Prolog

15 1 0
                                    

Hatiku masih sama, mencintaimu. Dan kamu pun masih tetap sama, tak kunjung membalas perasaanku.

Manusia mana yang rela menunggu tanpa kepastian selama hampir 5 tahun?

Mencintai dalam senyap, mengagumi dalam diam.

Hanya mampu menggantungkan harapan dengan halusinasi yang entah suatu hari dapat terjadi atau tidak.

Mengabaikan orang-orang yang ingin sedikit lebih dekat dengannya hanya demi sosok semu yang belum pasti dapat menggenggam erat tangannya dan mengajak melangkah bersama.

Menjadi salah seorang pemuja senyum yang tidak hanya ditampakkan kepadanya.

Menjadi sosok yang ceria hanya demi menutupi kepedihan hatinya selama ini.

Dia, Kinandari Palupi Arundati. Nama yang indah, milik seseorang dengan paras yang indah pula. Kinan, artinya cahaya. Dia lah cahaya untuk orang-orang disekitarnya. Tak ada dia, kehidupan disekitarnya pun menjadi gelap gulita.

Namun, apakah seseorang juga menganggap dia sebagai cahayanya? Sebagai tanda kehidupannya?

Inilah, sebuah kisah tentang penantian panjang, tentang cinta yang bertepuk sebelah tangan, tentang harapan semu yang terlalu lama digantungkan, yang belum tentu juga dia yang sudah lama ditunggu akan menjamin menjadi teman hidup yang sudah digariskan Tuhan.

Karena, kita hanyalah manusia. Tak punya hak istimewa untuk mengatur, pun mengubah yang sudah disiapkan-Nya. Karena, kita hanyalah manusia, hanya mampu menerima dengan lapang dada walaupun tak berjalan sesuai dengan keinginan kita.

Selamat membaca kisah Kinan, kisah biasa namun mungkin akan memberikan sensasi lain kepadamu.

KINANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang