Berbeda-beda tetapi tetap satu, itulah kami.
The Boys
•••
~Karya Rasa~
🌷🌷🌷
Akmal, Guntoro, dan Ferdi memutuskan untuk mampir ke sebuah cafe, tempat yang sangat bersejarah bagi mereka saat masa SMP. Dulu tempat ini yang selalu mereka kunjungi setelah pulang sekolah.
"Udah berapa tahun ya Bro kita gak ke sini." Ucap Guntoro sambil memandangi cafe tersebut secara keseluruhan.
"Terakhir kayanya pas kita kelas 11 kan, baru satu tahun lah." Jawab Ferdi.
"Duduk di tempat kita dulu yukk, kebetulan kosong." Ajak Guntoro.
Akmal? Dia hanya diam, tetapi ia terus memandangi ke segala arah cafe ini.
"Akmal...." Panggil Guntoro dan Ferdi bersamaan.
"Iya, gua gak budek." Jawab Akmal singkat.
"Mbak." Panggil Ferdi pada salah satu pelayan yang kebetulan melewati mereka.
Pelayan itupun menghampiri mereka, "mau pesen apa mas?" tanyanya sambil menyodorkan buku menu.
"Mau pesen hati mbak, boleh?" Jawab Ferdi, yang berhasil membuat pipi pelayan itu memerah.
"Pesen latte mbak, 3." Jawab Akmal singkat.
"Kan kita belum bilang mau pesen apa Bro, lo maen nyaut aja. Tapi yaudah emang gua mau pesen itu." Ucap Guntoro sambil terkekeh karena melihat Akmal yang sedang melihatnya dengan datar.
"Sama roti bakarnya mbak, 3 juga. Laper gua." Ucap Ferdi sambil mengusap-usap perutnya.
Tak butuh waktu terlalu lama, pesanan sudah ada di hadapan mereka. Ferdi yang sejak tadi mengeluh lapar, tanpa basa-basi langsung menyantap roti bakar pesanannya, lalu diikuti oleh Guntoro dan Akmal.
"Eits, kalian ngapain nyentuh roti bakar itu." Ucap Ferdi yang berhasil menahan tangan Akmal dan Guntoro yang sudah berada pada jarak dua centi saja pada makanan tersebut.
"Apaan sih Fer, gua juga laper kali." Jawab Guntoro.
Sedangkan Akmal, dengan cueknya memakan roti bakar itu.
"Kalau kalian mau, kenapa kalian gak pesen sih tadi?" Ucap Ferdi cuek.
"Lah, ini lo pesen tiga kan?" Jawab Akmal.
"Ya iya, pesen tiga. Tapi jangan kepedean ya tolong, itu semuanya buat gua, kan gua bilang gua laperr." Jawab Ferdi sambil melirik ke arah roti bakar tersebut.
"Ahh, udah terlanjur Fer. Nih udah masuk mulut gua sama Akmal nih." Jawab Guntoro sambil melahap rotinya dengan rakus.
"Ih, pada gak tau malu kalian ya." Ferdi menekuk wajahnya kesal.
Mereka bertiga melahap pesanan tersebut hingga lenyap, tak tersisa.
"Nah mau bahas apa nih kita Bro?" Tanya Guntoro yang kembali membuka percakapan setelah menghabiskan makanan yang mereka pesan.
"Yaudah, bahas tentang rohis aja. Gimana agenda minggu ini, enaknya kita buat acara apa biar gak boring?" Tanya Akmal.
"Mal...Mal...kerjaan lo bahas yang serius-serius terus, bosen gua." Jawab Ferdi yang disetujui oleh Guntoro yang langsung menganggukkan kepalanya sebagai tanda setuju dengan ucapan Ferdi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karya Rasa (END✓)
Teen FictionJangan lupa beri vote dan komennya ya kalau kalian suka dengan cerita ini. Haura Khansa adalah seorang gadis berusia 16 tahun yang kebahagiaan seolah pergi begitu saja dari hidupnya. Masalah demi masalah kian menghampirinya. Dimulai dari perpisahan...