Page 31 (END)

14.5K 1.3K 321
                                    

Seharusnya sih di up Rabu, tapi karena banyak yg minta di up. Yaudah aku up hehe..

Gak kerasa banget yah udah berakhir aja, terima kasih banyak karena udah setia baca cerita ini, support dan ngasih saran.

Cerita ini masih jauh dari kata Sempurna, tapi karena semangat dari kalian, aku bisa nyelesaiin ini semua meskipun agak kurang bagus 🙃

Dan seperti biasa, aku bakal ngasih bonus chapter kok

Dan seperti biasa, aku bakal ngasih bonus chapter kok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading gais...


***


Pada malam hari nya, Doyoung datang ke kediaman Nisya, ingin memastikan bagaimana keadaan calon istrinya itu. Yah meskipun sempat berdebat dengan ibu nya untuk tidak bertemu dulu, namun Doyoung bersihkeras untuk bertemu karena benar-benar khawatir dengan Nisya.

Setelah ia mendapat kabar soal paket misterius itu, ia langsung menelfon Jeno untuk menyelidiki dan menangkap siapa pelakunya. Ia bahkan meminta, saat Jeno menemukannya, Jeno harus menyeretnya kehadapan Doyoung dan Nisya.

Ia ingin mempermalukan orang itu terlebih dahulu sebelum menjebloskannya kepenjara.


CEKLEK


“Nisya”


Nisya berbalik begitu namanya dipanggil oleh Doyoung, sedangkan Doyoung berjalan masuk kekamar dan duduk diatas kasur Nisya.


“Kamu gpp kan?” tanya Doyoung dibalas anggukan oleh Nisya

“Kotaknya kamu udah kasih ke Jeno kan tadi siang?”

“Iya udah kok kak, dia langsung bawa pas aku kasih”

“Kamu gak usah takut, dia udah nyelidikin itu semua. Ada aku, ada bang Taeyong yang nemenin kamu yah”

“Iya kak gpp, aku cuma agak kaget pas buka nya. Kira-kira menurut kakak, siapa pengirimnya?”

“Aku sih gak mau nuduh dulu, tapi ada satu orang yang langsung bisa aku tebak”

“Siapa?”

“Sejeong” Nisya terdiam mendengar nama itu disebut oleh Doyoung, sebenarnya Nisya pun memikirkan orang yang sama. Tapi, mana mungkin Sejeong ingin melakukan hal semurahan itu.


CEKLEK


“Eh Doy, lo dah dateng?” keduanya berbalik begitu suara Taeyong muncul dari balik pintu, tanpa dipersilahkan oleh sang pemilik kamar, Taeyong langsung duduk dikarpet bulu untuk ikut bergibah dengan adik dan calon iparnya ini.

“Gue puyeng banget tau gak, besok gue dah nikah tapi ada aja terror kek gini” Doyoung

“Yah emang cuma lo yang puyeng apa? Gue nih lebih puyeng, terlebih Nisya dapatnya paket gituan, sasaran dia tuh Nisya, bukan lo”

Kim Doyoung : Bunny Ice [Completed] (Telah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang