Di mana aku?
Di sini hanya ada padang rumput dan sebuah bukit. Tidak ada bangunan di sekelilingku. Aku berjalan menyusuri sekitar, menaiki bukit. Tidak ada siapa pun di sini.
“Apa ada orang di sini?”
Aku berteriak. Sunyi. Hanya ada suaraku tadi yang menggema. Aku kembali berjalan sambil melihat sekeliling.
“Nee, Rin.”
Aku mengangkat kepalaku. Memperhatikan sekeliling lebih detail. Tidak ada siapa pun. Tapi kenapa aku mendengar suara seseorang memanggilku? Aku berputar pelan untuk memastikan tidak ada siapa pun di sini.
“Siapa kau?! Kau di mana?! J-jangan bersembunyi, t-tunjukkan dirimu!” teriakku gemetar.
“Di sini Rin,” sahut seseorang. “Di atas bukit. Di bawah pohon sakura.”
Aku menoleh ke atas. Terdapat sebatang pohon sakura di sana, dan di bawahnya terdapat seberkas cahaya, mungkin itu orang yang memanggilku. Cahaya itu sedikit memudar, memperlihatkan sesosok pemuda tinggi tegap berambut pirang. Aku berpikir sebentar. Bukankah tadi tak ada siapa pun di sini, termasuk di bawah pohon tersebut?
“Tak perlu takut. Kemarilah.”
Badanku seperti bergerak sendiri, aku berjalan kembali menaiki bukit dan mendekati pohon sakura tersebut. Tidak, lebih tepatnya, mendekati sosok tersebut.
Saat aku hampir mencapai puncak bukit tersebut, sosok misterius itu menjulurkan tangannya.“Ayo Rin, kemarilah.” Tanganku meraihnya, dan aku berjalan sambil mengamati wajah sosok itu. Sial, wajahnya tertutup oleh cahaya yang menyilaukan. Aku hanya mampu melihat senyumnya sekilas.
“Kau ingat aku? Aku orang yang pernah ada dalam kehidupanmu...”
‘Siapa?’
Pernah ada di dalam hatimu...”
‘Siapa? Siapa?!’
"Dan bahkan, pernah muncul benih cinta di dalam hatimu padaku...”
‘Siapa? Kau siapa?!’ kepalaku terasa pening gara-gara terlalu berusaha mengingatnya. Ya Tuhan, siapa orang di depanku ini? Kenapa aku tak bisa mengingatnya?
“Namun saat kau menyadari perasaanmu padaku, aku pergi tanpa alasan yang jelas ke tempat yang sangat jauh...”
Orang ini...
“Kau tak bisa menjangkauku, karena itulah kau terus menangis, menyesali dirimu sendiri yang tak segera menyadari keberadaanku...”
Aku ingat sekarang. Orang ini...
“Namun, harusnya kau menyadarinya Rin. Aku tak pergi untuk selamanya.
Tidak mungkin...
“Karena aku, akan selalu ada di sisimu. Aku tak akan pergi meninggalkanmu begitu saja.”
Tidak mungkin orang ini...
“Apa kau ingat?”
“K-kau...kau Len kan?”
“...”
“Iya kan? Kau Len kan?!” aku menggoyang bahunya. Senyumnya masih terlihat, namun sedikit memudar. Tidak,sekarang sosok itu ikut memudar bersamaan dengan memudarnya senyum itu.
“Jangan tinggalkan aku... Len... kumohon... jangan tinggalkan aku lagi.. tetaplah bersamaku...”
Semakin memudar, dan terus memudar...
KAMU SEDANG MEMBACA
Under the Cherry Blossom [VERY SLOW UPDATE]
FanfictionKagamine Rin, murid teladan di sekolah bertemu dengan Kagene Rei, murid baru yang sangat mirip dengan teman masa kecilnya. Yang berbeda hanyalah sikap Rei yang selalu cuek dan tidak peduli dengan keadaan sekitarnya. Semakin lama, mereka semakin deka...