Tres||Don't want to know

110 12 1
                                    


Jangan berusaha mencoba ingin tahu dengan kehidupan orang lain,karena setiap orangpun memiliki urusannya masing masing.

-Anatasia Mouren

Bel pulang berbunyi menandakan jam sekolah mereka telah usai.
Ana dan teman teman nya mulai merapihkan buku buku mereka kedalam tas kini mereka berjalan menuju parkiran untuk menunggu jemputan mereka.

Ana menghela nafas sejenak,saat ini ia sangat lelah,ia tadi pagi sedikit terlambat akibat terjebak macet nya kota Jakarta sehingga ia dihukum oleh dafa,ia menyesal tadi pagi tidak pergi bersama rio. Jadilah ia bahan ejekan rio,arrgh sudahlah dia sangat kesal dengan teman kecil nya itu.

"na lu gimana pulangnya?dijemput?"

"engga tau juga si, mendingan lo pada duluan aja"

"seriusan nih?gpp kan?"

"udah sih santai aja lagian kalo gw ga dijemput naik angkot aja"

"mending gitu bareng aja anatasiaaaaa"

"hmm iyaa,ga repotin kan?"

"repotin!"

Langsung saja raut muka ana menjadi muram.

"ya engga dong na! kalopun repotin ngapain gw nanya dan nawarin coba"

"hehe siapa tau aja"

Kini ansyira,carlin,dan ana sedang berjalan jalan di mall. Mereka hanya bertiga,tadi maayla pamit bahawa ia harus mengerjai proposal osis dengan teman temannya. Ansyira tadi saat ingin pulang meminta bahwa ia ingin ditemenin membeli novel,kebetulan carlin juga sedang lapar alhasil ia menyetujui Permintaan asnyira. Jika kalian tanya ana?ana hanya ikut ikut saja,lagi pula ia masih 1 minggu ini belum menjalani salah satu mall dijakarta sebenarnya ia sudah diiajak rio untuk mengelilingi namun ia masih malas.

Dering telp ana masih saja mengganggu,ana malas untuk menjawabnya. Ana membuka room chat nya sudah terpenuhi banyak oleh rio,ana enggan untuk membalas nya ia hanya membaca nya saja. Siapa suruh tadi pagi rio tidak membantunya malah mengetawainya.

"siapa sih yang dari tadi nelpon lo?" ansyira menatap ana dengan raut yang membutuhkan jawaban

"hmm ituuuu si---"jawaab ana dengan gugup,ia tidak mau bahwa teman temannya tau kalau rio itu orang yang cukup protektif dengannya.

"siapa???"

"nyokap hehe,udah siap belum milih novelnya?"

"udah siap kok udah yuk pulang. Sorry ya jadinya lo kelamaan pulang gara gara kita"

"gpp kok syir,nyokap gw mungkin blm dikasi tau supir gw duluan jadi telp terus"

Kini tinggal lah ana dan carlin dimobil yang hanya diam,ansyira kini sudah pulang jadilah dimobil itu hanya ada keheningan. Ana yang bingung ingin memulai obrolan seperti apa,ia memutuskan hanya diam.

"na?gw denger lo ikut osis bahkan udah dibuat Dafa gantiin sekertaris osis yang pindah"akhirnya carlin kini membuka suara, sambil fokus melihat kedepan.

"iy-a lin,tau dari mana?" ana menjawab dengan gugup

"banyak anak osis yang bilang bahkan lo jadi pembicaraan mereka karena rio yang bawa lo langsung keruangan osis,apalagi status lo yang masih tergolong anak baru"

"hm iyasih,gw juga gamau tadinya tapi karena rio yang blak blakan dan dafa yang langsung setuju buat gua jadi terpaksa lin" jawab ana yang mengalihkan pandangannya kearah jendela mobil,sejujurnya ia menduga hal ini bakal terjadi namun ia berharap agar tidak ada menanyakan itu.

AnatasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang