan, silahkan duduk disini aku akan duduk di sana" ucap Hyunjin dan beranjak duduk di sebelah mark. Entah sengaja atau kebetulan meja tersebut pas untuk mereka berenam. Ber-enam? Tentu saja Haechan, Renjun, Chenle, Mark, Hyunjin dan Felix.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang di Hati [Markhyuck(Gs)]
Fiksi Penggemar"Benarkah? Aku tak sabar bertemu dengan nya pasti kita akan jadi sahabat dekat atau saudara kembar hihi" -Haechan "Aku menyukai...tidak aku mencintaimu, tak perduli dengan keadaan mu yang sekarang ini" -MarkLee "Chan tau? Nana merasa seperti orang y...