Bab 3

131 24 6
                                    

Vote and Coment ya Guys✌

Happy Reading*

Surya pagi menembus dari balik jendela kaca. Kicauan burung pelihara dalam sangkar menggantung di atas balkon kamar seakan mengusik telinga Arabella.

Arabella berusaha mengumpulkan nyawa yang belum sepenuhnya sadar. Matanya mengerjap-ngerjap, melirik ke balik jendela kamar. Pagi yang cerah dan indah. Membangkitkan senyum lebar di bibir gadis itu.
Jika diingat kembali, kemarin malam, ia hampir mati mengenaskan. Tetapi, sekarang ia malah tidur di kasur empuk dengan segala keperluan wanita sesuai dengan keinginan dan harapannya.

Masalah semalam? Benar juga. Segerombolan pria kekar dan sangar yang menculiknya dari wahana permainan di negara asalnya. Segerombolan orang yang tidak takut bahaya dan mati karena telah masuk wilayah sang singa. Keberanian yang menantang hingga menentang empunya tempat itu.

Tetapi, Arabella tidak mengenal para penjahat itu. Sama sekali tidak mengenalnya. Siapa mereka? Darimana asalnya? Dan untuk apa? Pertanyaan yang selalu menjadi mimpi buruk Arabella.

"Sudahlah. Aku mau mandi dulu."

Dilain tempat..

"Apa kau sudah menemukannya?"
Tanya Alexander Christopher kepada bawahannya.

"Belum Tuan. Terakhir, aku melacak tepatnya di Los Angeles. Tapi, aku belum bisa menyimpulkan, karena negara bagian itu di kelilingi oleh negara negara-negara bagian lainnya. Tentu saja mereka tidak mungkin membawa nona ke negara itu. Tempat itu terlalu dekat dengan negara ini. Tentu mereka membawanya jauh dari jangkauan kita. Tuan tenang saja aku akan menemukan nona." Terang Mike.

"Baiklah. Aku percaya pada mu. Aku berharap, semoga dia tidak tersesat di kota itu. Apalagi bertemu dengan orang itu. Akan sangat berbahaya baginya. Semua lukanya ada disana. Bagaimanapun dia adalah penerus ku. Aku tidak ingin dia ikut berakhir dengan rentan waktu usia ku." Tuturnya lirih.

"Aku mengerti tuan. Anda tidak perlu khawatir! Secepatnya aku dan bawahan ku akan menemukan nona. Kalau begitu, aku permisi Tuan."
Pamitnya sambil memberi hormat dan pergi.

"Hah.. Arabella. Dimana kau sekarang?" Gumamnya khawatir.

Kembali ke kediaman Nickolas..

Arabella telah selesai dengan rutinitas mandinya. Ia berpakaian rapi, tidak lupa menata pula rambutnya. Sedikit berdandan, memoles bedak dan lipstik senada dengan warna pink alami bibirnya.

Arabella memang sangat suka berdandan. Selalu ingin tampil cantik dan menawan. Tetapi, ia tidak akan beraksi menor. Wajah cantik alaminya tidak pernah pudar terkena make up. Karena ia hanya berdandan sederhana dan sesuai.

Selesai dengan kegiatannya, Arabella melangkah keluar menuruni anak tangga dari kamarnya yang berada di lantai dua.

Dilihatnya sosok pria tampan yang sudah duduk di ruang makan menunggunya.

"Kau sudah bangun?" Tanya Nickolas basa-basi.

"Iya."

"Kemarilah. Ayo sarapan." Ajaknya ramah.

Arabella mengangguk dan lekas menghampiri pria itu. Menarik kursi dan duduk disana. Menyendok sarapannya sekaligus mengisi perut kecilnya.

WHO ARE YOU? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang