44.END

119 16 34
                                    


Sebelum baca biasakan vote, biar kalian nggak jadi siders karna itu nggak baik😍😍
Siap untuk end??

44.END.

Tidak setiap akhir cerita harus berakhir bahagia, Karena ada masanya memilih sendiri adalah kunci dari kebahagiaan.

****

Raga kini tengah asik memainkan game, Padahal waktunya tengah pagi hari sekarang, Bergadang dengan game membuat nya melupakan sedikit masalah yang ada, Mata yang mulai kantuk membuatnya ngabrit segera ke toilet untuk mencuci muka, Karena rencananya pagi ini dia akan bertemu dengan Lena dan membicarakan hal-hal yang tidak ia ketahui, Padahal king size nya terus menggoda supaya Raga cepat-cepat memeluk nya dengan meletakan badan di atasnya, Tapi janji dengan Lena lebih penting untuk saat ini, Dia tidak ingin menambah kesalahan yang telah di perbuatnya selama ini.

Saat langkah nya menginjakan lantai toilet tak sengaja ia terpeleset karena pandangan nya yang kabur akibat kurang tidur, Kepalanya tak sengaja terbentur ujung dinding bak mandi, Membuat sedikit darah mengucur di arah pelipisnya.

Namun tepat saat itu juga, Badanya ambruk di atas lantai, Bukan-bukan karena sakit, Hanya saja rasa pusing yang melanda nya saat ini, Tapi seketika bayangan-bayangan tentang semuanya kini terekam jelas di memorinya, Dimana kenangan nya bersama Lena, Juga bersama Yuli yang hadir secara bersamaan, Membuatnya linglung, Dan menelungkupkan kepalanya pada bagian lutut yang tengah ambruk sebentar.

Setelahnya ia sesegera mencuci muka nya, Dan langsung bergegas memakai pakaian untuk pergi, Tak lupa ia pun menghubungi Lena karna ia akan sedikit terlambat.

Tidak bisa di bodohi lagi untuk saat ini, Ternyata kebersamaanya yang telah lama hilang bersama Lena membuatnya sedikit berpaling pada hati yang akhir-akhir ini selalu ada bersamanya, Dia yakin untuk kali ini, Perasaanya pada Yuli lebih besar.

Sekarang dia tengah melajukan mobil nya menuju bandara, Karena kabar kemarin Yuli akan berangkat ke London, Membuat rasa panik nya kian bertambah, Dia tidak ingin melakukan kesalahan yang kedua kalinya, Namun dia akui, Dia kembali menghianati Lena, Tapi apakah hati bisa berkata lain untuk hal itu?

Bahkan langkahnya pun berjalan dengan sendirinya, Supaya dia tengah bergegas mengejar gadisnya yang akan pergi dari dunianya.

Ponsel Lena yang tidak aktif sedari pagi membuatnya kian frustasi di dalam mobilnya, Entah kenapa tidak seperti biasanya juga ia memakai mobil, Padahal motor kesayangan nya pun baik-baik saja, Tapi oke lupakan hal itu untuk saat ini.

Perasaan bersalah pun kian menjalar, Tapi akan dia jelaskan nanti pada Lena yang terpenting untuk saat ini, Adalah mencegah gadis nya untuk tidak pergi.

Setelah sampainya di bandara dia langsung bergegas berlari-lari di lorong bandara, Tak melihat sedikitpun ciri-ciri tentang gadisnya.

Melihat jadwal keberangkatan pun jalur menuju London masih belum di terbangkan, Tapi kemana gadisnya itu?

Ia mendudukan dirinya di atas bangku yang tersedia sembari menggeram hebat, Mengacak rambutnya frustasi, Kebodohan nya kini lengah akan perasaan nya sendiri.

Namun sesaat ada seorang wanita yang tengah ikut duduk, Dengan wajah yang sama frustasi membuat Raga menengadahkan pandanganya, Melihat siapa yang duduk bersamanya.

Kedua nya nampak shock, Karena sama-sama berada dalam tempat yang sama."MAAF."mereka serempak mengucapkan hal itu.

"AKU...."ucapan mereka tergantung karena hal yang bersamaan juga.

Story Old [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang