Chapter 4 : Diantara Mata

350 34 3
                                    

   Hari yang melelahkan, tak ada yang tau tentang kejadian semalam yang Felicia lakukan kecuali Neron dan Cakra yang mengetahui identitasnya walau ia menyamar, menurut Felicia pria itu menarik namun juga menyebalkan secara bersamaan.

    "Sam! Felicia calon nyonya lo datang!" seru Felicia semangat sambil memasuki ruangan Sam.

   Nihil tak ada seorangpun yang bernama Sam diruangan itu hanya ada seorang pria dengan jaket kulit duduk disofa sambil memandang datar Felicia.

   "Lah salah masuk ruangan ya? Tapikan ini kafe Samuel, lo ngapain di sini Cak?" tanya Felicia pada pria itu, Cakra.

     "Lo yang ngapa di sini, lagian maksud calon Nyonya itu apa? Lo mau jadi istri mafia?" tanya Cakra heran.

    "Dih si pak ajun inspektur gaul juga bahasanya, kenapa emang? Lagian yang jadi mafianya ganteng kok!" seru Felicia.

    "Ck, heran deh lo milih mafia atau pemilik perusahan Adijaya? Banyak banget sih gosip tentang lo," ucap Cakra sambil berdecak tak habis pikir.

    "Cakra, Cakra, Cakra lo gak tau ya? Nih gue kasih tau pemilik perusahan Adijaya itu sama pemimpin mafia yang itu adalah orang yang sama," ucap Felicia sambil duduk di sofa yang berada di sebrang Cakra.

    "Lo kenal? Dan satu hal panggil gue dengan hormat kek, gue lebih tua dari lo!" seru Cakra kesal.

    "Kebalik, harusnya lo yang hormat sama gue, gue senior," ucap Felicia membuat Cakra tambah kesal.

    "Senior apaan sih?" ucap Cakra membuat Felicia terdiam.

   "Apa? Jangan natap kayak gitu!" seru Cakra kesal saat Felicia menatapnya dengan tatapan iba.

   "Kasihan gue sama lo Cak, apa yang mereka pikirkan sebenarnya? Btw akting lo jelek," ucap Felicia yang entah mengapa nembuat Cakra kesal.

   "Maksud lo apaan?!" tanya Cakra berseru kesal membuat Felicia tergelak.

   Ya, hari ini ia berhasil mengerjai orang lagi, tawa Felicia terhenti saat pintu ruangan terbuka menampakan Samuel yang baru datang memandang heran mereka berdua.

   "Kalian sejak kapan di sini?" tanyanya.

   "Nah datang juga lo, lo dari mana sih? Lagian gue mau t-," ucapan Felicia terhenti ia memandang lekat Samuel membuat pria itu bingung.

   "Sam leher lo kenapa?" tanya Felicia membuat Sam spontan memegang lehernya.

   "Ah, i-ini, kegores iya kegores," ucap Sam cepat.

   "Kau kira kau sedang membohongi siapa? Semakin ganas setiap harinya, hah...ada apa lagi sekarang? Bagaimana denganmu Sam, kau baik-baik sajakan?" tanya Felicia.

   "Hhen, i am oke Madam, lagi pula ini juga salah saya," jawab Samuel dengan agak lirih.

   Felicia terdiam lama sedangkan Sam menghindar dari gadis itu, Cakra hanya diam melihat itu ia tak tau situasi apa yang sedang terjadi diantara keduanya.

   'Posesif, ya aku tak akan heran,' batin Felicia ketika memikirkan sesuatu.

   "Cak, lo cuma mau bantu gue dikasus ini ajakan?" tanya Felicia pada Cakra.

   "Maybe? Asal lo setelah ini gak ganggu kerja gue aja," jawab Cakra.

   "Bagus deh siap ini gue gak akan ketemu lo lagi dan Sam maaf gue kayaknya ganggu, gue pergi dulu," ucap Felicia lalu segera pergi dari ruangan itu.

   "Eh, Fel!" panggil Sam namun terlambat Felicia telah menjauh dan tak ada sedikitpun niat berbalik membalas panggilannya.

   Sam menghela napas berat lalu duduk di sofa dekat Cakra.

I Am Felicia (Slow Up)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang