04. Again

121 20 16
                                    

Hai! Apa kabar nih? Semoga sehat selalu ya semuanya.
Sebelum lanjut scroll, vote dulu ya!
Jangan lupa komen all!
◆◆◆◆◆◆

"Mana tugas lo?!"

"?!?!?!?!" Aku yang sedang melamun, terlonjak kaget

"Apasih njirrr gajelas lo," anak itu mencebik

"SANTAI DONG!" Bentakku

"Buset. Lo aja yang gampang jantungan,"

DUKKHHH

"WOI!" Teriak lelaki itu saat aku menarik rambutnya

Aku melepas tarikanku. Kemudian menatapnya, "mangkanya jangan asal ngomong!"

Ia hanya meringis kesakitan.

"Han Daeshim!" Panggil seorang perempuan, Britney namanya.

Lelaki tadi menoleh, ia yang kujambak tadi adalah ketua kelas kami. Sekaligus ketua osis.

"Eh saerin, hai! Maaf ya ganggu kalian ngobrol," ringis britney

Aku memaksa tersenyum, "Hai, iya gapapa kok, santai aja, gue ke depan ya," pamitku

"Heh apaan lo!" Daeshim menahan lenganku, membuatku menoleh

"Apaan?"

"Tugas bahasa inggris lo,"

"Ambil aja sih di tas gue," ucapku seraya menepis genggamannya dan berjalan keluar kelas

"Ngomel-ngomel mulu dih," kudengar ia menggerutu

Masa bodoh.

Aku menghela napas kasar. Hari ini Yoora tidak masuk, entah dengan siapa aku berteman nanti. Bukan, aku bukannya tidak mau berteman dengan orang lain, hanya saja aku jarang berbicara dengan mereka. Aku lebih banyak diam, bercakap hanya seperlunya, sisa waktu lainnya kuhabiskan untuk tidur di kelas, mendengarkan musik, fangirling diam diam, dan mengerjakan soal-soal di buku.

Aku cenderung diam, mendengarkan, bukan berbicara. Namun beda urusannya saat aku menjadi seorang penggemar, aku akan bercerita panjang lebar dan berteriak seperti orang gila.

Ah, jadi teringat masalah Kak Yejun. Semenjak pulang dari sana, ia jadi lebih diam, dan tidak banyak bicara, tampaknya masih syok. Apalagi, setelah perdebatan Kak Yejun dan ayah tadi malam, rasanya aku mau menangis saat mengingatnya lagi. Tidak pernah kulihat ayah marah seperti tadi malam, dan aku tidak pernah melihat kak Yejun murka, sangat mengerikan.

|Flashback on|


"Bagaimana, Lee Yejun dan Na chaemin ?"

"Tenang. Aku sudah mengatur nya untuk kalian,"

Suasana di ruangan itu lengang. Aku membelalak, terkejut luar biasa. Kulihat Na Jaemin juga sama terkejutnya. Ia bahkan menjatuhkan sendok yang sedang ia pegang.

"A-apa?" Kak Yejun akhirnya angkat suara

"Aku yah?" Tanyanya lagi

"Ya, kamu, dan Na Chaemin." Sahut paman Na sembari melihat ke arah Chaemin

Aku tidak kenal ia, tapi dari wajahnya, ia tampaknya masih siswi sekolah menengah atas. Kira-kira, kelas sepuluh? Dua tahun di bawahku.

"Kenapa aku pa? Kenapa papa? Aku masih sekolah ...." Lirih chaemin

"Oh tentu tidak langsung diadakan pernikahan, kamu bisa menyelesaikan sekolahmu dahulu," ayahku menjawab

Kemudian yang terjadi, hanya tersisa keheningan dan tanda tanya di kepala masing-masing.

[ You're My Clue | Na Jaemin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang