Maaf

59 23 10
                                    

Bel pulang sekolah berbunyi, seluruh siswa berlarian keluar kelas.

Di kelas XI Ipa 1, seorang siswa seperti sedang kesulitan membawa tiga tas yang berbeda.

"Loh, Rima? Ngapain bawa tasnya Zia, Aulia, Nada?" Dava yang melihat Rima bertanya, di belakangnya Alvin dan Arka juga sedang memperhatikannya.

"Emm, mereka minta tolong sama gue untuk bawain tas mereka."

"Lo mau disuruh bawain tas mereka? Anter ke rumah mereka satu-persatu?" Arka menatap Rima heran

"Dih, ya enggaklah. Gue cuma anter sampe gerbang. Di gerbang, ada abangnya Nada. Dah ya, gue duluan" Rima berlalu hendak meninggalkan ketiga remaja itu tapi langkahnya terhenti ketika namanya dipanggil.

"Eh, lo! Tunggu sebentar" remaja itu menghampiri Rima.

Rima berbalik.

"Lo, Dylan?"

"Ya. Tas tas ini, mau lo bawa kemana?"

Rima memutar bola matanya malas.

"Ck. Mau gue bawa ke gerbang sekolah. Di gerbang sekolah ada kakak nya Nada. Mau gue anter tasnya" Rima beranjak hendak meninggalkan Dylan

"Sini tasnya."

Rima menaikkan alisnya bingung.

"Kasih gue tasnya. Biar gue balikin."

"Tapi yang disuruh sama Nada itu gue, bukan lo"

"Ck, banyak bacot lo. Lama banget sih tinggal kasih tasnya ke kita." Alvin mengambil tas-tas tersebut dari tangan Rima

"Udah lo pulang aja" kini Rayhan menyaut.

Rima mendengus lalu pergi meninggalkan kelima remaja yang masih berdiri di tempatnya.

"Mau ngapain lan?" Dava menghampiri Dylan

"Kita samperin kakak nya Nada, sekalian kita minta maaf" Dylan berjalan mendahului teman-temannya.
______________________________________

Seorang remaja tengah berdiri bersandar di dekat mobil sport nya. Devan, dia sedang menunggu seseorang yang akan membawa tas adiknya.

Di hadapannya kini lima orang remaja sedang berjalan menghampirinya sambil membawa tas adiknya.

"Eh ini tasnya adik gua nih" ujar Devan ketika lima remaja itu sudah di hadapannya.

Alvin memberikan ketiga tas itu kepada Devan.

"Kok tas tas ini, bisa sama kalian?"

"Emm, gini kak, eh mas eh bang" Alvin menjelaskan.

"Lama lo. Jadi gini bang, tadi tas nya sama temen cewe nya Nada, trus kita ambil kita kasih ke abangnya" Arka menjelaskan.

"Ngapa diambil dari si cewe nya?"

"Err-- kita mau bilang maaf bang, sama Nada, Aulia dan Zia" Dava menjawab

"Lah, lo pada buat salah apa?"

"Emm--" ketika Alvin membuka mulutnya langsung dipotong oleh Dylan

"Cerita nya panjang bang. Intinya, tolong sampein ke Nada, Aulia dan Zia, kalo kita minta maaf" Dylan menjelaskan dengan wajah datar.

"Oh, oke. Nanti gua sampein. Nih, gua kasih tau ya, kalo ngomong itu, gak usah datar-datar muka nya." Devan menjawab dengan tersenyum tipis lalu meninggalkan kelima remaja itu.

"Dah kan, cabut ae lah" Rayhan pun pergi disusul teman-temannya
______________________________________

Tok! Tok!
"Dek, ini abang. Buka pintunya gih"

a PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang