Blue to the black

43 8 35
                                    

📍Kamar

6.30 AM

"Jena sayang." Bisik Cigo

"Jena bangun."

"Jenaiii!!! Bangon woi! Bangun!!!!!"

Karena keributan Cigo, Jena membuka kelopak mata dan melihatnya, "Aku gak mau sekolah."

"Yakin gak mau sekolah?" Tanya Cigo dan menatap Jena

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yakin gak mau sekolah?" Tanya Cigo dan menatap Jena

"Hm." Jena kembali menutup matanya

"Jena bangun." Cigo menarik kedua tangan Jena agar ia bangkit dari tidurnya

"Kok rambutmu hitam?"

"Aku mau samain sama kau. Kita kan jodoh."

"Aku gak mau sekolah. Aku udah berhenti sekolah. Pergi kau dari sini." Usir Jena

"Sini aku gendong. Manja banget." Cigo menggendong Jena seperti menggendong anak bayi. Jena melanjutkan tidurnya dipundak Cigo selama mereka menuju kekamar mandi

"Turun. Lekas mandi."

Jena menggeleng, "Gak mau. Aku mau sama Cigo aja hari ini."

"Mau aku mandikan? Atau mandi bareng? Kebetulan loh aku belum mandi." Goda Cigo dan Jena langsung turun dari gendongan Cigo

"Mesum."

"Iyalah kita sama-sama mandi. Kau pake kamar mandi dapur aku pake kamar mandi dikamarmu."

"Gila ku rasa kau ini. Terus kenapa kau gendong aku untuk mandi dikamar mandi dapur?!"

"Sudahlah. Cepat mandi. Aku juga mau mandi." Ucap Cigo

"Masih mengantukkan dirimu?" Tanya Jena saat Cigo menuruni anak tangga dengan mata tertutup

"Masih mengantukkan dirimu?" Tanya Jena saat Cigo menuruni anak tangga dengan mata tertutup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cigo hanya diam dan duduk dikursi makan. Ia menatap Jena yang sedang mengikat tali sepatunya, "Kau cantik Jen."

"Ya. Aku tau." Jawab Jena

"Ayo kesekolah."

"Kau gak sekolah?"

Cigo menunjuk dirinya sendiri, "Aku? Sekolah? Aku sudah lulus tahun kemarin Jen. Sekarang aku kerja."

Jena menginjak kaki Cigo dengan kuat, "Penipu!"

"Jena tunggu jangan tinggalin Cigo!"

📍High School Seoul Sky Elite
📍Perpustakaan

Cigo selalu memperhatikan gerak-gerik Jena. Ia sangat gemas saat melihat kening Jena berkerut berpikir keras untuk menemukan jawaban.

"Mau aku bantu?" Tanya Cigo

"Gak usah. Aku akan berusaha sendiri. Menyontek gak baik untuk otak. Walaupun jawabanku gak ada yang benar atau beberapa ada yang salah aku bangga. Karena itu hasil kerja kerasku."

Cigo adalah tukang nyontek. Dan ucapan dari Jena sangat menusuk dirinya. Miris kehidupan Cigo dan ia mengelus dadanya.

"Mau makan apa?" Tawar Cigo

"Gak mau. Masih kenyang." Tolak Jena

"Dari tadi malam kau belum ada makan loh Jen. Nanti kau sakit. Atau mau aku gendong lagi baru mau makan?"

"Ayo kekantin." Ajak Jena tiba-tiba

Melihat Jena dan Cigo bergantengan tangan, Avril mendekat namun ia langsung dihalau oleh Jayler, "Mohon untuk tidak mendekat."

"Mr. Shim." Avril merengek pada Jayler

"Laporan hari ini, Avril ingin mendekati Jena dan Cigo. Narasumber, Jayler Shim." Jayler menghubungi Mr. Jeon saat melihat Avril

"Kau sudah aku laporkan kepada Mr. Jeon. Jangan banyak tingkah dan jangan membuat ulah jika kau gak mau dituntut sampai pengadilan." Ancam Jayler pada Avril

"Aku bisa makan sendiri Cigo." Ucap Jena saat Cigo ingin menyuapinya makanan

"Aaaaa. Buka mulutmu sayang." Pinta Cigo

Jena menatap Cigo, "Aku gak mau. Aku mau mandiri."

"Sekali aja."

"Dengan satu syarat." Ucap Jena

"Iyah." Jena menerima suapan makanan dari Cigo

"Syaratnya apa Jena sayang?"

"Jangan tinggal dirumahku lagi."

Cigo memajukan bibirnya dihadapan Jena, "Aduh gimana ini. Rumahku sudahku jual. Dan aku akan tinggal bersamamu. Semua orang menyetujuinya."

Jena menghela napas panjang, "Entahlah. Aku bingung mau bicara apa lagi."

"Aku akan menjadi suamimu. Kau mau punya anak berapa? 11? 12?"

"1 aja cukup." Jawab Jena

"Jena kita pacarankan?"

"Kita? Pacaran? Kapan?" Tanya Jena lalu ia berdiri meninggalkan Cigo

"Kita? Pacaran? Kapan?" Cigo mengikuti ucapan Jena dengan bibir bawahnya yang maju

"Kau mau kemana?"

"Kemana lagi kalo gak keruangan Mr. Bamz. Aku mau tidur. Kau mengganggu tidurku semalam."

"Jena jangan marah."

Chups.

"Diam." Ucap Jena setelah ia mengecup bibir Cigo

Cigo meloncat kegirangan tepat didepan ruang kepala sekolah dan Mr. Min menarik telinganya, menyeretnya masuk ke ruang BK

📍Ruang BK

"Jangan seperti monyet Cigo. Kenapa kau membolos dan turun sekolah dengan pakaian bebas?" Tanya Mr. Min

"Tanyakan itu pada Mr. Bamz, Mr. Min." Jawab Cigo lalu ia memberi hormat pada Mr. Min lalu ia keluar dari ruang BK

"Aku hanya berpura-pura tidak tau Cigo dan pimpinan Han telah menjelaskan semuanya padaku." Ucap Mr. Min

I see, I feel u ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang