Happy Reading guysss....
Awas ranjau tyoo bertebaran.
Yuk ah gak usah lama-lama.
*
*
*
*
*Hari ini Allea memilih menyusuri jalanan taman dekat dengan daerah komplek perumahan nya. Suasana disana memang nampak tenang dan tidak terlalu ramai.
Allea tersenyum tipis lalu memilih duduk dikursi taman tersebut. Hari ini cuacanya tidak terlalu panas dan tidak mendung. Allea bisa melihat banyak anak-anak berlarian kesana kemari dengan riangnya.
Melihat bagaimana anak-anak itu tertawa dengan cerianya membuat Allea juga ikut tersenyum bahagia. Entah kenapa hal sekecil itu saja bisa membuat Allea bahagia, sungguh aneh bukan.
Namun inilah Allea gadis berhati malaikat yang lugu nan polos.
Setelah selesai menikmati suasana taman, Allea memutuskan untuk pulang. Jarak antara taman ini dengan rumah Allea memang tidak jauh, jadi Allea memutuskan untuk berjalan kaki.
Ditengah perjalanan, Allea mendengar suara erangan dan pekikan yang bersumber dari lorong sepi. Awalnya Allea merasa takut namun ia berusaha memberanikan diri.
" Mati lo bangsat!"
Salah seorang preman tersebut memukul kepala pemuda itu hingga ia jatuh tersungkur. Allea membekap mulutnya dengan mata yang membelalak tak percaya atas apa yang baru saja ia saksikan.
Allea mencari akal agar bisa menolong pemuda tersebut. Sampai tiba-tiba saja ide brilian melintas diotak cantiknya.
" Pak! Pak polisi! Tolong pak! Disini ada pengeroyokan pak!" Teriak Allea lantang.
Para preman itu terkejut dan segera berlari terbirit-birit. Allea langsung mendekati pemuda itu dan menolongnya. " Kamu gak papa?"
*****
" Awh!" Ringis pemuda itu tatkala Allea mengusap pelipisnya yang terluka dengan kapas.
" Maaf maaf, sakit yah, Allea bersihin dulu yah luka-lukanya, baru Allea obatin." Kata Allea sambil mengusap pelipis pemuda itu dengan kapas yang sudah ia beri obat merah.
Sekarang keduanya tengah duduk disalah satu bangku yang ada ditaman itu, Allea memilihnya karena tempatnya teduh karena terhalang oleh pohon besar yang rindang. Hari sudah sore, sehingga yang datang ketaman kebanyakan dari kalangan muda-mudi.
" Hm." Gumam pemuda itu.
" Nama kakak siapa? " Tanya Allea dengan tampang imutnya, Allea juga menyebut pemuda itu dengan sebutan kakak ketika menyadari bahwa pemuda itu lebih tua darinya.
Pemuda itu hanya melirik sekilas kearah Allea yang bertanya.
" Arthur. " Ujarnya singkat.
" Salam kenal yah Kak Arthur, namaku Nadinia Cindy Attallea, Kakak bisa manggil aku Allea." Ucap Allea sambil memperlihatkan senyum manisnya.
Sebenarnya tanpa Allea memperkenalkan diri, Arthur juga sudah tau duluan karena gadis itu menyebutkan namanya sewaktu mengobatinnya tadi.
" Hm."
Lagi-lagi hanya deheman yang Arthur berikan. Namun sebenarnya, entahlah. Arthurpun tak mengerti dengan gelenyar aneh dihatinya tatkala melihat senyum manis Allea. Rasanya ada ribuan kupu-kupu yang tengah menggelitiki perutnya.
" Selesai!" Kata Allea dengan girangnya.
" Thanks." Kata Arthur datar.
" Sama-sama. Oh iya, ini kan udah sore, kalo gitu Allea pulang dulu yah Kak. Cepet sembuh." Allea bangkit dari tempat duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RegAll
Teen FictionAku hanya ingin menyampaikan sesuatu yang tak dapat kusampaikan sebelumnya, Tentang sebuah rasa yang seolah mempermainkanku. - Nadinia Cindy Attallea Kamu adalah definisi sempurna dari sosok malaikat berhati lembut laksana kapas tak bernoda, Namun a...