[ EGIS POV ]
ningning udah nungguin gue di dalem kamar, sesampai gue pulang ke rumah tercinta yang rumput halamannya lebih hijau dari punya tetangga. ningning meminta penjelasan langsung dari gue, kenapa gue yang tiba-tiba ngilang, sampai dia harus nganterin tas sama motor yang gue tinggalin di sekolah.
"yang jadi pertanyaan gue, sekarang gimana perasaan lo sama jay?" respon ningning kembali natap gue karena dari tadi ningning dengerin cerita panjang lebar perihal -kejadian di rumah jay- sambil membolak-balikan lembar halaman buku yang sedari tadi dia pegang.
gue terdiam sejenak, lalu menggeleng pelan. "gue gak tau. takutnya dia cuma becanda. gak jarang juga dia ngusilin gue sampe pengen ngebuat gue nangis karena kesel. jadi jangan salahin gue kalo gue nyangkanya dia cuma becanda doang. mana selama ini, gue gak pernah nangkep sinyal-sinyal kalo dia naro rasa ke gue. walopun jujur, cara dia nyatain perasaannya bikin jantung gue berdebar sangat keras siang itu," jawab gue sekenanya.
ningning menghela napas. "barangkali cinta datangnya gak tiba-tiba. melainkan lo yang belum sadar kalo dia ada," tutur ningning kemudian lanjut membuka lembar demi lembar kertasnya lagi.
"tapi gue masih pengen balikan sama jake," rengek gue ke ningning.
"nah, ketemu!" pekik ningning motong ucapan gue. dia nunjukin buku yang dari tadi dia pegang. "nih, di baca!"
"sialan lo nyett!" sungut gue kesel, mendengus setelahnya. selanjutnya yang terjadi adalah ningning tertawa terbahak bikin gue merengut tanpa sadar, bete.
"habisnya gobloknya elo tuh udah nyampe alam bawah sadar," makinya sambil mencoba meredakan tawanya.
"jake tuh udah ngebuang lo, egis!dimata jake, lo itu cuma sampah. dan lo masih berharap kepada seseorang yang udah nganggep lo sampah? lo hebat!"
"walopun gue udah dianggap sampah, setidaknya gue bakal berusaha menjadi sampah daur ulang yang berguna."
ningning menoyor pala gue. "kita lahir udah dibekali akal dan pikiran, kerena apa? karena kehidupan adalah kumpulan dari jutaan pilihan. terserah mau pilih apa. tapi memilih tetap mencintai orang yang gak lagi mencintai kita, itu pilihan paling bodoh!"
ningning kalo ngomong kadang sok bijak. padahal kalo di rumah giliran emaknya nonton ceramahan mamah dedeh, ningning bakal ngerengek minta diganti channel spongebob.
"terus gue harus apa, ning?"
"lupain jake, hargai perasaan jay."
"menghargai perasaan jay bukan berarti gue harus menerimanya, kan? apalagi gue sekarang lagi berusaha memperbaiki nama baik gue di mata jake."
perkataan gue dibales dengan bola matanya yang memutar. dilanjut menepuk bahu gue. "hidup itu bukan selalu tentang memperbaiki yang telah rusak. terkadang tentang memulai dan menerima sesuatu yang baru tanpa memikirkan yang sudah terjadi. tepatnya, hidup itu terlalu singkat untuk lo lewatkan tanpa mencoba cinta yang lain."
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncle's Girlfriend | Jay Enhypen
Fanfictionseandainya aku bisa memutar balik waktu, pasti aku akan menjadi tukang service jam😔