17. Couple Fights

2.1K 229 25
                                    

Kyuhyun tampak membungkuk di depan komputer, dengan serius mengamati laporan yang di berikan Sekertaris Kim beberapa menit yang lalu. Penjualan bulan ini menurun, meskipun tidak begitu memberikan dampak kerugian pada perusahaannya tetap saja hal seperti itu tidak boleh terjadi. Sebenarnya untuk hal-hal seperti ini, Kyuhyun tidak perlu ambil pusing. Dia memiliki ribuan karyawan yang bekerja di bawahnya, yang memiliki tanggung jawab untuk menaikkan profit perusahaan tanpa menimbulkan kerugian. Akan tetapi entah kenapa hari ini ada sesuatu yang membuat Kyuhyun memikirkan setiap kegiatan kecil yang dilakukannya. Dia menjadi lebih sensitif, bahkan pada serangga kecil yang mengganggunya pagi ini.

Ketekunan butuh pengorbanan. Kalimat yang ada di dalam bingkai foto berwarna putih di atas meja kantornya itu adalah saksi. Saksi bisu kerja kerasnya yang memang menyita hampir sebagian besar waktu hidupnya. Dia kadang harus mencuri-curi waktu kapan pun dia bisa untuk sekadar meminum kopi di Coffee Shop terdekat. Duduk sendirian di samping dinding kaca sambil menikmati Americano kesukaannya. Disana tidak akan ada yang mengenalinya, dia hanya seorang Cho Kyuhyun pria biasa bukan CEO Gudam Corporation yang terkenal workaholic itu.

Di kantornya saat ini posisi matahari sudah lebih rendah, dari balik kaca transparan dia bisa melihat satu persatu karyawannya meninggalkan gedung kantor, wajah-wajah bahagia yang tersirat di setiap wajah orang-orang itu membuat pemandangan tersendiri baginya. Pasti keluarga mereka sedang menunggu dirumah untuk makan malam bersama, setelah itu menonton siaran televisi  sampai larut malam sambil di temani ayam goreng atau popcorn, beberapa diantara mereka yang tinggal sendirian mungkin akan berkumpul bersama teman-temannya, duduk di restoran pinggir jalan sambil menikmati iga sapi. Sungguh pemandangan yang tampak seperti gambar dalam mimpi. Mimpi menarik yang di lukiskan oleh orang-orang, menangkap kehidupan masyarakat dalam satu masa.

Rumah. Memikirkan kata itu tiba-tiba saja perasaannya jadi campur aduk. Rumah orang-orang yang dia bayangkan itu sungguh berbeda dengan rumahnya, tempat di mana orang lain mendapat dukungan dan hubungan dengan keluarga yang dia cintai. Ada bagian dalam dirinya yang merasakan iri yang menuntunnya pada keinginannya untuk merasakan kehidupan berbeda. Apa jadinya jika dia bukan Cho Kyuhyun? Dia mungkin akan bekerja mati-matian mengumpulkan banyak uang lalu jatuh cinta pada perempuan yang tanpa sengaja dia temui di jalan dan memutuskan untuk berkeluarga setelah beberapa tahun berkencan. Sepertinya semua itu sangat menakjubkan.

Pintu kaca menutup cepat seperti jebakan tikus, membuat Kyuhyun tertarik kembali ke dalam dunia nyata, meninggalkan kehidupan angan-angannya yang begitu indah.

"Oppa!" panggil Haneul, yang muncul dari balik pintu kaca ruang kerjanya. "Sudah waktunya pulang, apa Oppa akan tetap disini?"

"Pergilah lebih dulu." jawab Kyuhyun datar.

Dia lalu kembali tenggelam dalam pemandangan di balik kaca jendela kantornya itu. Membayangkan kehidupan lainnya yang begitu bahagia itu, mengingatkan Kyuhyun lagi akan konfliknya dengan Sohee. Kehidupan pernikahannya dengan Sohee sangatlah berbeda dengan kehidupan pernikahan orang lain. Tidak ada perasaan berdebar ketika pertemuan pertama, tidak ada rasa gemetar saat kencan pertama, atau perasaan takut saat mengucap janji suci di depan altar. Namun kebersamaan yang telah dia lalui bersama Sohee beberapa bulan terakhir ini entah kenapa terasa begitu berharga baginya.

"Begini," ujar Haneul yang entah sejak kapan sudah menempatkan dirinya berdiri di hadapan Kyuhyun. "Aku sudah memesan makanan di restoran Italia dekat sini, apa Oppa mau makan malam denganku?" Perempuan itu lalu memberi isyarat dengan menunjuk kaca transparan di hadapannya, menunjuk atap restoran italia yang tidak jauh sana.

"Tidak, terima kasih." kata Kyuhyun cepat.

Mendengar jawaban cepat dan tampak begitu tegas itu membuat Haneul terpaksa menggigit lidahnya. "Baiklah, mungkin lain kali." Ucap Haneul berusaha terdengar ceria.

A Pieces of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang