Devan melangkahkan kakinya menuju kelas sambil mendengarkan lagu dari airpods yang ia pakai. Raut wajahnya jelas terlihat berbeda dari biasanya. Ia sering memulai paginya dengan menyapa beberapa teman kelas tapi hari ini berbeda.
Devan memasuki kelas dan langsung duduk di bangkunya. Ia bahkan tidak menyapa sahabatnya dan memilih untuk tetap diam sambil mendengarkan lagu. Kejadian kemarin malam dirumahnya benar-benar membuat Devan terkejut. Ia tidak menyangka kenyaatan lebih menyakitkan dari yang ia pikirkan.
"DEVANN!!"teriak Yuta.
"SELAMAT PAGI KANGMAS DEVANN!!"sapa Yuta antusias.
"WOII!! LO DENGERIN APASIH?!"teriak Bryan yang mulai kesal karena Devan mengabaikan mereka.
Tidak ada balasan, Devan justru menyenderkan kepalanya diatas bangku dan menutup kepalanya dengan hoodie.
"Lo kenapa sih? Aneh banget hari ini,"tanya Dika yang melihat perubahan sifat Devan.
"Lagi ada masalah maybe, but dia kan selalu ceritain masalahnya ke kita,"
"Ih lo juga kenapa sih Yut? Ngomong campur-campur kek gitu, aneh,"
"Biar keren lah Dik! kalo gue ngomong campur bahasa Jerman lo nanti bingung,"
"Emang lo bisa?"
"Ya engga lah!"
"Pengen gue tilang kelakuan lo Yut,"balas Bryan.
"WOI LAH DEVAN!! LO KENAPA SIHH Anj?!! Lo pms Dev?!"
"Bryan diem! jangan teriak-teriak bisa ga sih? Lo ngga ada bedanya ama Yuta,"tegur teman sekelasnya.
"Iya iya,"balas Bryan sambil mengerucutkan bibir seperti anak kecil yang sedang marah.
"Jijik,"
"Eh akhirnya dateng juga manusia seribu rahasia,"sapa Teresia.
Pandangan mereka teralihkan karena sesosok perempuan datang ke kelas dengan raut yang sama seperti Devan.
Aurell juga mendengarkan lagu dari airpodsnya dan langsung duduk di bangku sambil membaca novel.
Aurell bahkan tidak memandang teman-temannya sedikit pun."Lo beneran adeknya Denar?"tanya Yuta yang sekarang sudah berada di depan bangku Aurell.
"Makanya sering beli barang mahal ternyata emang dari keluarga kaya,"lanjut Irene.
"AURELL!"teriak Yuta yang mulai kesal karena ia diabaikan.
"AURELL!! WOI YUTA TAMPAN DISINI!"
"Ini pada kenapa sih? Ngga Devan ngga Aurell sama-sama diem aja,"ucap Dika sambil memandang miris teman-temannya.
"Wait! Gue mau kasih info baru nih kalo nama panjang dia itu Claurie Aurellisia Leoge,"
"Tau dari mana lo kutu buaya? eh typo kutu buku?"tanya Dika pada si ketua kelas.
"Gue jenius dan cepat tanggap soalnya,"
"Mulut lo kaga pernah di filter apa gimana sih? sok banget bangst,"balas Yuta.
"Di filter tapi pake filter instagr*m makanya kayak gitu,"
"Nama lo kek Denar deh ada Leoge nya,"sahut Bryan yang memotong pembicaraan.
"Kan dia adeknya Denar BRYANN!! Ya Allah emosi gue sama lo. Ini kenapa temen temen gue ngga ada yang bener sih?!"teriak Dika karena sudah emosi dengan kelakuan teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMPREDECIBLE
Teen Fictionnot about me, but about we. Selamat datang dimana hal tidak terduga terjadi disini. "This is me," Hal yang terjadi antara kita bukanlah takdir tapi pilihan kita. Kita yang memulai dan kita yang berusaha menghancurkan. Entah dengan bullying, kekuasaa...