XIV. NEKAT

2K 203 4
                                    

Yusta Pov

Hari ini aku berencana main ke rumah Tian. Tian adalah teman sebarakku pun juga teman selama masa-masa pendaftaran Bintara AL dulu. Aku juga sudah di anggap Tian sebagai saudara kandungnya sendiri. Mengingat aku juga anak tunggal dari keluargaku.

Rumah Tian.

"Iya tuh bener, masa baru tidur sejam udah kerasa banget gempa susulannya" Kata Tian mengingat kejadian di Palu.

"Mata udah ngantuk, badan capek, denger ada yang lari keluar bangunan kita yang lari ke dalam bangunan" Kataku sambil tertawa.

"Astagfirullah, kalian masih disini? Heh minggu-minggu gak baik cuman di rumah aja, main keluar sana cari cewek jangan pada jadi jomblo akut deh, mau kalian di kira homo?" Tegur Rena sambil menaruh beberapa cemilan di depan meja.

"Mana ada yang mau nolak aku." Kataku kepada Rena.

"Gausah ke GRan deh wahai para makhluk jomblo akut." Ledek Rena.

"Emang kamu udah ada cowok?" Kata Tian.

"Enggak, males pacaran." Kata Rena.

"Gitu suruh kakaknya cari cewek. Hmm gimana kalau kakakmu ini kamu kenalin sama temenmu." Kata Tian.

"Adara?" Kata Rena.

"Ehhh jangan Adara kenapa sih, emang gak ada yang lain selain Adara bang?" Kataku kepada Tian.

"Kalau aku mau Adara gimana?" Ledek Tian.

"Lah malah ribut soal cewek. Tenang temenku masih banyak yang jomblo kok."

Kemudian aku teringat, bahwa kemarin aku ingin menemui Adara di rumahnya.

"Dek Rena, adek tau rumahnya Adara?"

"Oh pasti itu, perumahan sebelah."

"Bagi alamatnya boleh?"

"Mau ngapain kesana? Mau jaga rumahnya?"

"Iya kalau bisa jagain yang punya rumah sekalian."

"Sa ae lu timbangan beras." Tian menyaut.

"Diem lu." Kataku

"Tuh udah aku kirim alamatnya di WAmu mas." Kemudian aku membuka ponsel, benar rumahnya sangat dekat.

"Dia tadi shift pagi bareng aku, jadi kalau sore begini ya dia di rumah. Jarang banget tuh anak keluar rumah." Kata Rena.

Kemudian aku berdiri dan mengambil tas kecilku.

"Mau kemana?" Kata Tian.

"Mau ketemu bidadari surgaku."

"Kampret ya elu curi start duluan." Ujar Tian.

"Bodo amat, siapa cepat dia dapat." Sindirku.

Aku bergegas menuju alamat yang di kirim Rena. Aku mencari alamat tersebut dan aku menemukan alamat yang di maksud. Aku memarkirkan sepeda motorku di bawah pohon mangga depan rumahnya. Aku merapihkan baju dan juga potongan cepakku khas tentara.

"Assalamualaikum."

Yusta Pov end.

•••

"Akhirnya seger juga badanku." Sambil melihat diriku di depan cermin.

Aku membuka tas kerjaku. Dan muncullah brosur yang di beri Mbak Wulan kemarin.

"Daftar kuliah enggak ya? Lumayan juga kalau dapat beasiswa." Gumamku sambil melihat brosur pendaftaran tersebut.

Tok tok tok..

KAU, KOTAK OBATKU [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang